KABARBURSA.COM - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengungkapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2024 ini, per tanggal 30 April kemarin sudah mencapai Rp90,45 triliun per 30 April 2024. dari total target Rp287 Triliun tahun ini.
Sebelumnya, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2023 mencapai Rp260,26 triliun, yang disalurkan kepada 4,64 juta debitur. Angka ini tidak mencapai target penyaluran KUR pada 2023 senilai Rp297 triliun.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan di Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Gede Edy Prasetya menjamin, penyaluran KUR tersebut akan berjalan lancar dan sesuai target. Pasalnya, pihaknya telah merombak peraturan agar realisasi KUR dapat berjalan sesuai rencana.
"Mudah-mudahan akan kita selesaikan di awal September, Oktober, November jadi kita berharap nasabah kita akan terlayani semuanya," kata Edy dalam Monitoring dan Evaluasi Debitur KUR bersama Dharma Wanita Kemenko Perekonomian di Garut, Jawa Barat, Kamis 2 Mei 2024.
Adapun dia mengatakan, aturan tersebut membagi debitur penerima KUR menjadi dua golongan, pertama, nasabah baru dengan target debitur KUR baru sebanyak 1,8 juta dan kedua nasabah yang graduasi dengan target KUR sebanyak 1,4 juta.
Untuk indikator pertama, dari total 1,8 juta target debitur, Dia mengatakan pihaknya mencatat sudah mencapai hingga 1,55 juta. 89 persen dari total target. Adapun realisasi tersebut tumbuh 68 persen secara tahunan (yoy) "Dari 1,8 juta sudah tercapai 1,55. Sekirar 89 persen hampir 90 persen," tambahnya.
Pemerintah mencatat, total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sampai dengan 30 April 2024 sebesar Rp561 triliun yang diberikan kepada 45,85 juta debitur dengan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang terjaga sebesar 2,03 persen.
Edy merinci, saat ini penyaluran KUR per jenis KUR di dominasi jenis KUR Mikro dengan total penyaluran sebesar Rp61,35 triliun (67,82 persen) diikuti oleh KUR Kecil sebesar Rp28,66 triliun (31,68 persen), KUR Super Mikro sebesar Rp440,36 miliar (0,49 persen), dan KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebesar Rp8,50 miliar (0,01 persen).
"Perlu diketahui bahwa sebagian besar 49 persen nasabahnya (KUR) adalah wanita dan sebagian besar pendidikannya SD, jadi ini sangat membantu masyarakat kita," ujarnya.
Dari total target penyaluran sebesar Rp287 triliun tahun ini, Edy menyampaikan bahwa prioritas yang mendapatkan program tersebut dikhususkan untuk nasabah baru dan nasabah yang akan naik kelas (graduasi) ke komersial, ataupun dari usaha supermikro ke mikro kecil.
Kesuksesan penyaluran KUR juga nampak dari capaian saat pandemi COVID-19, di mana kredit yang disalurkan tercatat mencapai Rp373 triliun, atau jauh di atas target tahun ini.
"Penyalur KUR itu ada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), ada Perhimpunan Bank-Bank Nasional Indonesia (Perbanas), BPR, koperasi, multifinance," tutupnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.