KABARBURSA.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, buka suara ihwal skema Wealth Management Consulting (WMC) atau family office yang digemborkan Menteri Koordinator BIdang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Suharso menyebut, skema family office secara tidak langsung telah didemonstrasikan di Indonesia pada saat masa pandemi Covid-19 lalu. Pada saat itu, dia menyebut skema family office diterapkan tanpa disadari.
“Itu kan bukan hal yang baru kan, family office itu. Kita kan sudah mendemonstrasikan pada waktu kita menghadapi Covid, kita juga bisa pakai co-working space. Kemudian secara tidak langsung kita juga melakukan family office tanpa kita sadari. Jadi tidak ada yang baru,” kata Suharso kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
Diketahui, family office merupakan skema yang merujuk pada sistem yang memperkenankan orang kaya dari luar negeri menempatkan uangnya atau berinvestasi dalam negeri.
Mengutip laporan Forbes, family office dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan tingkat kekayaan yang tinggi melingkupi, manajemen keuangan, perpajakan, filantropi, dan manajemen kekayaan.
“Pada waktu Covid itu ada juga orang-orang kaya yang tiba-tiba dia di Bali selama 2-3 bulan. Kita nggak tau kan. Ada yang kemudian di Belitung waktu itu ada 2-3 bulan, kita juga tidak mengerti. Jadi itu pernah terjadi kalau di kita,” jelasnya.
“Saya kira, artinya itu bukan hal yang baru menurut saya. Jadi pada waktu terjadinya Covid, ketika mereka ingin melakukan menjaga kesehatannya tidak terpapar dan seterusnya, akhirnya mereka lakukan seperti itu (family office),” tambahnya.
Bagaimana Family Office Diterapkan?
Sebelumnya, Luhut menyebut family office merupakan upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, family office memperkenankan orang kaya menyimpan dana di Indonesia.
Mengutip data dari The Wealth Report yang menjadi acuan Luhut, tercatat populasi individu dengan kekayaan tertinggi di Asia yang tumbuh 38,3 persen selama periode 2023-2028. Adapun hal itu terlihat dari peningkatan jumlah aset finansial dunia yang di investasikan di luar negearanya.
“Berangkat dari trend tersebut saya melihat adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office,” kata Luhut dalam akun instragram resminya, Senin, 1 Juli 2024.
Di sisi lain, Luhut menekankan pemilik modal mesti berinvestasi dalam beberapa proyek di Indonesia kendati tidak dikenankan pajak. “Mereka tidak dikenakan pajak, tapi harus investasi dan investasi nanti akan kita pajaki,” jelasnya.
Menurutnya, skema family office tidak sekadar meningkatkan peredaraan modal dalam negeri. Luhut menilai, family office juga dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja dari investasi yang masuk.
“Family office bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal,” jelasnya.
Luhut juga mengaku, skema family office telah di bahas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam rapat terbatas (ratas) itu, Luhut juga mengaku ada beberapa yang perlu dipersiapkan untuk memaksimalkan peluang pengembangan family office.
“Lintas Kementerian/lembaga perlu merumuskan beberapa hal untuk pengembangan ekosistem WMC di tahan air, seperti perancangan sistem perpajakan dan regulasi yang mendukung untuk aset asing, stabilitas dan kondusifitas politk dan pemerintahan, penyedia jasa manajemen aset, serta lingkungan bisnis yang mendukung,” tutupnya.
Keberadaan family office dapat menjadi solusi efektif bagi keluarga dengan kekayaan yang signifikan untuk mengelola, melestarikan, dan mengembangkan aset mereka secara holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari bisnis family office:
- Penyesuaian dan Personalisasi: Family office dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik dan kompleks dari keluarga kaya. Mereka menawarkan layanan yang disesuaikan secara individual, seperti perencanaan suksesi, manajemen investasi, dan pengelolaan harta.
- Konsolidasi dan Efisiensi: Family office mengonsolidasikan manajemen keuangan dan aset, memungkinkan keluarga untuk mengelola kekayaannya secara terpadu dari satu tempat. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya administratif.
- Keberlanjutan dan Kontinuitas: Dengan fokus jangka panjang, family office membantu memastikan keberlanjutan kekayaan dan strategi investasi keluarga melalui perencanaan suksesi yang baik. Mereka juga mendukung pengelolaan generasi ke generasi.
- Expertise dan Akses: Family office menyediakan akses ke berbagai macam sumber daya dan jaringan profesional, termasuk manajer investasi, pengacara, dan konsultan pajak. Hal ini memungkinkan keluarga untuk mengambil keputusan finansial yang lebih baik berdasarkan analisis mendalam dan saran ahli.
- Privasi dan Keamanan: Family office menawarkan tingkat privasi yang tinggi karena mereka beroperasi sebagai entitas swasta. Mereka juga membantu melindungi kekayaan keluarga dari risiko eksternal dan internal.
- Peningkatan Pajak dan Pengurangan Pajak: Family office seringkali memiliki strategi perencanaan pajak yang canggih untuk membantu keluarga mengoptimalkan kewajiban pajak mereka, baik saat ini maupun dalam perencanaan suksesi. (And/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.