Logo
>

Tesla Turunkan Peringkat Saham, Jaga Antusiasme Pasar?

Ditulis oleh Yunila Wati
Tesla Turunkan Peringkat Saham, Jaga Antusiasme Pasar?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - UBS Group AG hari ini menurunkan peringkat saham Tesla Inc (TSLA). Langkah itu diambil di tengah kekhawatiran bahwa saham produsen mobil listrik asal AS tersebut telah melonjak terlalu tinggi dan terlalu cepat karena optimisme terhadap rencana kecerdasan buatan (AI).

    Analis UBS Joseph Spak, mengatakan bahwa jika antusiasme pasar terhadap AI mereda, hal ini dapat berdampak negatif pada valuasi Tesla.

    "Saham Tesla saat ini diperdagangkan lebih dari 80 kali lipat berdasarkan perkiraan pendapatan satu tahun ke depan," kata Spak.

    UBS juga mengkhawatirkan kurangnya visibilitas dan risiko bahwa peluang pertumbuhan Tesla mungkin terwujud dalam jangka waktu yang lebih lama atau bahkan tidak terwujud sama sekali.

    Tesla saat ini termasuk di antara sepuluh saham termahal dalam indeks S&P 500 (GSPC), mengungguli banyak perusahaan teknologi besar lainnya. Sebelum penurunan 8,4 persen pada Kamis, 11 Juli 2024, saham Tesla telah melonjak 44 persen hingga Rabu, 10 Juli 2024, dalam 11 hari berturut-turut, karena investor bertaruh bahwa Elon Musk, pendiri perusahaan, dapat mengubah Tesla menjadi kekuatan utama dalam AI.

    "Premi yang diberikan investor kepada Tesla atas keseluruhan inisiatifnya telah meningkat baru-baru ini karena antusiasme AI, dan kita perlu melihat peluang yang lebih besar untuk membenarkan peringkat beli," ujar dia.

    Meskipun menurunkan peringkat, UBS menaikkan target saham 12 bulan Tesla dari USD147 menjadi USD197, menggunakan kelipatan harga terhadap pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya untuk mencapai target baru tersebut.

    Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi, saham Tesla anjlok hingga 8,7 persen, penurunan satu hari terbesar sejak Januari lalu. Pelemahan ini juga dipicu oleh laporan perusahaan yang menunda peluncuran robotaxi hingga Oktober 2024.

    Ini adalah kuartal terburuk sejak 2022 yang dialami Tesla akibat penjualan yang melambat. Harga saham perusahaan ini turun hampir sepertiganya dalam tiga bulan pertama 2024.

    Menurut rata-rata 11 analis keuangan, investor memperkirakan Tesla akan mengirimkan 457 ribu kendaraan dalam tiga bulan pertama tahun 2024. Meskipun proyeksi ini masih mencerminkan pertumbuhan delapan persen, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan 36 persen yang dialami setahun sebelumnya.

    Pengiriman di dua pasar terpenting Tesla, yakni China dan Amerika Serikat, diprediksi turun sekitar lima persen pada kuartal pertama tahun ini. Meskipun pengiriman di Eropa meningkat, beberapa analis khawatir bahwa untuk pertama kalinya sejak musim semi 2020, pengiriman produsen mobil ini akan menurun. Hal ini dilaporkan oleh laman Carscoops pada 29 Maret lalu.

    Pertumbuhan yang melambat dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk persaingan yang semakin ketat di sektor mobil listrik global. Di China, BYD telah melampaui Tesla sebagai merek mobil listrik terlaris pada kuartal keempat 2023.

    Selain itu, Tesla Model 3 menghadapi persaingan harga yang ketat dari saingan seperti Xiaomi SU7 yang baru saja diperkenalkan, yang debutnya dengan harga mulai 4.000 dolar AS (Rp63,5 juta) lebih rendah dari Tesla.

    Para analis juga menunjukkan bahwa perilaku dan pandangan politik Musk mungkin menghalangi pembeli mobil listrik di AS, yang secara tradisional cenderung tertarik dengan kendaraan rendah emisi dan condong ke kiri secara politis.

    Sejak pandemi dan akuisisi Twitter (sekarang X), Musk menghadapi kritik karena mengizinkan ujaran kebencian di platform tersebut, lalai dalam menangani rasisme di pabrik-pabriknya, mempromosikan teori konspirasi yang fanatik, dan menyelaraskan diri dengan retorika sayap kanan tentang budaya dan imigrasi. Tindakan-tindakan ini mungkin mengasingkan pembeli potensial.

    Antisipasi pengiriman yang lebih rendah dan faktor-faktor lain telah menyebabkan penurunan 29 persen pada harga saham produsen mobil tersebut dalam tiga bulan pertama 2024. Harga saham saat ini menandai kuartal terburuk Tesla untuk kinerja saham sejak akhir 2022 dan yang terburuk ketiga sejak penawaran umum perdana pada 2010.

    Tesla, produsen mobil listrik milik Elon Musk, sedang menghadapi berbagai tantangan yang menyebabkan penurunan kinerja saham dan penjualan. Dalam beberapa bulan pertama tahun 2024, saham Tesla turun hampir sepertiganya, menandai kuartal terburuk sejak 2022. Penurunan ini terjadi di tengah persaingan yang semakin ketat, terutama dari produsen mobil listrik China seperti BYD, dan harga kompetitif dari model baru seperti Xiaomi SU7.

    Selain itu, perilaku dan pandangan politik Musk, serta kritik atas manajemennya di platform Twitter (sekarang X), mungkin telah mengalienasi sebagian pembeli potensial di pasar AS.

    Penurunan penjualan di pasar utama seperti China dan Amerika Serikat, ditambah dengan pertumbuhan yang lebih lambat dari yang diharapkan, turut mempengaruhi sentimen pasar. Meskipun pengiriman di Eropa meningkat, proyeksi pengiriman global yang lebih rendah telah memberikan tekanan pada harga saham Tesla.

    Penurunan harga saham ini juga dipengaruhi oleh kurangnya visibilitas dan risiko bahwa peluang pertumbuhan Tesla mungkin terwujud dalam jangka waktu yang lebih lama atau tidak terwujud sama sekali. Sebagai hasilnya, beberapa analis, seperti UBS, telah menurunkan peringkat saham Tesla, meskipun target harga untuk 12 bulan ke depan telah dinaikkan.

    Secara keseluruhan, meskipun Tesla tetap menjadi pemain penting dalam industri mobil listrik, tantangan-tantangan ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih kuat untuk mempertahankan pertumbuhan dan kepercayaan investor.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79