KABARBURSA.COM - Deutsche Bank AG mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.500 pegawai dalam beberapa tahun ke depan. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi CEO Christian Sewing untuk meningkatkan profitabilitas dan memberikan lebih banyak return kepada pemegang saham.
Chief Financial Officer Deutsche Bank AG James von Moltke menyatakan bahwa momentum perdagangan saham dan obligasi akan berlanjut hingga 2024. "Deutsche Bank berharap untuk meningkatkan pendapatan melalui bisnis pensihat dan perantara investasi bersama dengan unit perdagangan," jelasnya Kamis (1/2/2024)
Sementara itu, Deutsche Bank menegaskan target pendapatan sebesar €32 miliar pada 2025 dan memperkuat janji untuk memberikan return sebesar €8 miliar kepada para pemegang saham. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Sewing untuk mendongkrak saham setelah berhasil memulihkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas melalui perombakan bank yang radikal.
Pemangkasan karyawan, yang sebagian besar akan dilakukan pada posisi back-office, merupakan bagian dari langkah penghematan biaya yang telah diumumkan sebelumnya oleh bank tersebut. Deutsche Bank juga berkomitmen untuk memberikan return sebesar €1,6 miliar kepada investor pada paruh pertama tahun ini, termasuk melalui pembelian kembali saham senilai €675 juta.
Sewing intensifkan upaya untuk mengangkat harga saham yang stagnan sejak kepemimpinannya. Dia berkeinginan untuk memainkan peran lebih aktif dalam konsolidasi perbankan di Eropa. Meskipun Deutsche Bank mengalami kenaikan suku bunga selama setahun terakhir, kini mereka menghadapi tantangan perlambatan perdagangan, inflasi tinggi, dan investasi untuk memperbaiki kontrol yang cacat.
Kinerja kuartal keempat Deutsche Bank menunjukkan tantangan di industri keuangan. Meskipun pendapatan naik sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya, kinerja bank tidak sesuai perkiraan analis, meskipun pendapatan naik sekitar 1 persen. Namun, kinerja Deutsche Bank lebih baik dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Wall Street yang rata-rata mengalami penurunan sebesar 9,7 persen.