Logo
>

Tahan Rupiah Tak Jatuh, Eksportir Diminta Simpan DHE SDA

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tahan Rupiah Tak Jatuh, Eksportir Diminta Simpan DHE SDA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan mengalami fluktuasi, namun memiliki risiko untuk ditutup melemah dalam kisaran Rp16.210-Rp16.300 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin 22 April 2024. Hal ini sejalan dengan eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang semakin memanas.

    Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah menyarankan kepada eksportir agar lebih aktif dalam menyimpan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.

    Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menekankan pentingnya memperkuat cadangan devisa domestik untuk memperkuat posisi rupiah dalam menghadapi tekanan di pasar keuangan global saat ini.

    "Penting bagi seluruh eksportir untuk menyimpan DHE hasil ekspor di dalam negeri sesuai aturan yang berlaku untuk jangka waktu tertentu," ujar Suahasil dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini, pada Kamis 18 April 2024 lalu.

    Sebagaimana yang diketahui, pemerintah telah mengeluarkan regulasi mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan penambangan, pengelolaan, dan/atau pengolahan Sumber Daya Alam (SDA). Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 yang mulai berlaku sejak 1 Agustus 2023.

    Menurut peraturan tersebut, eksportir diwajibkan menempatkan minimal 30 persen dari DHE SDA ke dalam sistem keuangan Indonesia untuk jangka waktu tertentu.

    Dalam kondisi saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap akan ada peningkatan jumlah eksportir yang bersedia menyimpan devisa hasil ekspornya di dalam negeri. Suahasil menambahkan bahwa eksportir yang menempatkan DHE SDA lebih lama dalam bentuk deposito di dalam sistem keuangan domestik akan mendapatkan insentif pajak berupa pembebasan atas bunga deposito tersebut.

    "Menurut aturan, semakin lama DHE ditaruh di dalam negeri, semakin besar insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dengan menyimpan lebih banyak devisa hasil ekspor di dalam negeri," jelasnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi