Logo
>

Tak Terpengaruh Downgrade JP Morgan, BBRI Bersiap Cuan Besar

Ditulis oleh Yunila Wati
Tak Terpengaruh Downgrade JP Morgan, BBRI Bersiap Cuan Besar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Seperti tak terpengaruh akan downgrade JP Morgan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI bersiap untuk meraup cuan besar. Hal ini dibuktikan dengan perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024, di mana saham BBRI menguat 2,53 persen, mencapai level tertinggi Rp5.075.

    Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini dengan harga saham ditutup pada level Rp5.075, naik 2,53 persen atau 125 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp4.950.

    Sepanjang sesi perdagangan, saham BBRI diperdagangkan dengan rentang harga antara Rp4.970 hingga Rp5.075, yang juga menjadi level tertinggi hari ini. Volume perdagangan mencapai 1,971 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp990,3 miliar, menunjukkan minat kuat dari para investor terhadap saham perbankan besar ini.

    Di tengah kenaikan harga saham, investor asing tercatat aktif melakukan transaksi, dengan nilai pembelian asing (foreign buy) sebesar Rp444,5 miliar, sementara nilai penjualan asing (foreign sell) mencapai Rp487,3 miliar. Frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 29.584 kali, mengindikasikan likuiditas yang tinggi.

    Dengan kenaikan ini, saham BBRI terus mendekati level batas atas (auto reject atas/ARA) yang berada di Rp6.175. Di sisi lain, level batas bawah (auto reject bawah/ARB) tercatat di angka Rp3.720. Rata-rata harga (average price) saham BBRI hari ini berada di kisaran Rp5.025.

    Kenaikan harga saham BBRI ini didorong oleh prospek positif terhadap kinerja keuangan bank, seiring dengan sentimen penurunan suku bunga Bank Indonesia dan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan. Analis pasar mengindikasikan bahwa optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan laba BBRI, terutama di tengah penurunan biaya kredit dan meningkatnya pendapatan non-bunga, menjadi pendorong utama minat terhadap saham ini.

    Dengan kondisi pasar yang terus berkembang, saham BBRI masih menjadi pilihan menarik bagi para pelaku pasar, terutama di sektor perbankan.

    Kinerja BBRI

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk diproyeksikan akan meraih manfaat dari tren penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) serta perbaikan kualitas kredit yang telah mendorong penurunan biaya kredit (Cost of Credit/CoC). Penurunan ini memberikan peluang bagi BBRI untuk memperkuat pertumbuhan laba bersih di sisa tahun 2024.

    Pada Agustus 2024, BBRI berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih bank-only sebesar 51 persen secara bulanan (mom), mencapai Rp4,79 triliun, sementara laba bersih tahun berjalan meningkat 20,9 persen secara tahunan (yoy). Menurut riset terbaru dari RHB Sekuritas yang disusun oleh Andrey Wijaya, pencapaian ini didukung oleh penurunan CoC dan upaya perbaikan kualitas aset.

    "Laba bersih BBRI pada periode Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp36,21 triliun, naik 4 persen secara tahunan. Capaian ini mewakili sekitar 59 persen dari estimasi laba untuk tahun penuh," ungkap Andrey.

    Kendati demikian, pertumbuhan kredit BBRI melambat pada Agustus 2024, tercatat sebesar 7,1 persen yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan Juli yang mencapai 8,6 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini berada di bawah target tahunan BBRI yang ditetapkan di kisaran 10-12 persen. Menurut Andrey, perlambatan ini bisa disebabkan oleh langkah BBRI yang lebih hati-hati dalam penyaluran kredit demi menjaga kualitas aset.

    Kinerja Keuangan yang Stabil

    Net Interest Margin (NIM) BBRI tercatat stabil di angka 6,45 persen untuk periode Januari-Agustus 2024, sedikit lebih tinggi dari NIM pada Januari-Juli 2024 yang sebesar 6,44 persen. Di sisi lain, pendapatan non-bunga (non-interest income/Non-II) melonjak 64,6 persen yoy, atau tumbuh 17,8 persen mom, didorong oleh peningkatan pendapatan berbasis biaya dan pendapatan lain-lain.

    Penurunan beban provisi sebesar 31,5 persen mom atau 20,6 persen yoy pada Agustus 2024 mencerminkan perbaikan kualitas aset BBRI.

    "Kami memperkirakan CoC akan terus turun, didorong oleh peningkatan kualitas aset yang terjadi secara konsisten karena BBRI semakin selektif dalam memberikan kredit," jelas Andrey dalam risetnya.

    Rasio Keuangan Menguat

    Loan to Deposit Ratio (LDR) BBRI meningkat menjadi 89,2 persen pada Agustus 2024, naik dari 87,04 persen di bulan sebelumnya. Di saat yang sama, rasio dana murah (Current Account and Saving Account/CASA) naik menjadi 64,8 persen dari 63,37 persen, seiring dengan penurunan deposito berjangka sebesar 6,3 persen mom. Menurut Andrey, persaingan untuk menarik deposito kemungkinan akan mereda berkat likuiditas yang membaik akibat tren penurunan suku bunga BI.

    Rekomendasi Saham

    Melihat kinerja yang positif ini, RHB Sekuritas tetap merekomendasikan "buy" untuk saham BBRI, dengan target harga saham sebesar Rp5.900. Proyeksi ini juga mempertimbangkan potensi yield dividen sebesar 6 persen pada tahun 2024.

    "Penurunan harga saham BBRI baru-baru ini memberikan peluang akumulasi yang menarik bagi investor," kata Andrey.

    Selain itu, target harga saham BBRI juga mencakup premi sebesar 6 persen yang didasarkan pada nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) BBRI yang mencapai skor 3,3, melebihi median negara yang berada di angka 3,0. Meski demikian, risiko tetap ada, terutama jika pertumbuhan kredit BBRI melambat lebih dari yang diperkirakan.

    Dengan kondisi pasar yang semakin kondusif dan langkah strategis yang diambil, BBRI optimis bisa terus menunjukkan performa yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79