Logo
>

Tiga Direktur Kebab Baba Kompak Mengundurkan Diri

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tiga Direktur Kebab Baba Kompak Mengundurkan Diri

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tiga direktur PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) yang mengelola bisnis Kebab Baba Rafi telah mengajukan pengunduran diri secara bersamaan. Mereka adalah Velliq Arsapranata, Nur Arief Budiyanto, dan Nilamsari.

    Pernyataan ini dikutip dari pengumuman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin, 17 Juni 2024. Surat pengunduran diri ketiga direktur ini diterima oleh perusahaan pada tanggal 14 Juni 2024.

    "Pada tanggal 14 Juni 2024, Perseroan menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Velliq Arsapranata, Bapak Nur Arief Budiyanto, dan Ibu Nilamsari sebagai Direktur Perseroan," kata Direktur Utama Sari Kreasi Boga, Eko Pujianto.

    Proses pengunduran diri ini akan diajukan untuk persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diadakan pada tanggal 26 Juni 2024.

    Eko menegaskan, pengunduran diri tiga direktur ini tidak memberikan dampak pada aktivitas operasional maupun kelangsungan bisnis perusahaan.

    "Tidak ada dampak khusus yang ditimbulkan oleh pengumuman ini terhadap kegiatan operasional. Penyampaian informasi ini dilakukan sesuai dengan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK No 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Kegiatan usaha Perseroan tetap berjalan normal seperti biasa," ujarnya.

    Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2024, Kebab Baba atau RAFI mencatatkan laba bersih senilai Rp5,50 miliar, dengan total pendapatan usaha sebesar Rp112,11 miliar.

    Sementara itu saham RAFI masuk dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) menyusul kriteria 1 yakni harga rata-rata saham berada di bawah Rp51 per saham, selama enam bulan terakhir di Pasar Reguler.

    Sejarah dan Siapa Pemilik Kebab Baba?

    Beberapa waktu lalu, CEO Baba Rafi, Hendy Setiono, berbagi pengalaman sukses dalam mengelola bisnis kebab Turki. Awalnya, dia menjelajahi berbagai tempat di Timur Tengah dan mencoba berbagai hidangan khas di sana.

    Pada tahun 2003, Hendy memulai usaha gerobak kebab Turki saat masih menjadi mahasiswa..

    "Meskipun gerobak putih saya seringkali disangka sebagai gerobak martabak, saya berusaha mencari inovasi agar usaha saya memiliki identitas uniknya sendiri," kata Hendy.

    Sebagai alumni Institut Teknik Surabaya (ITS), Hendy menekankan pentingnya memiliki ciri khas yang membedakan bisnis kita dari yang lain agar merek kita dikenal. Hal ini menjadi latar belakang kehadiran gerobak kebab Turki Baba Rafi dengan warna merah kuning yang khas.

    Perjalanan tidak Selalu Lancar

    Hendy mengakui bahwa dunia bisnis tidak selalu mulus. Berbagai kendala pasti akan muncul di tengah jalan. Oleh karena itu, setiap entrepreneur perlu memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai masalah.

    "Entrepreneur adalah mereka yang mampu mengatasi berbagai hambatan yang muncul," katanya.

    Hendy juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan usaha. Tidak ada yang bisa berhasil sendirian, kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan inovasi baru.

    "Meskipun kita mengembangkan produk baru, kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kolaborasi adalah kunci agar bisnis berjalan lancar. Ketika sukses, sukses bersama, begitu juga ketika gagal, maka kita menghadapinya bersama-sama," jelasnya.

    Usaha Kebab Turki Baba Rafi telah berjalan selama 20 tahun. Semua bermula dari sebuah mimpi. Dengan modal awal 4 juta, Hendy memulai langkahnya dalam mewujudkan mimpi membuka warung kebab Turki. Baginya, memulai dari mimpi adalah kunci kesuksesan.

    "Dengan mimpi, kita merencanakan realisasi. Seorang entrepreneur adalah mereka yang mampu melihat peluang di mana orang lain tidak melihatnya," tambahnya.

    Menurut Hendy, jiwa seorang entrepreneur adalah menjadi yang pertama, terbaik, atau terhebat dalam bidangnya. Oleh karena itu, semangat dalam menghadapi resiko, kreativitas, dan pola pikir out-of-the-box sangat penting.

    "Spirit yang kuat akan memberikan keberanian untuk menghadapi resiko, menciptakan ide kreatif, dan berpola pikir out of the box. Kita harus memiliki semangat entrepreneur yang kuat untuk terus maju dan bermimpi besar," ucapnya.

    Namun, mimpi tanpa tindakan tidak akan berbuah hasil. Hendy menegaskan bahwa semua mimpi kita harus diwujudkan melalui tindakan nyata agar bisnis atau apapun yang kita impikan terjadi.

    "Kalau kita belum tahu mau bisnis apa, jangan terlalu memikirkannya. Mulailah dari langkah kecil. Misalnya, jualan produk orang lain dengan kita promosikan, dan seterusnya," tuturnya.

    Bisnis tidak harus bermula dari hal besar, namun dari usaha besar. Jika mengalami kegagalan, jangan menyerah dan terus berusaha.

    Terakhir, Hendy menekankan pentingnya mencintai dan menyukai bisnis yang kita jalankan. Dengan begitu, kita akan tetap memiliki passion yang kuat dalam menjaga bisnis tersebut.

    "Pada dasarnya, bisnis bukan hanya tentang ide tapi tentang menjalankan ide tersebut," pungkasnya.

    Sebagai seorang entrepreneur, kita juga harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai hal. Kita perlu sering mengamati taktik dan strategi dari pengusaha lain serta mencari ide-ide yang menarik untuk mengembangkan merek kita.

    "Seorang entrepreneur harus memiliki rasa ingin tahu yang besar. Kita harus sering mengamati produk orang lain dan mencari keunikan yang bisa membuat merek kita menonjol di pasar," tegasnya.

    Hendy juga memberikan pesan agar tidak takut untuk mencoba berbagai bisnis yang kita sukai. Dari sinilah, suatu saat kita bisa menjadi orang yang memberikan pekerjaan bagi orang lain dan membuka peluang kerja baru. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi