KABARBURSA.COM - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mencatat peningkatan pendapatan signifikan hingga Rp895,39 miliar pada periode 30 Juni 2024, naik dari Rp810,02 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Laporan keuangan perseroan yang dirilis Selasa menunjukkan bahwa beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp639,76 miliar dari sebelumnya Rp598,43 miliar. Meskipun demikian, laba bruto berhasil naik menjadi Rp255,63 miliar dari Rp211,58 miliar.
Selain itu, laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan, mencapai Rp75,05 miliar dibandingkan dengan Rp65,98 miliar tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp72,31 miliar dari Rp62,61 miliar.
Total liabilitas tercatat sebesar Rp1,64 triliun hingga periode 30 Juni 2024, meningkat dari Rp1,41 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah aset perseroan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp3,76 triliun hingga akhir Juni 2024, dari Rp3,51 triliun pada akhir Desember 2023.
Peningkatan kinerja keuangan ini mencerminkan strategi perseroan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memperkuat posisi di pasar.
Alokasikan Belanja Modal
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), penyedia jasa sewa kapal dan angkutan barang, mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk tahun ini.
Anton Ramada, Sekretaris Perusahaan Transcoal Pacific, mengungkapkan bahwa dana capex ini akan digunakan untuk menambah armada kapal dan proses docking.
“Untuk tahun 2024, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp1,5 triliun. Alokasi capex tersebut ditujukan untuk penambahan armada kapal dan docking,” ungkap Anton dikutip Kamis 18 April 2024.
Pada awal tahun 2024, TCPI telah menambah armada baru melalui anak usahanya, PT Karya Samudera Insani (KSI), dengan membeli satu unit kapal jenis mother vessel bulk carrier.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.