KABARBURSA.COM - Pendapatan bunga bersih bank tumbuh mini. Alhasil, perbankan kini semakin gencar meningkatkan pendapatan non bunga untuk menjaga profitabilitas.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), misalnya, mencatat pertumbuhan pendapatan non bunga di kuartal I-2024 naik 14,8 persen secara tahunan menjadi Rp 1 triliun.
Sebaliknya, pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 3,4 persen secara tahunan. Secara nilai, pendapatan bunga bersih masih lebih besar yakni Rp 3,22 triliun.
Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengakui kondisi harus segera diantisipasi untuk memaksimalkan profit. "Bank harus berupaya meningkatkan fee based atau non interest based income," ujar dia, dikutip Minggu 28 April 2024.
Saat ini, pendapatan non bunga BTN bersumber dari transaksi treasury, biaya admin, transaction banking dan loan recovery.
Nofry menyebut BTN akan mengoptimalkan peningkatan aktivitas bond, jumlah konsumen dan penjualan aset macet untuk menambah pendapatan non bunga. "Kami jaga bisa tumbuh sampai 10 persen," kata dia.
Aplikasi Sumber Keuntungan
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga agresif meningkatkan pendapatan non bunga. Di segmen ini, BRI mencatat pertumbuhan 25,9 persen secara tahunan jadi Rp 12,62 triliun. Pendapatan bunga bersih BRI hanya naik 9,7 persen jadi Rp 35,95 triliun.
Salah satu penopang pertumbuhan pendapatan non bunga BRI adalah aplikasi BRImo. Fee based income dari BRImo tumbuh 23,8 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 738,3 miliar.
Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto mengungkapkan akan terus mengembangkan aplikasi ini agar berkontribusi terhadap fee based income. "Selama ini fee based maupun transaksi BRImo terus tumbuh tiap tahun. Kami harap pertumbuhannya tidak stagnan," kata dia.
Sementara di PT Bank Central Asia Tbk (BCA), pertumbuhan pendapatan bunga bersih masih lebih tinggi dari pendapatan non bunga. Pendapatan bunga bersih BCA naik 7,1 persen dan pendapatan non bunga 6,8 persen.
Pendapatan fee dan komisi BCA masih mendominasi, mencapai Rp 4,5 triliun, naik 8,6 persen secara secara tahunan. EVP Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menuturkan peningkatan terjadi karena total volume transaksi BCA naik 20,8 persen menjadi 8,3 miliar di kuartal I-2024..
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.