Logo
>

Tergoda Upah Tinggi, WNI Kerja di Jepang Naik 56 persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tergoda Upah Tinggi, WNI Kerja di Jepang Naik 56 persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Peningkatan jumlah tenaga kerja asing di Jepang mencapai 40,3persen dalam lima tahun hingga Oktober 2023, terutama karena upah yang tinggi yang ditawarkan oleh negara tersebut.

    Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang yang dilansir oleh Nikkei, jumlah total pekerja asing di Jepang telah meningkat menjadi 2,05 juta pada Oktober 2023.

    Pekerja asal Vietnam mendominasi peringkat pertama dengan jumlah mereka meningkat sebesar 63,6persen dalam lima tahun menjadi 518.364 orang. Banyak dari mereka berpartisipasi dalam Program Pelatihan Magang Teknis, yang bertujuan untuk mentransfer pengetahuan berbasis pekerjaan ke negara-negara berkembang.

    Sementara itu, jumlah pekerja asal Tiongkok hanya tumbuh sebesar 2,3persen karena kenaikan upah di dalam negeri dan pelemahan yen yang mengurangi daya tarik bekerja di Jepang.

    Meskipun demikian, jumlah pekerja asal Indonesia meningkat drastis sebesar 192,2persen dalam lima tahun menjadi 121.507 orang, dengan pertumbuhan sebesar 56persen antara tahun 2022 dan 2023. Banyak pekerja Indonesia masih tertarik bekerja di Jepang karena gaji yang rendah di dalam negeri mereka.

    Warga negara Indonesia menyumbang 56persen dari pekerja terampil spesifik Jepang, yang merupakan desain yang diperkenalkan pada tahun 2019 untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di beberapa industri tertentu. Banyak dari mereka bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, perawatan kesehatan, dan layanan makanan.

    Agen penempatan kerja berbasis di Tokyo, Persol Global Workforce, telah mulai membawa pekerja terampil spesifik di sektor pertanian sejak tahun lalu dalam perjanjian dengan lembaga pendidikan Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi salah satu produsen pertanian terkemuka di dunia dan mendapatkan keahlian melalui warga negaranya yang bekerja di Jepang.

    "Ada banyak potensi di Indonesia, yang memiliki populasi 270 juta," kata Motoki Yuzuriha, presiden agensi penempatan kerja Mynavi Global. 

    "Saya pikir akhirnya bisa melampaui Vietnam dalam peran yang dimainkannya di pasar tenaga kerja Jepang."

    Pekerja dari Myanmar juga mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun jumlah mereka sangat sedikit pada tahun 2018 sehingga tidak memiliki kategori dalam pemecahan tahun itu, jumlahnya melonjak 49,9persen antara 2022 dan 2023 menjadi 71.188 orang. Hal ini menunjukkan minat yang meningkat dari pekerja asal Myanmar untuk bekerja di Jepang.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi