KABARBURSA.COM - PT Raharja Energi Cepu (RATU), anak perusahaan dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yang beroperasi dalam bidang kegiatan perusahaan holding, akan menawarkan sebanyak 543.010.800 saham biasa. Jumlah ini setara dengan 20 persen dari modal yang telah disetor dan akan diperdagangkan dengan harga nominal Rp10 per saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, saham yang ditawarkan terdiri dari 190.053.800 saham baru yang diterbitkan dari portepel perusahaan dan 352.957.000 saham biasa milik PT Rukun Raharja Tbk. Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Senin 16 Desember 2024.
Harga penawaran awal diperkirakan berada di rentang Rp900 hingga Rp1.050 per lembar saham. Dengan demikian, total nilai penawaran umum mencapai Rp624,46 miliar, yang terdiri dari Rp218,56 miliar dari hasil penawaran umum dan Rp405,90 miliar yang diperoleh dari divestasi saham.
PT Henan Putirhrai dan PT Sucor Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk penawaran ini. Masa penawaran awal akan berlangsung mulai 17 hingga 23 Desember 2024, sementara masa penawaran umum dilaksanakan pada 2 hingga 6 Januari 2025. Rencananya, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 8 Januari 2025.
Adapun rencana penggunaan dana hasil penawaran umum ini, sekitar Rp157,365 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan anak, PT Raharja Energi Tanjung Jabung. Sementara itu, sekitar Rp34,969 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Catatan Penguatan Signifikan
Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dari sektor minyak dan gas (migas), mencuri perhatian pasar modal setelah mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Senin, 9 Desember 2024.
Saham RAJA ditutup melonjak 11,06 persen ke level Rp2.410 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp181,79 miliar. Penguatan ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung sejak pekan lalu, setelah sebelumnya mengalami koreksi pada akhir November hingga awal Desember 2024.
Dalam sepekan, saham RAJA telah naik 17,56 persen, sementara dalam satu bulan menguat 31,34 persen. Sedangkan secara year-to-date (YtD), saham ini telah melonjak 58,03 persen, menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun.
Secara teknikal, saham RAJA berhasil menembus level Fibonacci 61,8 persen di angka Rp2.330, memberikan sinyal kuat untuk melanjutkan kenaikan menuju level resistance berikutnya. Level psikologis Rp2.500, serta level Rp2.530 dan Rp2.780, menjadi target resistance potensial.
Di sisi lain, level support terdekat berada di Rp2.190, Rp2.050, dan level psikologis Rp2.000, yang menjadi batas perlindungan bagi investor.
Rumor yang beredar di pasar menyebutkan bahwa RAJA berencana melantaikan anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu, di Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering (IPO) pada akhir 2024 atau awal 2025.
Target dana IPO yang diperkirakan melebihi Rp1 triliun ini mencerminkan ambisi besar perusahaan. Meski demikian, manajemen RAJA belum memberikan keterangan resmi terkait rencana ini.
Potensi kerja sama strategis antara RAJA dan Barito Group milik taipan Prajogo Pangestu juga menjadi sorotan. Hubungan bisnis ini dinilai sejalan dengan pola sinergi yang telah terjalin di PT Petrosea Tbk (PTRO).
Pemegang saham utama RAJA suami Puan Maharani Hapsoro Sukmonohadi, sebelumnya telah menjalin hubungan serupa dengan Prajogo melalui penjualan sebagian saham PTRO. Jika kerja sama ini terealisasi, sinergi dengan Barito Group yang memiliki portofolio luas di sektor energi dan petrokimia diharapkan akan memperkuat posisi RAJA.
Rencana Ekspansi Ambisius
RAJA juga memiliki rencana ekspansi ambisius hingga 2030. Perusahaan menargetkan akuisisi aset minyak dan gas baru, pengembangan fasilitas LNG dan petrokimia pada 2028, serta bisnis energi surya pada 2030.
Dalam waktu dekat, proyek blue ammonia senilai USD800-900 juta direncanakan mulai pada 2025, dengan proyeksi kontribusi pendapatan signifikan pada 2028.
Untuk mendukung investasi besar ini, RAJA kemungkinan akan melakukan penambahan modal melalui rights issue atau menjalin kemitraan strategis, seperti dengan Barito Group.
Dengan performa saham yang solid, rencana ekspansi ambisius, dan potensi sinergi strategis, RAJA menjadi salah satu emiten yang menarik untuk diperhatikan oleh investor di sektor migas.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menjadi sorotan pasar modal Indonesia, tak hanya karena kinerja keuangannya yang melesat, tetapi juga aksi pembelian saham oleh jajaran direksi.
Berdasarkan beberapa keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada awal November 2024, Direktur Utama Djauhar Maulidi membeli 2 juta lembar saham dengan harga Rp1.720–Rp 1.725, meningkatkan kepemilikannya menjadi 4 juta saham. Langkahnya diikuti Direktur Ogi Rulino dan Sumantri, yang masing-masing membeli 1,75 juta dan 2,5 juta saham pada harga Rp1.355.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.