Logo
>

Sukses Stock Split, Bagaimana Kinerja Saham ISAT?

Ditulis oleh Yunila Wati
Sukses Stock Split, Bagaimana Kinerja Saham ISAT?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT), Rabu, 25 September 2024, telah resmi melakukan aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:4, setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 24 September 2024.

    Melalui pemecahan saham ini, jumlah saham ISAT meningkat secara signifikan dari 8,06 miliar menjadi 32,25 miliar, sementara nilai nominal saham turun dari Rp100 menjadi Rp25 per saham.

    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas saham ISAT bagi para investor ritel, serta meningkatkan likuiditas saham di pasar. Saham ISAT telah menunjukkan performa yang solid di tengah berbagai tantangan ekonomi, dengan laba bersih yang melonjak 47,02 persen YoY pada kuartal kedua 2024, mencapai Rp1,44 triliun.

    Menurut analis, pemecahan saham ini dapat memberikan dampak positif jangka pendek bagi saham ISAT, terutama dalam hal peningkatan volume perdagangan.

    “Stock split memberikan kesempatan kepada investor ritel untuk memiliki saham ISAT dengan harga yang lebih terjangkau,” kata seorang analis pasar modal.

    Kinerja Saham

    Dalam pendekatan investasi Warren Buffett, beberapa metrik kinerja perusahaan yang dapat dianalisis meliputi rasio Price-to-Earnings (P/E), Return on Equity (ROE), pertumbuhan pendapatan, serta kondisi fundamental perusahaan. Mari kita telaah lebih dalam kinerja ISAT dengan menggunakan prinsip-prinsip investasi ala Buffett.

    1. Rasio P/E dan Valuasi

    Rasio Price-to-Earnings (P/E) merupakan salah satu metrik utama yang sering diperhatikan oleh Warren Buffett. Pada ISAT, rasio P/E berjalan (TTM) tercatat sebesar 16,67, dan forward P/E sebesar 15,00.

    Jika dibandingkan dengan median IHSG yang berada di level 7,89, ISAT memang terlihat lebih mahal, namun ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.

    Buffett biasanya mencari saham dengan P/E yang relatif rendah dibandingkan dengan potensinya, namun dalam kasus ISAT, tingginya rasio ini dapat diterima jika perusahaan mampu menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan.

    2. Return on Equity (ROE)

    ROE adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. ROE ISAT mencapai 17,03 persen (TTM), yang menunjukkan perusahaan mampu menghasilkan laba yang solid dari modal yang diinvestasikan.

    Dalam pendekatan Buffett, ROE di atas 15 persen sering dianggap menarik, karena ini menunjukkan bahwa manajemen mampu memanfaatkan ekuitas secara efisien. Dengan ROE di atas ambang batas ini, ISAT menunjukkan kinerja yang mengesankan.

    3. Pertumbuhan Pendapatan dan Margin Laba

    Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih adalah indikator penting lainnya yang sering diperhatikan oleh Warren Buffett. Pada kuartal kedua 2024, pendapatan ISAT tumbuh sebesar 11,09 persen secara tahunan (YoY), sementara laba bersih tumbuh hingga 47,02 persen. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan sambil menjaga profitabilitas.

    Margin laba bersih ISAT berada di angka 10,18 persen pada kuartal ini, yang berarti perusahaan memiliki efisiensi operasional yang baik. Buffett biasanya menyukai perusahaan yang memiliki margin laba bersih yang sehat, karena ini menunjukkan daya tahan bisnis terhadap tekanan ekonomi.

    4. Posisi Kas dan Solvabilitas

    Kesehatan finansial perusahaan juga penting dalam analisis Buffett. ISAT memiliki posisi kas sebesar Rp4,57 triliun pada kuartal terakhir, namun rasio lancar (current ratio) yang hanya 0,42 menunjukkan adanya tantangan dalam likuiditas jangka pendek.

    Meskipun rasio lancar ini rendah, Buffett cenderung fokus pada kinerja jangka panjang dan kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas yang kuat. ISAT mencatat arus kas operasi (TTM) sebesar Rp18,85 triliun, dengan free cash flow sebesar Rp5,47 triliun, yang merupakan tanda positif bagi manajemen arus kas perusahaan.

    5. Utang dan Leverage

    ISAT memiliki rasio utang terhadap ekuitas (D/E) sebesar 1,72, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat leverage yang cukup tinggi. Meskipun Buffett umumnya lebih menyukai perusahaan dengan beban utang yang rendah, penting untuk mencatat bahwa utang perusahaan dapat digunakan secara strategis untuk mempercepat pertumbuhan, selama perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar utangnya.

    Dengan interest coverage ratio sebesar 2,52, ISAT mampu memenuhi kewajiban bunga utangnya dari laba operasional.

    6. Dividen

    Indosat Ooredoo Hutchison juga menawarkan dividen sebesar Rp268,40 per saham, dengan dividend yield 2,43 persen dan payout ratio sebesar 39,57 persen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mempertahankan kebijakan dividen yang cukup konservatif, yang sejalan dengan prinsip Buffett bahwa perusahaan yang kuat secara finansial harus memberikan nilai kepada pemegang saham melalui dividen yang stabil.

    Secara keseluruhan, kinerja ISAT cukup menarik berdasarkan pendekatan Warren Buffett. Dengan ROE yang solid, pertumbuhan laba yang signifikan, dan arus kas yang sehat, ISAT memiliki beberapa karakteristik yang disukai Buffett, meskipun leverage yang tinggi bisa menjadi catatan penting. Jika perusahaan mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya dan mengelola utangnya dengan baik, saham ini bisa menjadi peluang investasi jangka panjang yang baik.

    Namun, dengan rasio P/E yang lebih tinggi dibandingkan pasar, investor harus mempertimbangkan apakah harga saham saat ini masih masuk akal berdasarkan ekspektasi pertumbuhan ke depan. Pendekatan Buffett akan menekankan pentingnya membeli saham dengan margin of safety yang cukup besar, sehingga evaluasi terhadap valuasi saham ISAT saat ini menjadi faktor krusial sebelum mengambil keputusan investasi.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79