KABARBURSA.COM- Bank Indonesia mencatat angka fantastis, dimana industri perbankan di Indonesia menyimpan kekayaan masyarakat senilai Rp 8.234,2 triliun pada bulan Desember 2023. Dana pihak ketiga (DPK) di bank-bank tersebut melonjak 3,8 persen secara tahunan (yoy). Fakta menarik, empat bank terbesar merilis laporan kinerja mereka, menguasai 58,9 persen dari total uang yang tersimpan di bank oleh masyarakat Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pada November 2023, terdapat 105 bank umum di Indonesia. Jumlah tersebut mencakup sekitar Rp 3.386 triliun uang masyarakat yang tertimbun di 101 bank umum lainnya.
Lantas, bagaimana kinerja dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dari keempat bank raksasa ini?
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DPK tertinggi dipegang oleh Bank Mandiri dengan jumlah mencengangkan, yakni Rp 1.577 triliun pada Desember 2023. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen (yoy). Giro meningkat 7,92 persen (yoy) menjadi Rp 585 triliun, sementara tabungan tumbuh 6,19 persen (yoy) menjadi Rp 587 triliun.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil mengumpulkan DPK sebanyak Rp 1.358 triliun pada Desember 2023, meningkat 3,9 persen (yoy). Rasio CASA BRI mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp 875 triliun, yang dominan diisi oleh dana murah.
- PT Bank Central Asia Tbk.
Bank Central Asia (BCA) menghimpun dana masyarakat senilai Rp 1.102 triliun, dengan kenaikan 6 persen (yoy). Peningkatan DPK turut mendorong pertumbuhan aset BCA sebesar 7,1 persen (yoy) menjadi Rp 1.408 triliun pada akhir Desember 2023.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BNI sukses menggalang DPK sebesar Rp 810,7 triliun per Desember 2023, naik 5,4 persen (yoy). Rasio dana murah (CASA) di posisi kokoh, mencapai 71,2 persen. Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menyampaikan bahwa layanan transaksi melalui berbagai channel digital turut memberikan kontribusi signifikan pada peningkatan dana murah perusahaan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.