Logo
>

Subholding Gas Pertamina: CNG Mulai Mengalir di Balikpapan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Subholding Gas Pertamina: CNG Mulai Mengalir di Balikpapan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), bersama anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia, memperluas penggunaan gas bumi melalui metode beyond pipeline, kini melayani pelanggan CNG di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa sebelumnya, PGN melalui Gagas telah menyalurkan Gaslink ke wilayah baru yaitu Denpasar, Bali, dan Palembang, Sumsel, pada 2023. Tahun ini, proses penyaluran gas bumi di Balikpapan telah terealisasi.

    PGN dan Gagas memulai penyaluran gas bumi untuk PT Bumi Liputan Jaya (Blue Sky Hotel) dengan volume mencapai 700 MMBTU per bulan. Blue Sky Hotel akan menggunakan gas bumi untuk kebutuhan dapur dan laundry.

    Menurut Rachmad, Chief Engineering Blue Sky Hotel, penggunaan gas bumi akan memberikan efisiensi yang signifikan. Harapannya, operasional hotel akan lebih mudah dan efisiensi bahan bakar bisa mencapai 25 persen.

    Ratih juga menambahkan bahwa penyaluran gas bumi di Balikpapan adalah salah satu upaya PGN untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). PGN diberi tugas oleh pemerintah untuk menyediakan jaringan infrastruktur di IKN, khususnya hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai.

    Pada tahap awal, sambungan jargas di IKN disediakan untuk 166 tower ASN dan 34 rumah tapak menteri. Gas bumi disuplai CNG yang bersumber dari Balikpapan atau Bontang, Kalimantan Timur.

    Ratih menambahkan bahwa pengembangan pemanfaatan gas bumi PGN Group di Kalimantan didominasi oleh moda beyond pipeline. Selain itu, ada layanan gas bumi untuk rumah tangga yang dikelola oleh afiliasi perusahaan. Meski demikian, manfaat yang diberikan tetap sama, yaitu memberikan pengalaman menggunakan energi yang efisien, praktis, aman, tersedia 24 jam, serta ramah lingkungan bagi pelanggan.

    "Kami akan memulai penyaluran gas bumi di Pulau Kalimantan melalui Kota Balikpapan dengan proyeksi penyaluran gas bumi untuk sektor industri dan komersial hingga mencapai 1.500 MMBTU per bulan pada akhir 2024. Kami berharap kota-kota lain di Kalimantan juga akan merasakan hal serupa," kata Plt Direktur Utama Gagas Enro Situmorang.

    Enro menambahkan, Gagas bersama PGN akan terus mendukung pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pada 2060, salah satunya dengan perluasan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.

    Fokus saat ini adalah memperluas penggunaan gas bumi khususnya untuk kota-kota dan daerah yang belum terjangkau oleh jaringan gas pipa PGN.

    Saat ini, penyaluran gas bumi di Balikpapan akan didukung melalui stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Balikpapan. Gas bumi yang dikompresi atau dikenal sebagai CNG, akan disalurkan ke lokasi pelanggan menggunakan gas transport module (GTM). Selain CNG, PGN juga akan mempersiapkan pemanfaatan gas alam cair (LNG) untuk Kota Balikpapan dan sekitarnya. Pemanfaatan LNG akan ditujukan khususnya bagi pelanggan industri yang membutuhkan gas dalam volume besar.

    Integrasi Jaringan Pipa

    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memaksimalkan penggunaan gas bumi dengan cara mengintegrasikan jaringan pipa distribusi gas bumi di Jawa Tengah, sejalan dengan pengembangan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang I (Pipa Cisem), dan Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Pipa Gresem).

    Integrasi ini telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam penyaluran gas bumi, terutama untuk industri dan komersial, dari volume 300.000 meter kubik per bulan pada awal tahun 2022 menjadi 3 Juta meter kubik per bulan, atau mengalami peningkatan sekitar 1000 persen.

    Ratih Esti Prihatini, Direktur Komersial PGN, menjelaskan bahwa gas bumi dari integrasi pipa disalurkan untuk pelanggan industri, komersial, dan pembangkit listrik di Kota Semarang, Demak, Kendal, dan Batang. Beberapa industri besar yang menggunakan gas ini termasuk PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim, dan PT Rumah Keramik Indonesia.

    “PGN akan terus meningkatkan pengelolaan gas bumi dan infrastruktur integrasi untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bumi, yang akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan penyerapan gas bumi. Kami berharap tidak hanya industri yang sudah ada, tetapi juga pelanggan baru di sekitar infrastruktur yang terintegrasi,” kata Ratih dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Juni 2024.

    Optimasi pemanfaatan gas bumi dan integrasi infrastruktur dilakukan PGN dengan mengembangkan jaringan pipa distribusi gas bumi di Jawa Tengah. Saat ini, total panjang pipa distribusi yang telah dibangun mencapai kurang lebih 34 Km.

    Ratih menyatakan bahwa pipa distribusi PGN yang terintegrasi dengan Pipa Cisem dan Gresem memberikan fleksibilitas dalam mendatangkan pasokan dari berbagai sumber, serta memungkinkan PGN untuk melakukan agregasi pada pelanggan potensial.

    Pada tahun 2024, PGN akan fokus menyelesaikan infrastruktur untuk calon pelanggan yang sudah terkontrak, seperti PT KCC Glass Indonesia di Batang dengan kebutuhan volume gas 8 BBTUD, dan beberapa pabrik lainnya di Kendal dan Mangkang.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.