Logo
>

JSMR: Tren Positif dengan Momentum Kuat, Selanjutnya?

Salah satu rintangan itu adalah penurunan volume lalu lintas pasca lebaran karena setelah lonjakan pemudik

Ditulis oleh Hutama Prayoga
JSMR: Tren Positif dengan Momentum Kuat, Selanjutnya?
Suasana di Gerbang Tol Kalikangkung. Foto: Dok JSMR

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) saat ini menunjukkan tren positif berdasarkan berbagai indikator teknikal, yang secara keseluruhan mengarah pada sinyal "Sangat Beli".

    Harga saham saat ini bergerak dalam rentang harian 3.750 – 3.880 dan berada dalam rentang 52 minggu antara 3.560 – 5.700. Analisis teknikal mengindikasikan bahwa momentum kenaikan masih cukup kuat dengan berbagai indikator yang mendukung sentimen positif.

    Dari indikator teknikal, Relative Strength Index (RSI) berada di level 59,6, yang menunjukkan tren bullish tanpa tanda-tanda overbought. Stochastic (STOCH 9,6) berada di level 60,2, mengindikasikan bahwa masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut. 

    Indikator MACD (12,26) berada di zona beli dengan nilai 23,86, menandakan momentum penguatan yang berkelanjutan. Sementara itu, Williams %R berada di -7,69, yang mengindikasikan bahwa saham dalam kondisi overbought, namun hal ini juga bisa menandakan tren kenaikan yang kuat.

    Dari sisi Moving Averages, mayoritas indikator jangka pendek hingga menengah menunjukkan sinyal beli. MA5, MA10, MA20, MA50, dan MA100 semuanya berada dalam kondisi bullish, memberikan dukungan terhadap tren kenaikan saham. 

    Namun, MA200 masih berada di atas harga saat ini, mengindikasikan bahwa tren jangka panjang masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut sebelum dapat dikatakan sepenuhnya bullish.

    Pivot Points memberikan gambaran level-level penting bagi pergerakan harga. Pivot berada di 3.850, dengan level support utama di 3.820 – 3.840 dan resistance di 3.860 – 3.880. Jika harga mampu bertahan di atas 3.850 dan menembus level resistance berikutnya, ada potensi pergerakan lebih lanjut ke atas.

    Dengan berbagai indikator yang menunjukkan dominasi sinyal beli, saham JSMR saat ini berada dalam tren positif dengan momentum yang cukup kuat. Namun, investor tetap perlu memperhatikan volatilitas serta kemungkinan koreksi teknikal dalam jangka pendek sebelum menentukan langkah investasi berikutnya.

    Tantangan Besar JSMR

    Momentum kuat Ramadan dan Idulfitri memang membuat saham JSMR menjadi menarik untuk dikoleksi. Tetapi, apakah peluang tersebut akan bertahan lama hingga pasca Idulfitri?

    Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy menilai, PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR akan menghadapi sejumlah tantangan setelah musim libur hari raya Idul Fitri 2025.

    Salah satu rintangan itu adalah penurunan volume lalu lintas pasca lebaran karena setelah lonjakan pemudik, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol akan kembali ke tingkat normal atau bahkan lebih rendah.

    "Misalnya, pada Lebaran 2023, pendapatan tol sempat meningkat 21,7 persen, tetapi setelah periode mudik usai, volume lalu lintas cenderung menurun," kata Abdul kepada Kabarbursa.com melalui pesan singkat, Selasa, 11 Maret 2025.

    Selain itu Abdul menyebut kebijakan diskon tarif tol di beberapa ruas yang dikelola Jasa Marga selama periode mudik bisa berdampak pada arus kas perusahaan.

    Dia bilang, meskipun bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, hal ini berpotensi mengurangi pendapatan perusahaan.

    "Di sisi lain, peningkatan biaya operasional selama periode liburan, seperti tambahan petugas dan perawatan jalan tol, juga menjadi tantangan karena dapat menekan margin keuntungan jika tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan yang cukup," katanya. 

    Abdul juga membeberkan faktor eksternal lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja Jasa Marga. Misal, kondisi ekonomi makro, seperti inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

    Menurutnya  jika daya beli masyarakat melemah, kemungkinan besar frekuensi perjalanan akan berkurang, sehingga berdampak pada pendapatan tol. 

    "Selain itu, meningkatnya persaingan dari moda transportasi lain seperti kereta api atau jalan non-tol juga bisa mengalihkan pengguna jalan tol ke alternatif yang lebih ekonomis dan efisien," ujarnya. 

    Kendati begitu, saham Jasa Marga berpotensi melonjak usai pendapatan usaha pada tahun 2024 meningkat. Diketahui,  Perseroan berhasil mencatat peningkatan pendapatan usaha sebesar 20,32 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp18,73 triliun. 

    Capaian pendapatan Jasa Marga tersebut bersumber dari tol sebesar Rp17,19 triliun dan pendapatan usaha lain sebesar Rp1,54 triliun.  Abdul mengatakan, peningkatan pendapatan usaha tersebut bisa mendatangkan efek positif terhadap saham JSMR. 

    "Dengan adanya kenaikan pendapatan usaha perusahaan berpotensi mendongkrak kenaikan harga saham dalam jangka waktu menengah hingga panjang,"  kata dia. 

    Namun, Abdul menyoroti laba bersih Perseroan yang menurun hingga -16,7 persen. Menurutnya, catatan ini dibebani oleh penurunan signifikan laba non-cash perusahaan. 

    "Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah penurunan laba bersih JSMR bukan disebabkan penurunan core business perusahaan di industri jalan tol," jelasnya. 

    Investor menyambut positif pasca Jasa Marga merilis laporan keuangan 2024. Abdul bilang, saham JSMR mengalami kenaikan harga pada 5 dan 6 maret 2025. 

    Namun yang perlu digaris bawahi, kata dia, saat ini JSMR masih dalam fase downtrend pada secondary trendnya. Sehingga jika investor ingin masuk ke saham JSMR, perlu diperhatikan area Resistance 3900 – 4100. 

    "Jika JSMR berhasil breakout dari area tersebut, besar potensi JSMR untuk break fase Downtrend," kata Abdul. 

    Adapun untuk jangka pendek, Abdul merekomendasikan area demand yang bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan beli pada 3680 – 3790. Sementara untuk jangka panjang, JSMR harus break dari resistance 3900 – 4100 guna bisa melanjutkan kenaikannya.

    Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol saat Libur Lebaran 2025

    Sebelumnya, bakal menerapkan sejumlah strategi untuk mendukung kelancaran perjalanan dalam libur Lebaran 2025.

    Menurut Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, pihaknya akan berupaya meningkatkan pelayanan hingga fasilitas di jalan tol dalam arus mudik maupun balik pada libur Lebaran 2025.

    "Strategi peningkatan ini sebagai upaya Jasa Marga untuk menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap optimal dan mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi selama arus mudik dan libur Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025, termasuk meningkatkan kualitas layanan operasional dengan memperhatikan kesiapan fasilitas guna memberikan pelayanan maksimal kepada pengendara," ucapnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu 9 Maret 2025.

    Lebih lanjut, Jasa Marga telah memperkirakan volume kendaraan di jalan tol pada periode jelang puncak arus mudik hingga balik tahun ini.

    Jasa Marga juga telah menyiapkan mekanisme rekayasa lalu lintas yang sesuai diskresi Kepolisian untuk mencegah potensi kepadatan. Rekayasa lalu lintas tersebut meliputi contraflow serta penerapan oneway ketika diperlukan.

    Jasa Marga bakal memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk semua golongan kendaraan yang melintas di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola Jasa Marga Group, baik itu dari Jakarta ke Semarang pada periode arus mudik maupun   Semarang menuju Jakarta pada arus balik.

    Diskon tarif tol yang dikelola Jasa Marga untuk arus mudik dijadwalkan, berlaku mulai Senin 24 Maret mendatang pukul 05.00 WIB hingga Jumat 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB.

    Sedsngkan untuk arus balik, berlaku sejak Selasa, 8 April pukul 05.00 WIB hingga Kamis, 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.

    Subakti menyatakan, potongan tarif tol ini untuk menghindari penumpukan kendaraan pada satu tanggal tertentu, terutama yang  diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik.

    "Selain itu juga dalam rangka menjaga kelancaran arus lalu lintas di jalan tol. Jasa Marga sebagai Perusahaan BUMN mendukung penuh pengukuran yang dilakukan Pemerintah atas Arah dari Kementerian BUMN pada periode libur Idul Fitri 2025 dengan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat, salah satunya lewat potongan tarif tol ini," terangnya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.