KABARBURSA.COM - Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Aryanto menyebut telah terjadi peningkatan konsumsi yang signifikan pada Triwulan I-2024 dibandingkan dengan Triwulan I-2023.
Hal ini disebabkan pada Triwulan I-2024 berbagai peristiwa penting yang berdampak pada kondisi ekonomi daerah.
Pertama, Aryanto menilai momentum bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret 2024 mendorong terjadinya peningkatan aktivitas di sektor penyediaan makanan dan minuman serta perdagangan.
"Kegiatan di masjid dan lembaga agama Islam, bersama dengan kegiatan partai politik dalam pemilu, turut menggenjot aktivitas ekonomi di daerah," kata Aryanto seperti dikutip dari KabarMakassar.com, Senin, 6 Mei 2024.
Namun, produksi padi di Sulawesi Selatan mengalami penurunan yang signifikan hingga mencapai 60 persen dibandingkan dengan Triwulan I-2023. Hal ini disebabkan oleh rendahnya luas tanam padi pada akhir tahun 2023, yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Di sisi lain, adanya pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) di akhir Maret 2024 di berbagai lapangan usaha formal serta kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 8 persen memberikan dorongan tambahan pada konsumsi.
"Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan penjualan riil di Kota Makassar secara tahunan mencapai 11,4 persen pada Januari, 14,7 persen pada Februari, dan 18,6 persen pada Maret 2024," jelasnya.
Meskipun begitu, perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 4,82 persen secara tahunan, namun mengalami kontraksi sebesar -4,63 persen secara kuartalan.
"Pada tahun 2024, Produk Domestik Regional Bruto atas Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp92,04 triliun, sedangkan atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp161,21 triliun, menunjukkan peningkatan dari kuartal I 2023," ujar Aryanto. (ant/adi)