Logo
>

Tesla Luncurkan Model Y Baru di China untuk Hadapi Persaingan Ketat

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Tesla Luncurkan Model Y Baru di China untuk Hadapi Persaingan Ketat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tesla resmi meluncurkan versi terbaru Model Y, mobil terlarisnya, di China. Dengan desain eksterior yang diperbarui dan fitur interior yang lebih canggih, Tesla berharap mampu merebut kembali pangsa pasar yang mulai dikuasai oleh pesaing seperti Xiaomi.

    Model Y baru, yang merupakan kendaraan listrik terpopuler di dunia, dibanderol mulai dari 263.500 yuan ($35.900). Harga ini 5,4 persen lebih mahal dibandingkan versi sebelumnya di China, pasar terbesar kedua bagi Tesla. Informasi tersebut diumumkan melalui akun resmi Tesla di Weibo. Seperti dinukil reuters di Jakarta, Jumat 10 Januari 2024.

    Pengiriman di China direncanakan mulai Maret, tergantung persetujuan regulasi. Namun, rencana peluncuran versi terbaru ini di pasar lain masih belum diumumkan.

    Model terbaru ini menampilkan bilah lampu depan baru yang membentang di sepanjang ujung depan, serupa dengan desain futuristik Cybertruck. Lampu belakang juga diperbarui menjadi bilah lampu lebar penuh. Interiornya dilengkapi fitur seperti kursi dengan penghangat dan ventilasi untuk kenyamanan di segala cuaca, serta layar sentuh tambahan untuk penumpang baris kedua.

    Varian jarak jauh kini menawarkan jarak tempuh hingga 719 kilometer dalam satu kali pengisian daya, meningkat dari sebelumnya 688 kilometer.

    Diluncurkan pertama kali pada 2020, Model Y mencapai puncak popularitas sebagai mobil terlaris dunia pada 2023. Namun, momentum tersebut mulai melambat tahun lalu, terpengaruh oleh persaingan sengit di China dan melemahnya permintaan kendaraan listrik di pasar global.

    Pada 2020, Tesla merupakan produsen mobil listrik baterai terbesar di China. Namun, pemain lokal seperti BYD dan Xiaomi terus menggerus dominasinya dengan fitur-fitur canggih yang memikat pelanggan.

    BYD saat ini memimpin penjualan kendaraan listrik di China, sementara Xiaomi, yang masuk ke pasar EV tahun lalu, berhasil mengirimkan lebih dari 130.000 unit model pertamanya, SU7. Xiaomi juga berencana meluncurkan SUV pertamanya, YU7, pada Juni atau Juli mendatang, yang akan bersaing langsung dengan Model Y.

    Pangsa pasar Tesla di segmen kendaraan listrik baterai China turun menjadi 10,4 persen tahun lalu, dibandingkan 11,7 persen pada 2023.

    Menurut sumber, Tesla juga tengah merencanakan peluncuran varian enam kursi Model Y di China pada akhir tahun ini.

    Pembiayaan Tanpa Bunga

    Untuk pertama kalinya, Tesla mencatat penurunan pengiriman kendaraan listrik tahunan pada 2024, meskipun telah menawarkan berbagai insentif menarik menjelang akhir tahun. Insentif tersebut termasuk pembiayaan tanpa bunga dan pengisian daya cepat gratis untuk merayu konsumen, tetapi hasilnya masih di bawah ekspektasi. Ternyata, kombinasi suku bunga tinggi, subsidi Eropa yang dikurangi, serta persaingan ketat dengan BYD asal China membuat konsumen lebih berhati-hati.

    Dilansir dari Reuters di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2024, penurunan ini membuat saham Tesla turun 6 persen. Menurut analis Morningstar, Seth Goldstein, penurunan pengiriman ini menekan potensi pertumbuhan Tesla.

    “Terutama pada layanan tambahan seperti perangkat lunak mengemudi otonom, jaringan pengisian daya, dan asuransi,” kata Goldstein. Ia menambahkan, saat ini kendaraan Tesla mulai mendekati titik kejenuhan di pasar.

    Elon Musk mencoba berputar haluan dengan fokus ke pengembangan bisnis taksi otonom sebagai strategi baru untuk meningkatkan valuasi Tesla. Namun, teknologi mengemudi otomatis Tesla masih dalam tahap pengembangan dan diperkirakan butuh waktu bertahun-tahun sebelum siap dipasarkan.

    Setelah mendukung kampanye Donald Trump dengan sumbangan jutaan dolar, Musk berharap regulasi federal perihal kendaraan otonom lebih dipermudah di bawah pemerintahan baru. Selama ini, regulasi otonom di AS berbeda-beda di tiap negara bagian, yang menurut Musk sangat merepotkan.

    Meski begitu, Tesla masih menghadapi banyak hambatan, seperti investigasi dari regulator keselamatan lalu lintas AS dan Departemen Kehakiman perihal teknologi autopilot dan Full Self-Driving mereka.

    Cybertruck, yang sempat bikin heboh karena desain futuristiknya, ternyata menunjukkan tanda-tanda permintaan yang lemah. Tesla belum merilis angka resmi pengiriman Cybertruck, namun sepanjang kuartal keempat 2024, Tesla mengirimkan total 495.570 kendaraan, sedikit di bawah ekspektasi 503.269 unit menurut survei LSEG.

    Dari jumlah tersebut, 471.930 unit adalah Model 3 dan Model Y, sementara 23.640 unit berasal dari Model S, Model X, dan Cybertruck.

    Sepanjang 2024, total pengiriman Tesla mencapai 1,79 juta unit—turun 1,1 persen dibanding tahun sebelumnya dan di bawah proyeksi 1,806 juta unit. Meski begitu, angka ini masih lebih tinggi dari BYD yang mencatat penjualan 1,76 juta unit kendaraan listrik murni, meskipun pertumbuhan BYD mencapai 12,1 persen berkat strategi harga yang kompetitif dan penetrasi agresif ke pasar Asia-Eropa.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.