KABARBURSA.COM - Transaksi jual beli hewan kurban di Kota Depok, Jawa Barat, saat momen Iduladha 1445 Hijriah diprediksi mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, transaksi ini mencapai Rp250 miliar, dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp286 miliar tahun 2024.
“Transaksi hewan kurban di tahun ini diprediksi naik mencapai Rp286 miliar,” ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, dikutip Minggu, 16 Juni 2024.
Imam Budi Hartono menjelaskan bahwa peningkatan transaksi jual beli hewan kurban di Depok terjadi karena adanya peningkatan jumlah tempat penjualan hewan kurban yang tercatat oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok. Tahun ini, terdapat 468 tempat penjual hewan kurban yang tersebar di seluruh kota selama momen Iduladha.
“Jumlah pedagang hewan kurban tersebar di 11 kecamatan, ada 468 tempat tersebar,” kata Imam.
Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban, tetapi juga menunjukkan potensi ekonomi yang besar dalam sektor perdagangan hewan di Kota Depok. Meningkatnya jumlah tempat penjualan hewan kurban memperlihatkan bahwa permintaan terhadap hewan kurban terus bertambah, yang sekaligus menjadi peluang bagi para peternak dan pedagang hewan.
Lebih lanjut, Imam menyatakan bahwa pemerintah kota akan terus memantau dan memastikan bahwa transaksi jual beli hewan kurban dilakukan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan dan ketentuan syariat Islam. Pemerintah kota juga berkomitmen untuk menjaga kualitas hewan kurban yang dijual dengan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala.
Di samping itu, DKP3 Kota Depok telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi para pedagang hewan kurban. Fasilitas ini mencakup tempat penjualan yang layak, air bersih, serta layanan kesehatan hewan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses jual beli hewan kurban berjalan lancar dan memenuhi standar kesehatan serta kebersihan yang ditetapkan.
Dengan persiapan dan dukungan yang optimal dari pemerintah kota, diharapkan momen Iduladha tahun ini tidak hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan transaksi jual beli hewan kurban. Pemerintah Kota Depok berharap bahwa peningkatan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, baik dari segi spiritual maupun ekonomi.
Imam menambahkan bahwa DKP3 Kota Depok telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap hewan kurban yang dijual, sesuai dengan syariat Islam. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim pemeriksa yang terlatih dan berkompeten untuk memastikan bahwa hewan-hewan kurban memenuhi standar kesehatan dan syarat-syarat keagamaan.
“Setiap tahun, DKP3 Kota Depok rutin melakukan pemeriksaan hewan kurban. Saya yakin para pedagang menjual hewan kurban yang sesuai syar’i. Pemeriksaan meliputi kesehatan fisik, mata, kaki, dan mulut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hewan kurban berada dalam kondisi sehat,” tutur Imam.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemeriksaan fisik hingga tes laboratorium jika diperlukan. Pemeriksaan fisik mencakup pengecekan kondisi tubuh hewan, seperti berat badan, kondisi kulit, serta kebersihan dan kesehatan organ-organ vital. Mata, kaki, dan mulut hewan juga diperiksa secara teliti untuk mendeteksi adanya tanda-tanda penyakit atau infeksi yang dapat mempengaruhi kelayakan hewan untuk dikurbankan.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa pemeriksaan ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap syariat Islam, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan hewan kurban. Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk menjaga standar kualitas yang tinggi dalam pelaksanaan ibadah kurban, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk.
Selain pemeriksaan kesehatan, DKP3 Kota Depok juga menyediakan panduan bagi para pedagang dan pembeli hewan kurban mengenai cara memilih dan merawat hewan yang baik. Panduan ini mencakup informasi tentang pakan, kandang, serta cara menangani hewan agar tetap sehat dan nyaman hingga waktu penyembelihan.
Imam juga mengapresiasi para pedagang hewan kurban di Kota Depok yang telah bekerja sama dengan baik dalam menjaga kualitas hewan yang dijual. “Kerja sama antara pemerintah dan pedagang sangat penting untuk memastikan bahwa semua hewan kurban yang dijual memenuhi standar kesehatan dan syariat. Kami berterima kasih kepada para pedagang yang telah mematuhi aturan dan melakukan upaya ekstra untuk menjaga kualitas hewan kurban,” tambahnya.
Dengan adanya pemeriksaan yang ketat dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan pedagang, diharapkan pelaksanaan ibadah kurban di Kota Depok tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan berkah bagi seluruh masyarakat. Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pengawasan demi kebaikan bersama.
Sementara itu Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Jawa Barat, mengimbau kepada pedagang hewan kurban tidak menjual hewan yang tidak memenuhi unsur kesehatan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) DKP3 Kota Depok Dede Zuraida mengatakan jika ditemukan hewan sakit kami langsung ambil tindakan untuk diisolasi dari hewan yang sehat.
Dede Zuraida mengatakan pihaknya bersama mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dokter hewan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan pemeriksaan hewan kurban.
"Pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan mencakup persyaratan hewan kurban, seperti kepemilikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan pengawasan lalu lintas hewan kurban," katanya.
Selain itu DKP3 Kota Depok juga memperkuat koordinasi dengan kelurahan dan kecamatan terkait rekomendasi dan persetujuan tempat berjualan serta tempat pemotongan hewan kurban.
"Data 7 Juni 2024 terdapat 21 lapak dengan total hewan kurban sebanyak 1.501. Dengan rincian 659 sapi, 620 kambing, dan 222 ekor domba," kata Dede. (*)