Logo
>

Suku Bunga Turun, ini Pilihan Investasi untuk Pemula

Ditulis oleh KabarBursa.com
Suku Bunga Turun, ini Pilihan Investasi untuk Pemula

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Pada tahun 2024, perkiraan menyatakan bahwa perekonomian global akan memasuki fase penurunan suku bunga. Hal ini mengikuti periode 2022 dan 2023 di mana bank sentral di berbagai negara mengadopsi suku bunga yang relatif tinggi untuk menanggapi tingkat inflasi yang juga meningkat.

    Menyikapi kondisi ini, PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) melihatnya sebagai kesempatan yang proporsional bagi investor pemula dengan profil risiko konservatif untuk memulai perjalanan investasi mereka.

    Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama, menjelaskan bahwa dalam teori, ketika tren suku bunga menurun, daya tarik deposito akan merosot. Fenomena ini disebabkan oleh penyesuaian tingkat bunga deposito dengan penurunan suku bunga secara umum.

    Sementara itu, instrumen investasi seperti reksadana, yang memiliki alokasi dalam obligasi, akan menarik perhatian dalam konteks ini.

    Hubungan antara perubahan suku bunga dan harga obligasi memiliki sifat yang berlawanan. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung menurun, dan sebaliknya. Fenomena ini dikenal sebagai hubungan invers atau berkebalikan dengan fungsi asalnya antara suku bunga dan harga obligasi.

    "Kondisi ini merupakan waktu yang tepat bagi investor pemula untuk memulai perjalanan investasi mereka. Di tahun 2024, reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap menjadi instrumen yang menjanjikan karena risikonya relatif terkendali dan sangat cocok untuk pemula. Oleh karena itu, tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk memulai investasi," ujar Danica dalam pernyataan resmi 15 Februari 2024.

    Berikut beberapa tips bagi investor pemula untuk memulai investasi di berbagai instrumen yang tersedia:

    Kenali Profil Risiko:

    Memahami profil risiko adalah langkah penting untuk menilai sejauh mana investor dapat menghadapi risiko investasi. Profil risiko juga berguna saat merencanakan strategi investasi.

    "Langkah awal dalam memulai investasi adalah mengenali profil risiko masing-masing investor. Sebagai contoh, bagi pemula dengan profil risiko konservatif, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan karena risikonya relatif lebih terjaga dan bebas dari pemotongan pajak sebesar 20 persen seperti halnya deposito," ungkapnya.

    "Mengingat potensi obligasi di tahun ini sejalan dengan tren penurunan suku bunga, maka bagi pemula dengan profil risiko konservatif hingga moderat, investasi dalam reksadana pendapatan tetap dengan alokasi obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat," tambah Danica.

    Dengan pemahaman yang tepat tentang kondisi pasar dan profil risiko, investor pemula dapat memulai perjalanan investasi mereka dengan lebih percaya diri dan berpotensi mendapatkan hasil yang optimal.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi