KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa terdapat empat strategi bisnis pada bank dengan layanan digital. Strategi ini dinilai mulai menggantikan strategi bisnis "bakar duit" yang biasanya menawarkan promosi atau benefit tertentu.
Menurut Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, bank digital mulai berorientasi kepada inovasi produk dan layanan. Perbankan, menurutnya, dapat semakin mengembangkan produk dan layanan yang inovatif dengan memberikan kemudahan transaksi, layanan keuangan personal, dan solusi keuangan terintegrasi.
"Yang berikutnya, adalah strategi berfokus pada teknologi dan customer experience. Artinya, penggunaan teknologi yang semakin mutakhir untuk menyediakan pengalaman pengguna yang lebih baik, terutama perluasan aksesibilitas yang lebih besar melalui aplikasi seluler," ujarnya dalam jawaban tertulis kepada Kabar Bursa, Senin 15 April 2024.
Lebih lanjut, Dian menyebut efisiensi operasional dengan memanfaatkan teknologi mulai dioptimalkan oleh bank digital. Dengan berkurangnya biaya operasional, perbankan dapat menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah. "Nasabah juga akan disajikan oleh bank digital dengan sejumlah keuntungan lain," imbuhnya.
Tak hanya itu, bank digital dinilai mulai memperluas kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak. Salah satu tujuannya ialah penawaran yang lebih luas sehingga menarik lebih banyak nasabah. "Kerja sama dengan fintech lain, e-commerce, dan perusahaan telekomunikasi," ungkap Dian.
Sementara itu, bank digital bisa melakukan strategi yang cukup signifikan seperti inovasi produk dan dengan layanan, bank digital akan membangun basis pelanggan yang kuat, kata Moch Amin Nurdin, Senior Facility Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Amin menuturkan, bank dengan layanan digital tidak hanya dapat menawarkan suku bunga tinggi tapi juga bisa menyajikan beragam kemudahan bagi nasabah. "Saya rasa itu akan membangun customer base yang cukup loyal dengan bank-bank digital itu," ujar Amin.
Namun demikian di saat yang bersamaan, sejumlah bank digital masih merugi masih dalam pengembangan dan investasi.