KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia kembali diramaikan oleh pergerakan mencolok saham PT Eratex Djaja Tbk (ERTX). Pada perdagangan Selasa, 30 September 2025, harga ERTX melesat 34,65 persen ke Rp171 setelah sehari sebelumnya parkir di Rp127.
Lonjakan ini tidak hanya mencuri perhatian karena besarnya persentase kenaikan, tetapi juga karena frekuensi transaksi yang menembus lebih dari 8.000 kali. Artinya, minat investor terhadap saham tekstil ini sedang memuncak.
Dari sisi fundamental, ERTX sebenarnya menyimpan cerita yang cukup menarik. Dengan laba bersih trailing twelve months (TTM) sebesar Rp43 miliar dan EPS Rp33,3, valuasi saham ini terlihat murah. Rasio price-to-earnings (PE) TTM hanya 5,14 kali, jauh di bawah median IHSG di kisaran 9,12 kali.
Earnings yield mencapai 19,47 persen, level yang biasanya menggiurkan bagi investor nilai. Price-to-book value (PBV) juga rendah, hanya 0,48 kali, menunjukkan saham ini masih diperdagangkan di bawah nilai bukunya.
Piotroski F-Score berada di level 8, menandakan kualitas keuangan cukup solid, sementara arus kas operasional juga positif Rp58 miliar. Dari kacamata angka, ERTX bisa dikatakan sehat dan murah.
Namun, daya tarik fundamental tidak otomatis membuat saham ini tanpa risiko. Marjin keuntungan masih tipis, dengan net margin hanya 0,79 persen. Struktur utang juga relatif tinggi, debt-to-equity ratio 1,34 kali, meski interest coverage ratio 2,2 kali masih memberi ruang napas.
Artinya, setiap gejolak biaya produksi atau pelemahan permintaan ekspor bisa cepat memukul profitabilitas. Meski valuasi murah, investor jangka menengah dan panjang tetap perlu mempertimbangkan volatilitas industri tekstil yang terkenal siklikal dan padat persaingan.
Segini Nilai Wajar Saham ERTX
Jika dilakukan pendekatan nilai wajar sederhana dengan EPS TTM Rp33,3 dan menggunakan PE wajar sektor 8–10 kali, estimasi harga ERTX berada di kisaran Rp266–Rp333. Dengan harga pasar Rp171, saham ini sesungguhnya masih punya ruang naik jika kinerja konsisten.
Namun, gap antara harga pasar dan nilai wajar itu harus dilihat bersama fakta bahwa reli mendadak seperti hari ini kerap memicu aksi ambil untung dalam jangka pendek.
Teknikal harian menegaskan kondisi panasnya reli. RSI berada di 85, sinyal jenuh beli. Stochastic RSI mencapai 100, Williams %R di 0, dan CCI melonjak ke 515—semuanya tipikal pola overbought. Meski begitu, tren jangka pendek masih bullish, ditopang dukungan moving average dari MA5 hingga MA200 yang seluruhnya memberi sinyal beli.
ADX di level 27 memperlihatkan tren yang cukup kuat, sementara volume transaksi melonjak signifikan. Dari sudut pandang teknikal, peluang reli lanjutan masih terbuka, tetapi risiko koreksi akibat aksi ambil untung juga mengintai.
Strategi untuk esok hari karenanya harus bijak. Bagi trader momentum, saham ini masih bisa ditunggangi selama bertahan di atas support Rp150–Rp160 dengan potensi menguji resistensi Rp180–Rp186.
Namun bagi investor jangka menengah-panjang, reli tajam hari ini bisa menjadi kesempatan untuk menimbang ulang, apakah akan mengunci sebagian keuntungan, atau tetap bertahan dengan keyakinan bahwa valuasi murah dan prospek pemulihan industri tekstil akan menopang kinerja ke depan.
Singkatnya, ERTX hari ini berdiri di persimpangan. Murah secara fundamental, reli besar memberi peluang cuan, tetapi euforia pasar bisa memicu koreksi sewaktu-waktu. Investor harus memilih, ikut menikmati momentum, atau mengamankan hasil sebelum musik berhenti.(*)