KABARBURSA.COM - PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), perusahaan sektor energi dengan industri batu bara, akan membagikan dividen interim sebesar Rp19,27 miliar atau Rp15 per saham. Pembagian dividen ini didasarkan pada keputusan direksi yang dibuat pada 31 Juli 2024.
Direktur Utama TEBE, Dian Heryandi, menjelaskan bahwa pembagian dividen interim ini didukung oleh data keuangan per 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp43,01 miliar.
Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp631,73 miliar dan total ekuitas sebesar Rp1,04 triliun. Berdasarkan data tersebut, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar Rp19,27 miliar.
Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan dilakukan pada 12 Agustus 2024, dengan ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Agustus 2024. Pemegang saham yang berhak atas dividen akan tercatat pada 14 Agustus, dan pembayaran dividen akan dilakukan pada 26 Agustus 2024.
Sebelumnya, TEBE juga telah membayarkan dividen interim tahun 2024 pada 18 Juli sebesar Rp19,27 miliar atau Rp15 per saham, yang didasarkan pada data keuangan per 31 Maret 2024. Selain itu, pada 4 Juni 2024, perseroan membayarkan dividen final untuk tahun buku 2023 senilai total Rp64,25 miliar atau Rp 50 per saham.
Dalam periode Juni-Agustus 2024, TEBE telah membagikan dividen sebanyak tiga kali, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Saham TEBE pada perdagangan Jumat, 2 Agustus ditutup di Rp710, naik 1,43 persen. Namun, dalam periode year to date (ytd), saham ini masih melemah 8,39 persen.
Dana Brata Luhur adalah perusahaan induk yang melakukan penyertaan modal pada proyek atau perusahaan infrastruktur. Melalui anak perusahaan PT Talenta Bumi, TEBE fokus pada bisnis penyediaan infrastruktur pertambangan, termasuk jalan angkut, penyediaan stockpile area, dan pengoperasian terminal batu bara.
Pembagian Dividen Total Tahun Buku 2023 Rp134,9 Miliar
Pada 8 Mei 2024, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di mana disetujui pembagian dividen total tahun buku 2023 sebesar Rp134,9 miliar atau Rp105 per saham.
Perseroan telah melakukan pembagian dividen interim dua kali pada 2023. Dividen interim pertama dibagikan pada September sebesar Rp38,55 miliar atau Rp30 per saham. Kemudian, pada Desember dibagikan dividen interim kedua sebesar Rp32,12 miliar atau Rp25 per saham. Dengan demikian, dividen final yang akan dibagikan adalah sebesar Rp64,25 miliar atau Rp50 per saham, yang dijadwalkan untuk dibayarkan pada 4 Juni 2024.
Direktur Utama TEBE, Dian Heryandi, dalam public expose yang diadakan di Tribrata Dharmawangsa, menyampaikan bahwa perseroan menargetkan pengangkutan batubara sebanyak 9,5 juta ton dan pendapatan sebesar Rp522,5 miliar pada 2024. Target ini mengalami penurunan seiring dengan situasi geopolitik dan turunnya harga batu bara.
Selain itu, TEBE tengah mempersiapkan perubahan status PT Talenta Bumi Port dari pelabuhan khusus batu bara menjadi pelabuhan umum. Ini akan melibatkan penambahan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung perubahan tersebut.
"Dalam satu sampai dua bulan ke depan, status PT Pelabuhan Talenta Bumi sebagai pelabuhan khusus batu bara akan berubah menjadi pelabuhan umum," klaim Heryandi.
Rencana ini tercermin dalam capital expenditure (capex) 2024 yang mencantumkan anggaran untuk peningkatan infrastruktur sebesar Rp38,5 miliar dari total anggaran Rp47,60 miliar, atau setara dengan 81 persen. Nantinya, pelabuhan ini akan dapat digunakan untuk pengangkutan berbagai komoditas seperti batu bara, pupuk, CPO, kontainer, dan juga penumpang.
Pada 13 Mei 2024, di awal sesi perdagangan, saham PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) menunjukkan performa positif dengan naik 0,68 persen menjadi Rp740 per saham. Saham TEBE dibuka pada harga Rp745 per saham, meningkat sebesar 10 poin dari penutupan sebelumnya.
Harga saham TEBE mencapai level tertinggi di Rp760 dan terendah di Rp735 selama sesi perdagangan. Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 88 kali dengan volume perdagangan mencapai 1.104 saham. Nilai transaksi total untuk saham TEBE adalah Rp82,5 miliar.
Pada awal sesi perdagangan, berbagai sektor saham menunjukkan penurunan. Berikut adalah rincian pergerakan sektor-sektor saham:
- Energi: Turun 0,22 persen
- Basic Materials: Menyusut 0,11 persen
- Industri: Melemah 0,44 persen
- Nonsiklikal: Terpangkas 0,51 persen
- Siklikal: Susut 0,58 persen
- Keuangan: Melemah 0,19 persen
- Teknologi: Turun 0,02 persen
- Infrastruktur: Terbenam 0,31 persen
- Transportasi: Melemah 0,28 persen
Saham TEBE terus mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga dalam setahun ini mereka dapat membagikan dividen, baik total maupun interim.(*)