Logo
>

Tiga Emiten ini Patut Dicermati pada Perdagangan Kamis

Ditulis oleh Yunila Wati
Tiga Emiten ini Patut Dicermati pada Perdagangan Kamis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tiga emiten ini patut dicermati pada perdagangan Kamis, 11 Juli 2024 berkat pengaruh menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,24 persen ke level 7.287.02. Adapun emiten tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Ybk (TLKM), PT Barito Pacifik Tbk (BRPT), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

    TLKM, misalnya. Pasa saham TLKM muncul white body candle dengan indikator RSI menguat, MACD dan volume bergerak naik. Stochastic overbought, rawan koreksi jika TLKM gagal bertahan di atas area 3.170-3.230. Emiten ini rekomendasi sell on strengt dengan support Rp3.060 dan resistance di Rp3.290.

    Long white candlestick adalah tipe candle dalam grafik saham yang menunjukkan sinyal bullish. Sinyal ini sendiri menandakan bahwa kondisi pasar sedang dalam pergerakan naik. Tren pasar ini juga ditandai dengan kenaikan harga saham yang sifatnya berkelanjutan.

    Tidak hanya dianggap sebagai sinyal bullish biasa, banyak trader dan analis saham yang menganggapnya sebagai sinyal kelanjutan dari bullish. Ada juga yang mendefisinikan sebagai sinyal pembalikan dari bullish itu sendiri.

    Jenis candle ini bentuknya memanjang dan berwarna putih, menjadi salah satu candle yang cukup mencolok di dalam sebuah grafik candlestick. Formasi candle ini sering kali disebut sebagai long white day dan merupakan kebalikan dari candle hitam atau long black candle.

    Selajutnya adalah PT Barito Pacifik Tbk (BRPT). Di sini, ada indikator stochastic yang berada di level 40. Hal ini mengindikasinya terjadinya tren penurunan yang masih berlanjut. MACD pun masih bergerak naik. Sementara, candle berada di antara garis atas dan garis tengah bolinger band.

    Untuk rekomendasinya, pada pengamat menyarankan untuk melakukan hold, support di angka Rp1.000 dan resistance Rp1.300.

    Indikator Stochastic adalah instrumen teknikal yang sering kali dugunakan untuk menunjukkan nilai harga penutupan akhir. Ini menunjukkan sinyal yang menandakan kondisi overbought dan oversold, serta membantu dalam meramalkan tren jangka panjang untuk mencapai tingkat keuntungan optimal.

    Trader juga dapat menggunakan level overbought dan oversold untuk mengintepretasikan SMI (Stochastic Momentum Index). Ketika garis SMI berada di atas +40, maka dianggap jenuh beli yang menunjukkan bahwa harga aset mungkin akan mengalami koreksi. Sebaliknya, ketika SMI berada di bawah -40, maka akan dianggap oversold, yang berarti harga aset diperkirakan akan pulih.

    Selanjutnya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Saat ini INDF terakumulasi di dalam rectangle karena sinyal RSI positif. Hal ini berpotensi dalam membentuk penurunan terbatas, karena fakta bahwa candle spinning top terdeteksi. Dalam hal ini, para analis merekomendasi untuk accumulative buy dengan support angka Rp5.850 dan resistance di Rp6.250.

    Reactangle adalah pola analisis teknis yang dibuat pada grafik. Istilah ini mengacu pada contoh di mana harga suatu sekuritas diperdagangkan dalam kisaran terbatas, di mana tingkat resistensi dan dukungan sejajar satu sama lain, menyerupai bentuk persegi panjang.

    Kisaran terbatas atau persegi panjang umumnya terjadi ketika investor ragu-ragu tentang arah jangka panjang suatu sekuritas. Jadi, ia akan naik dan turun dalam kisaran yang ditentukan, tidak mampu membuat suatu kemajuan.

    Dalam pola ini, investor akan melihat harga sekuritas menguji level support dan resistance beberapa kali sebelum menjadi breakout. Ketika harga menembus kisaran persegi panjang, di salah satu arah, maka dianggap trennya mengarah ke penembusan.

    Tidak semua breakout berakhir dengan sukses. Misalnya, harga bisa menembus persegi panjang ke atas dan segera jatuh kembali ke dalam persegi panjang setelahnya. Nah, ini disebut sebagai suatu kegagalan.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 10 Juli 2024 sore ditutup menguat, dipicu oleh pernyataan dovish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan Komite Perbankan Senat Amerika Serikat.

    IHSG mengalami kenaikan sebesar 17,24 poin atau 0,24 persen, mencapai level 7.287,04. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga naik 2,91 poin atau 0,32 persen, berada di posisi 912,32. "Ekspektasi penurunan suku bunga tetap terjaga setelah pernyataan dovish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, di depan Komite Perbankan Senat AS," ujar Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam analisisnya, kemarin.

    Jerome Powell mengisyaratkan bahwa The Fed semakin dekat untuk merasa nyaman melakukan pemangkasan suku bunga, setelah melihat bukti adanya penurunan inflasi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79