Logo
>

Tips Memilih Hewan Kurban yang Berkualitas

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Tips Memilih Hewan Kurban yang Berkualitas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pedagang hewan kurban memiliki cara tersendiri dalam memilih hewan kurban untuk dijual. Cara merawat menjadi bagian penting dalam menjalankan bisnis ini.

    Mulyadin, seorang pedagang hewan kurban di Joglo, Jakarta Barat, membagikan strategi merawat hewan kurban, khususnya sapi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan sapi merasa nyaman agar tidak stres.

    "Kenyamanan sapi itu harus terjaga supaya dia tidak stres," kata Mulyadin kepada Kabar Bursa, Sabtu, 8 Juni 2024.

    Menurut dia, mayoritas sapi yang mengalami stres disebabkan oleh kurangnya perhatian khusus, seperti tempat tidur yang tidak nyaman dan keterlambatan pemberian makan.

    Pria yang telah menekuni bisnis jual hewan kurban selama 12 tahun ini mengakui bahwa merawat sapi bukanlah hal yang mudah. Namun, ia yakin setiap orang bisa melakukannya jika ada kemauan.

    "Kalau dibilang susah (merawat sapi) pasti susah. Karena sudah terbiasa, saya tidak ada kendala. Pahit dan manis sudah saya alami," ucap Mulyadin sambil tersenyum.

    Mulyadin mengaku mendapatkan sapi untuk dijualnya kembali mayoritas berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menyatakan bahwa sapi jenis ini memiliki banyak peminat karena kualitasnya yang bagus, terutama dari segi daging.

    "Kualitas sapi asal Bima sangat bagus, terutama dari segi dagingnya. Karena itu, banyak yang berminat," ungkap Mulyadin.

    Meskipun begitu, ia tetap selektif dalam memilih sapi yang akan dijual. "Kami memilih sapi yang gemuk dan sehat supaya peminatnya banyak, karena pembeli kebanyakan ingin sapi yang sehat dan mulus. Maka dari itu, kami harus pilih-pilih dulu di Bima," ujarnya.

    Untuk mempersiapkan penjualan hewan kurban, Mulyadin membutuhkan waktu satu hingga dua bulan sebelum Hari Raya Iduladha. Hal ini karena jarak antara Bima dan Jakarta yang cukup jauh.

    Pada tahun ini, Mulyadin total menjual 95 ekor hewan kurban, terdiri dari 92 ekor sapi dan 3 ekor kerbau.

    "Sapi saya sediakan dari harga Rp16 juta untuk jenis lokal dari Bima, hingga Rp30 juta. Untuk kerbau mulai dari Rp22 juta sampai Rp27 juta," imbuhnya.

    Usaha Mulyadin dalam memilih dan merawat sapi membuahkan hasil. Sembilan hari sebelum Hari Raya Iduladha, hewan dagangannya sudah laris manis dibeli konsumen. Kata dia, hewan kurban dagangannya sudah laku sekitar 80 persen.

    "Penjualan sudah masuk 80 persen, tinggal sisanya 20 persen yang belum terjual," ungkapnya.

    Berbicara soal keuntungan, Mulyadin memperkirakan pendapatan bersih yang didapatnya dari penjualan hewan kurban tahun ini mencapai Rp115 juta.

    "Untuk penjualan sapi sekitar Rp100 juta dan kerbau Rp15 juta. Jadi total Rp115 juta pendapatan bersih," ucap Mulyadi memberitahu.

    Ketersediaan Hewan Kurban Nasional Terjamin

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa ketersediaan pasokan hewan kurban di seluruh Indonesia jelang Hari Raya Iduladha 2024 berada dalam kondisi surplus sebesar 88.000 ekor, sehingga dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan.

    Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), kebutuhan hewan kurban nasional diperkirakan mencapai 1,97 juta ekor, sementara ketersediaannya mencapai 2,06 juta ekor.

    "Berdasarkan data Ditjen PKH, secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor, maka ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga 88.000 ekor," kata Mentan dalam sebuah keterangan di Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024.

    Mentan Amran menjelaskan bahwa jumlah ketersediaan hewan kurban, baik sapi, kerbau, kambing, maupun domba, sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional.

    Selain memastikan ketersediaan, ia juga fokus pada aspek kesehatan hewan.

    "Kami memastikan persiapan kurban Insya Allah aman dan cukup sampai Idul Adha nanti. Saya sudah menerima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup," kata Amran.

    Pemprov Jateng Pantau Kesehatan Hewan Kurban

    Menjelang Hari Raya Iduladha 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menurunkan tim dokter untuk memeriksa kesehatan ternak. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa kebutuhan hewan kurban di Jawa Tengah dalam kondisi surplus dan hewan yang dikurbankan berkualitas serta bebas penyakit.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto, menyatakan bahwa upaya ini dilakukan agar masyarakat dapat memperoleh hewan ternak yang sehat dan sesuai syarat sah untuk berkurban.

    “Kami telah melakukan konsolidasi dengan dinas di kabupaten/kota untuk mempersiapkan hewan ternak dan mengantisipasi penyakit hewan. Mulai 10 Juni 2024, dokter hewan akan turun secara intensif untuk memeriksa hewan,” kata Agus, Selasa, 4 Juni 2024.

    Agus menjelaskan, meski kejadian penyakit hewan berkurang, beberapa penyakit seperti penyakit kuku dan mulut, penyakit kulit, juga cacing hati masih mengintai. Oleh karena itu, petugas kesehatan hewan berupaya meminimalisasi penyebaran penyakit tersebut.

    Selain menurunkan tim dokter hewan, Pemprov Jateng juga memperketat pengawasan lalu lintas keluar masuk hewan dengan pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

    Sinergi dengan Pemprov DI Yogyakarta terkait kasus Anthrax juga dilakukan, dengan vaksinasi untuk hewan ternak di perbatasan Yogyakarta.

    “Ternak yang dikirim ke daerah lain harus memiliki SKKH. Kami sudah bekerja sama dengan Pemprov Yogya terkait pengendalian penyakit hewan menular strategis dan terus menyosialisasikan upaya antisipasi Anthrax,” paparnya.

    Terkait ketersediaan hewan kurban, Agus memastikan jumlahnya cukup, bahkan surplus. Jateng adalah lumbung ternak terbesar kedua setelah Jawa Timur dan penyumbang utama untuk kebutuhan Jabodetabek.

    Pada tahun 2024, kebutuhan sapi untuk kurban diperkirakan mencapai 150.000 sampai dengan 200.000 ekor, dengan ketersediaan mencapai 200.000 sampai dengan 255.000 ekor.

    Sedangkan kebutuhan kerbau sebanyak 5.000 sampai dengan 6.000 ekor, dan telah disiapkan 7.000 ekor. Sementara, kebutuhan kambing diperkirakan 260.000 ekor dengan persiapan 270.000 ekor, dan domba yang dibutuhkan sekitar 90.000 ekor telah dipersiapkan 100.000 ekor.

    “Sebagai lumbung ternak, kita juga mengirim hewan untuk kebutuhan Jabodetabek, dengan memastikan ternak tersebut sehat,” ucap Agus.

    Ia mengimbau masyarakat untuk teliti dalam memilih hewan ternak agar ibadah kurban dapat dilakukan sesuai syariat. (yog/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.