KABARBURSA.COM - Bank sentral Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Federal Reserve atau The Fed, telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada tingkat yang sama. Selain itu, The Fed juga menandakan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga acuan hanya akan dilakukan sekali dalam tahun ini.
Rapat komite penentu kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu, 12 Juni 2024 waktu AS memutuskan mempertahankan suku bunga Federal Fund Rate (FFR) di kisaran target 5,25 persen-5,5 persen, lapor Reuters pada Kamis, 13 Juni 2024. Namun, pejabat The Fed kini mengisyaratkan akan memangkas suku bunga hanya sekali tahun ini, lebih rendah dari perkiraan pada bulan Maret yang mencapai tiga kali pemangkasan.
Di sisi lain, The Fed memperkirakan akan memangkas suku bunga hingga empat kali pada 2025. Penurunan proyeksi pemangkasan suku bunga dalam ’dot plot’ The Fed ini dilakukan meskipun bank sentral mengakui adanya kemajuan kecil menuju target inflasi 2 persen. Namun, pandangan masing-masing pejabat mengenai proyeksi suku bunga acuan dalam beberapa tahun mendatang berbeda.
’Dot plot’ atau sinyal prospek suku bunga tiap pejabat The Fed menunjukkan bahwa empat pejabat tidak memperkirakan adanya pemangkasan tahun ini. Sementara itu, tujuh pejabat memperkirakan hanya satu pemangkasan dan delapan orang memperkirakan dua penurunan.
Dot plot The Fed menunjukkan proyeksi median suku bunga pada akhir 2024 naik menjadi 5,13 persen, sedangkan proyeksi median untuk akhir 2025 juga naik menjadi 4,13 persen. FOMC menyesuaikan bahasa dalam pernyataannya setelah rapat kebijakan dengan menyatakan bahwa ada sedikit kemajuan lebih lanjut terhadap pencapaian target inflasi 2 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam pertemuan sebelumnya, FOMC menyatakan "kurangnya" kemajuan tersebut. Perubahan tersebut menyusul data terbaru yang menunjukkan bahwa inflasi mereda pada bulan April dan Mei.
Ketua The Fed Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers dengan wartawan pada pukul 14.30 waktu AS setelah penutupan pertemuan FOMC. Para pejabat The Fed telah berulang kali mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama atau higher for longer setelah tekanan inflasi meningkat pada kuartal I 2024.
Dalam pernyataannya, Powell mengatakan data inflasi terbaru semakin mendekati target The Fed. Namun, mereka masih perlu lebih banyak bukti lebih lanjut.
Data yang dirilis pada hari Rabu sebelumnya memberikan kepastian bahwa kemajuan menuju target inflasi 2 persen telah berlanjut. Indeks harga konsumen inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,2 persen pada Mei dan 3,4 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami perlu melihat lebih banyak data yang baik untuk meningkatkan keyakinan kami bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen,” ungkap Powell dalam konferensi pers setelah pengumuman suku bunga.
Powell mengatakan para pejabat menyambut baik angka-angka terbaru tersebut, dan menambahkan bahwa dia berharap akan ada lebih banyak laporan seperti itu.
Negara-negara lain telah mulai menurunkan suku bunga. Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pekan lalu, begitu juga dengan Bank of Canada. Powell menggambarkan pasar tenaga kerja secara keseluruhan kuat tetapi secara bertahap mendingin, membandingkannya dengan keadaan pasar tenaga kerja pada puncak pandemi.
Para gubernur bank sentral AS terlibat dalam diskusi yang lebih luas tentang apakah suku bunga netral, atau tingkat suku bunga di mana The Fed tidak memperlambat atau menstimulasi ekonomi, telah meningkat sejak sebelum pandemi. Suku bunga netral yang lebih tinggi akan menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak melakukan banyak hal untuk menahan perekonomian.
"Pertanyaan apakah ini cukup ketat akan menjadi pertanyaan yang akan kita ketahui seiring berjalannya waktu. Bukti-buktinya cukup jelas bahwa kebijakan ini bersifat restriktif dan memberikan dampak yang kita harapkan,” kata Powell.
Sebelum keputusan tersebut, investor bertaruh bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dua kali pada 2024 dan memperkirakan kemungkinan besar penurunan pertama akan dilakukan pada bulan September. Para pejabat the Fed juga menerbitkan perkiraan baru untuk inflasi dengan menaikkan proyeksi menjadi 2,8 persen dari 2,6 persen pada bulan Maret.
Pejabat The Fed mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran masing-masing sebesar 2,1 persen dan 4 persen. Tingkat pengangguran naik menjadi 4 persen di bulan Mei.
Para pejabat The Fed juga menaikkan proyeksi suku bunga jangka panjang menjadi 2,8 persen dari 2,6 persen pada pertemuan bulan Maret. Kenaikan ini mengisyaratkan bahwa mereka memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi akan terus berlanjut.
Beberapa pejabat, termasuk Presiden The Fed Dallas Lorie Logan, mengatakan bahwa suku bunga yang lebih tinggi mungkin tidak akan memperlambat ekonomi sebanyak yang diperkirakan sebelumnya. Pejabat lainnya, seperti Presiden The Fed New York John Williams, mengatakan bahwa kebijakan tersebut berada pada posisi yang tepat untuk menurunkan inflasi sesuai dengan target Fed. (*)