KABARBURSA.COM - Starlink, yang dipelopori oleh Elon Musk, resmi diluncurkan di Bali pada Minggu, 19 Mei 2024. Kehadiran layanan internet ini memicu pertanyaan mengenai masa depan operator internet lokal.
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute dan pengamat teknologi, menyatakan bahwa pemerintah harus memastikan ada pembagian peran yang adil antara Starlink dan operator internet lokal.
“Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengelola peran satelit lokal dengan bijak, sehingga harus ada pembagian peran yang jelas,” ujar Heru kepada Kabar Bursa, Selasa, 21 Mei 2024.
Menurut Heru, operator internet lokal harus diutamakan di Indonesia. Dia mencontohkan bahwa operator lokal seharusnya fokus memberikan layanan krusial kepada instansi pemerintahan dan sektor-sektor penting lainnya.
“Operator lokal harus diutamakan untuk menyediakan layanan yang sangat penting bagi Indonesia, seperti untuk pemerintahan, kesehatan, dan TNI-Polri,” tambahnya.
Namun demikian, Heru berharap persaingan antara Starlink dan operator lokal dapat berlangsung secara sehat.
“Kita berharap persaingan antara pemain luar dan lokal berjalan sehat, meskipun operator lokal harus lebih diutamakan,” katanya.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menanggapi kekhawatiran operator lokal terhadap kedatangan Starlink.
Budi mengakui ada banyak pandangan dari ekosistem telekomunikasi, tetapi yang terpenting adalah memastikan kondisi ini berjalan dengan adil.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa Starlink tidak akan mendapatkan insentif khusus dan akan dikenakan pajak yang sesuai.
Sementara itu, Elon Musk mengungkapkan antusiasmenya untuk menghadirkan konektivitas ke berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Menurut Elon, koneksi internet dapat membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan.
“Internet bisa menjadi penyelamat. Ketika kamu bisa mengakses internet, kamu bisa belajar banyak hal,” katanya.
Elon menekankan pentingnya koneksi internet bagi semua wilayah, sehingga semua orang dapat mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja.
“Dengan internet, selain belajar banyak hal, siapa pun bisa menjual barang atau jasa mereka dari mana saja,” tambah Elon.
Elon Musk Investasi Starlink di Indonesia
Elon Musk, CEO produsen mobil listrik Tesla Inc, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia setelah melihat implementasi Starlink, layanan internet berbasis satelit.
“Ke depannya, dalam jangka waktu panjang, perusahaan saya memungkinkan, sangat memungkinkan, untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Elon, dikutip Senin, 20 Mei 2024.
Namun bos SpaceX itu enggan memberikan jawaban gamblang tentang potensi investasi pabrik atau industri kendaraan listrik (electric vehicle) di Indonesia, ketika disinggung mengenai investasi tersebut.
“Kami ingin menyimpan kabar tentang itu untuk kesempatan lainnya. Kami masih fokus Starlink (di Indonesia),” ungkapnya.
Terkait Starlink, Elon mengatakan bahwa dirinya sangat antusias untuk menghadirkan konektivitas ke berbagai tempat di Indonesia, khususnya 3T atau tertinggal, terdepan, dan terluar.
Bagi Elon, koneksi internet dapat membawa perubahan yang bermakna bagi para penerimanya, terlebih bila masyarakat terbantu untuk memperoleh akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
“Internet bahkan bisa menjadi penyelamat. Seperti yang saya bilang, ketika kamu bisa mengakses internet, kamu bisa belajar banyak hal,” ucap Elon.
Oleh karena itu, ia berulang kali menekankan pentingnya koneksi internet bagi seluruh wilayah, sehingga siapa pun dapat mengakses informasi dari mana saja dan kapan saja.
“Dengan internet, selain belajar banyak hal, siapa pun bisa menjual barang maupun jasa mereka dari mana saja,” kata Elon.
Rencana Investasi Tesla
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah rencana investasi Tesla di Indonesia telah batal. Dia mengklaim, Elon Musk hanya menunda investasi untuk beberapa tahun ke depan.
Namun Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto tidak menampik, hingga saat ini, pemerintah memang masih belum menerima kepastian investasi Tesla di Tanah Air. “Belum ada (kepastian dari Tesla),” kata Septian.
Berdasarkan informasi yang beredar, Elon mengklaim belum tertarik investasi di Indonesia yang kaya akan Nikel karena masih dalam kondisi surplus. Penjualan atau daya serap mobil listrik dunia juga masih belum seimbang dengan produksi. Selain itu, sejumlah dinamika global masih mempengaruhi kondisi ekonomi dunia.
Padahal, Tesla sendiri memberikan sinyal justru akan investasi di tetangga Indonesia, yaitu Thailand.
Kabar investasi Tesla ke Indonesia memang santer terdengar sejak 2022. Bahkan, Pemerintah Indonesia acapkali melobi Elon untuk kepastian investasinya di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo hingga Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pun sempat merayu Musk dan menemuinya langsung di Amerika Serikat (AS) pada Mei 2022. Tidak hanya itu, Luhut pun kembali menemui Musk medio tahun lalu.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.