KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memiliki sejumlah strategi setelah Perseroan mendapatkan laba bersih double digit sepanjang 2024.
Diketahui, Kalbe telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian audit 31 Desember 2024. Perseroan mencapai pertumbuhan laba bersih double-digit sebesar 17,1 persen Year on Year (YoY).
Catatan positif tersebut ditopang pada segmen bisnis obat resep, produk kesehatan, serta distribusi dan logistik, didukung pengelolaan biaya operasional yang baik, dan dampak positif dari biaya non-operasional.
Selain itu, margin laba kotor Kalbe relatif meningkat menjadi sebesar 39,7 persen dibanding tahun 2023 karena penurunan harga bahan baku.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady menilai, kinerja tahun 2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dibarengi dengan perbaikan margin.
"Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, dikutip, Rabu, 2 April 2025.
Di tengah gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, kata dia, Perseroan optimis bisa terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan tanah air.
Penjualan bersih divisi obat resep meningkat sebesar 12,2 persen YoY terutama didukung oleh segmen obat generik. Sementara, divisi produk kesehatan meraup Penjualan bersih meningkat sebesar 6,5 persen YoY didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal dan ekspor.
Namun, penjualan bersih divisi nutrisi menurun sebesar 2,2 persen YoY hal ini dikarenakan kontraksi pada kategori susu bubuk di pasar lokal serta pelemahan daya beli konsumen di pasar ekspor.
Di sisi lain, penjualan bersih divisi distribusi dan logistik meningkat sebesar 11,2 persen YoY seiring dengan pertumbuhan kontribusi prinsipal eksternal.
Secara keseluruhan penjualan bersih domestik bertumbuh sebesar 7,9 persen sementara penjualan bersih ekspor mengalami tekanan sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun 2023 terutama disebabkan adanya kendala di beberapa negara.
Kelola Rantai Pasokan
Setelah meraih catatan positif pada tahun lalu, Kalbe akan terus mengelola rantai pasokan dan mengelola persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk di tengah risiko geopolitik dan fluktuasi keuangan global
Disebutkan, Kalbe juga akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan untuk mempertahankan margin ke depan.
Manajemen Kalbe menyampaikan, strategi kenaikan harga akan diterapkan secara selektif dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat. Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang USD untuk keperluan impor bahan baku.
Perseroan menetapkan outlook 2025 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 8 – 10 persen, pertumbuhan laba bersih per saham pada kisaran 8 – 10 persen, serta kebijakan dividen dengan rasio 45 persen – 55 persen terhadap laba bersih 2024.
Perseroan saat ini masih melanjutkan program pembelian kembali saham yang telah berjalan dengan anggaran Rp1 triliun untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
Kinerja Saham KLBF
Merujuk data perdagangan Stockbit, Rabu, 2 April 2025, saham KLBF mencatatkan kinerja positif selama sebulan terakhir dengan performa 5,09 persen.
Dari aspek solvabilitas, KLBF mencatat rasio lancar (current ratio) sebesar 4,11, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya lebih dari empat kali lipat.
Selain itu, rasio cepat (quick ratio) sebesar 2,55 juga menandakan bahwa KLBF memiliki likuiditas yang baik meskipun tanpa memperhitungkan persediaan dalam asetnya.
Menariknya, rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) perusahaan tercatat hanya 0,02, yang menunjukkan bahwa KLBF hampir tidak memiliki utang. Hal ini mencerminkan struktur permodalan yang sangat konservatif dan rendahnya ketergantungan perusahaan pada pendanaan eksternal.
Dari sisi profitabilitas, KLBF menunjukkan kinerja yang solid dengan return on assets (ROA) sebesar 11,01 persen dan return on equity (ROE) mencapai 14,22 persen. Angka ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengelola aset dan modal ekuitasnya dengan efisien untuk menghasilkan keuntungan.
Selain itu, margin laba kotor (gross profit margin) mencapai 41,01 persen, sementara margin laba operasi (operating profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin) masing-masing berada di 13,91 persen dan 10,28 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki efisiensi operasional yang baik serta mampu mempertahankan profitabilitasnya di tengah berbagai tantangan industri.
Catatan Laba Bersih 2023
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun. Nilai tersebut setara dengan 52 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2023.
Dividen per lembar saham yang dibagikan oleh perseroan setara dengan Rp31.
“Keputusan ini sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan yang menetapkan rasio antara 45 persen hingga 55 persen dari laba bersih,” kata Presiden Direktur KLBF Irawati Setiady dalam konferensi pers usai RUPST di Jakarta, Kamis 16 Mei 2024.
Irawati menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST.
“Jadwal dan tata cara pembagian dividen akan segera diumumkan,” tambah Irawati.
Pada kesempatan yang sama, perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp1 triliun, dengan harga maksimal Rp1.600 per lembar saham.(*)