Logo
>

Travel Boom: Wisman Bisa Tingkatkan Cadev-Perkuat Rupiah

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Travel Boom: Wisman Bisa Tingkatkan Cadev-Perkuat Rupiah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pengamat pariwisata memproyeksikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke dalam negeri berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Dua hal yang akan merasakan itu adalah cadangan devisa (cadev) dan rupiah.

    Taufan Rahmadi, pakar strategi pariwisata nasional dan founder Indonesia Tourism Strategist, mengatakan, peningkatan jumlah wisman yang berkunjung ke dalam negeri dapat berkonsekuensi terhadap cadev negara. "Banyaknya kunjungan wisman dapat berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa, melalui pengeluaran (berlibur) mereka di Indonesia," ujar Taufan kepada KabarBursa, Selasa, 25 Juni 2024.

    Tak hanya terhadap cadev, Taufan menambahkan bahwa nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perlahan menguat jika skenario tersebut terjadi. Akan tetapi, ia menilai, efek ini mungkin tidak langsung terasa.

    "Namun, harus diingat bahwa nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi lainnya seperti inflasi, suku bunga, dan kondisi ekonomi global sehingga volume dan frekuensi kunjungan wisman bukan faktor satu-satunya," pungkasnya.

    Pasalnya hingga saat ini, nilai tukar rupiah masih terpantau lemah terhadap dolar AS. Taufan menuturkan, kondisi ini masih membuka peluang bagi Indonesia untuk memboyong wisman berlibur ke Tanah Air. "Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman)," ujar Taufan.

    Ini merupakan konsekuensi, lanjut Taufan, dari biaya libur di Indonesia menjadi murah bagi wisman yang membawa mata uang seperti dolar AS.

    Rupiah Kuat di Pagi Hari

    Adapun, rupiah pada Selasa, 25 Juni 2024 pagi terlihat menguat. Di awal perdagangan, rupiah naik 22 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.372 per dolar AS. Penguatan ini terjadi di tengah membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.

    Aset berisiko adalah aset apapun yang memiliki tingkat risiko tertentu. Umumnya mengacu pada aset yang memiliki tingkat volatilitas harga yang signifikan, seperti ekuitas, komoditas, obligasi bunga tinggi, real estat, dan mata uang.

    Pada penutupan Senin, 24 Juni 2024, Rupiah juga menguat sebanyak 56 poin atau 0,34 persen menjad Rp16.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.450 per dolar AS. Analis ICDX Taufan Dimas Hareva menyebut bahwa pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) kemungkinan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini. Sebaliknya, para pengambil kebijakan The Fed terus berargumentasi mendukung penurunan suku bunga hanya sekali pada tahun ini.

    Pariwisata Stabilkan Rupiah

    Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkap kunci upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya, mengatakan mendatangkan wisman merupakan salah satu cara pihaknya untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

    “Ini adalah momen ketika rupiah melemah, ambil wismannya, tingkatkan perjalanan domestik, insya Allah rupiah akan kembali pada posisi yang stabil,” ujar Nia dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

    Nia menyampaikan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS juga menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Menurut dia, kedatangan wisman juga bisa meningkatkan aktivitas devisa. “Ini adalah momen untuk terus meningkatkan jumlah wisman. Karena kita perlu devisa,” katanya.

    Selain itu, Nia juga meminta kepada masyarakat Indonesia dalam hal ini adalah wisatawan nusantara (wisnus) untuk tetap berlibur di dalam negeri. Dia membeberkan ketika masyarakat berlibur ke luar negeri maka devisa Indonesia berpotensi bocor. “Berliburlah di Indonesia, karena ketika ibu bapak berlibur di luar negeri, itu artinya devisa kita bocor, karena kita perlu banget devisa,” ungkapnya.

    Kunjungan Wisata Wisman

    Beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rekor kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai angka 1.066.958 pada April 2024. Angka ini meningkat sebesar 2,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Maret 2024, dan melonjak 23,23 persen dibandingkan April 2023.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan jika dilihat secara keseluruhan sejak Januari hingga April 2024, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4.098.714.“Meningkat 24,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” kata Amalia di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.

    Lanjut Amalia, jumlah kunjungan wisman hingga April 2024 ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, sejak 2020. “Ini meningkat 2,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.Dari segi asal kebangsaan, wisman yang paling banyak mengunjungi Indonesia pada April 2024 berasal dari Malaysia, dengan persentase 16 persen, diikuti oleh Australia 12 persen, dan Tiongkok 8,1 persen.

    “Kunjungan wisman dari Malaysia meningkat 6,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan secara tahunan naik 16,47 persen,” jelas Amalia.Bandara Ngurah Rai Bali menjadi pintu masuk utama bagi wisman dengan proporsi sebesar 47,13 persen, dengan sebagian besar wisman berasal dari Australia.

    “Wisman yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai Bali paling banyak berasal dari Australia dengan proporsi sebesar 23,36 persen,” ujar Amalia.Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman dari benua Eropa mencatat durasi terlama di Indonesia dengan rata-rata 18,69 malam, disusul oleh wisman dari Afrika selama 17,84 malam, dan Asia (tanpa ASEAN) sebesar 15,87 malam.

    “Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan mancanegara,” pungkas Amalia.

    Diketahui, Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) terutama Australia dan Selandia Baru. Meski begitu, promosi Pulau Dewata ke dua negara tersebut terus digencarkan oleh pemerintah. (yog/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.