KABARBURSA.COM - Tesla Inc. menghadapi gugatan dari 25 pemerintah daerah di California, Amerika Serikat, terkait penanganan limbah berbahaya yang dianggap tidak memadai. Gugatan ini diajukan oleh jaksa wilayah yang mewakili 25 kabupaten di California, termasuk Los Angeles, Alameda, San Joaquin, dan San Francisco.
Mereka menuduh Tesla telah mengirim limbah berbahaya ke tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan, melanggar Undang-Undang Pengelolaan Limbah Berbahaya di California. Gugatan ini mencakup tuntutan hukuman perdata dan perintah untuk menangani limbah dengan benar di masa depan.
Pihak berwenang di California menyebutkan bahwa limbah yang dihasilkan atau diatasi oleh Tesla termasuk bahan cat, minyak rem, baterai bekas, antibeku, dan bahan bakar diesel. “Limbah yang diproduksi atau ditangani di fasilitas tersebut termasuk bahan cat, minyak rem, baterai bekas, antibeku, dan bahan bakar diesel,” demikian menurut pihak berwenang di California, Jumat (2/1/2024).
Gugatan ini merinci pelanggaran pengelolaan limbah yang terjadi di 101 fasilitas, termasuk pabrik manufaktur Tesla di Fremont. Undang-Undang di California memiliki potensi hukuman perdata sebesar US$70.000 per pelanggaran per hari.
Ini bukan pertama kalinya Tesla dihadapkan pada tuduhan terkait pengelolaan limbah berbahaya. Pada tahun 2019, perusahaan ini menghadapi gugatan serupa terkait pabrik Fremont dan setuju untuk mengambil langkah-langkah untuk mengelola limbah dengan benar serta membayar denda.
Selain itu, pada tahun lalu, Tesla juga dihadapkan pada gugatan di Jerman terkait dugaan kontaminasi air dan pelanggaran lingkungan di pabrik yang baru dibangun di Brandenburg.
Tesla sebelumnya pernah tercatat sebagai salah satu perusahaan dalam daftar 100 pencemar udara beracun yang dirilis Political Economy and Research Institute pada tahun 2021. Limbah elektronik atau e-waste, yang mencakup baterai dan perangkat elektronik, dianggap sebagai jenis sampah berbahaya dan beracun.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.