Logo
>

Trump Ungkap Tarif Baru, Investor Eropa Mulai Spekulasi

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Trump Ungkap Tarif Baru, Investor Eropa Mulai Spekulasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa diperkirakan memulai perdagangan dengan sentimen positif pada Selasa ini. Para investor mencermati dampak dari perintah eksekutif pertama yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump setelah pelantikannya pada Senin.

    Indeks FTSE Inggris diperkirakan naik 10 poin ke level 8.531. Sementara itu, DAX Jerman diprediksi menguat 4 poin ke posisi 21.004, CAC40 Prancis bertambah 7 poin ke level 7.740, dan FTSE MIB Italia meningkat 44 poin ke 36.326, menurut data IG. Seperti dilansir cnbc di Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.

    Setelah dilantik sebagai presiden AS ke-47, Trump segera menandatangani beberapa perintah eksekutif di hadapan sekitar 20.000 pendukungnya di Capital One Arena, Washington. Salah satu langkah penting adalah pemberian pengampunan penuh kepada sekitar 1.500 orang yang sebelumnya didakwa terkait serangan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

    Trump juga menandatangani perintah yang menghentikan penerapan larangan aplikasi TikTok di AS. Selain itu, ia mengisyaratkan kemungkinan pengenaan tarif 25 persen terhadap impor dari Meksiko dan Kanada yang dapat berlaku mulai awal Februari.

    Di sisi lain, perhatian pasar Eropa juga tertuju pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, yang berlangsung minggu ini. Forum tahunan tersebut menghadirkan kepala pemerintahan dan pemimpin bisnis global. Meski beberapa pemimpin utama dari Tiongkok, India, dan Eropa absen, diskusi tetap berjalan intensif.

    Pada hari Selasa, beberapa pidato kunci akan menjadi sorotan. Ursula von der Leyen, Ketua Komisi Eropa, dijadwalkan berbicara pada pukul 10:50 waktu Davos (09:50 waktu London). Selanjutnya, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang akan menyampaikan pidatonya pada pukul 11:20.

    Dengan berbagai agenda ini, perhatian investor global akan tertuju pada bagaimana langkah-langkah awal Trump dan diskusi di Davos memengaruhi pasar keuangan dunia.

     Trump Memberikan Pengampunan

    Donald Trump memulai masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 dengan langkah agresif yang langsung menghapus warisan Joe Biden. Hanya beberapa jam setelah resmi dilantik pada Senin, 29 Januari 2025, Trump memberikan pengampunan kepada hampir semua pendukungnya yang terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Tak hanya itu, ia juga mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif yang menegaskan niatnya untuk membentuk ulang institusi-institusi di Amerika Serikat.

    Kembalinya Trump ke Gedung Putih, empat tahun setelah kalah dalam pemilihan, menjadi momen penuh kepercayaan diri. Ia menyebut masa jabatan barunya sebagai awal era keemasan bagi negeri itu. “Masuk kembali ke Oval Office adalah salah satu perasaan terbaik yang pernah saya alami,” ujar Trump, merujuk pada ruang kerja kepresidenan yang kini sudah direnovasi, dikutip dari AP di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.

    Trump memulai dengan mengesahkan berbagai kebijakan, termasuk memperkuat keamanan perbatasan, menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing, membatasi kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, membekukan regulasi baru, dan membentuk gugus tugas untuk mengurangi ukuran pemerintahan federal. Puluhan kebijakan era Biden, mulai dari perubahan iklim hingga inisiatif kesetaraan, langsung dicabut.

    Langkah pertama Trump begitu mengejutkan. Ia memberikan pengampunan kepada sekitar 1.500 orang yang terlibat dalam serangan Capitol, termasuk mereka yang telah dihukum karena menyerang petugas polisi. Bahkan, pemimpin kelompok Oath Keepers dan Proud Boys mendapatkan keringanan hukuman. Di luar penjara Washington D.C., kerumunan pendukung Trump berkumpul untuk menyambut pembebasan mereka.

    “Para pendukung ini adalah sandera politik,” kata Trump kepada wartawan. “Mereka akan segera bebas, dan saya bangga bisa melakukannya.”

    Perpaduan Antara Seremoni Resmi Dan Retorika

    Inaugurasi Trump menjadi perpaduan antara seremoni resmi dan retorika khasnya yang penuh humor dan sindiran tajam. Setelah dilantik di Rotunda Capitol karena cuaca ekstrem, Trump langsung meluncurkan agenda ambisiusnya. Ia juga sempat memuji dekorasi baru Oval Office, di mana potret Franklin Delano Roosevelt era Biden diganti dengan George Washington.

    Dalam pidato pelantikannya, Trump mendeklarasikan pemulihan total Amerika dan revolusi akal sehat. Ia menyebut pemerintah berada dalam krisis kepercayaan dan berjanji untuk membalikkan pengkhianatan yang mengerikan demi mengembalikan kepercayaan, kekayaan, dan kebebasan rakyat Amerika. “Mulai saat ini, kemunduran Amerika sudah berakhir,” ujar Trump dengan penuh percaya diri, sementara Biden menyaksikan dari barisan depan.

    Trump menjelaskan visinya untuk mengembalikan kejayaan Amerika dengan kebijakan-kebijakan yang dianggap kontroversial. Ia mengisyaratkan tarif baru untuk Kanada dan Meksiko, serta rencana kunjungan ke Tiongkok. Parade pelantikannya, yang biasanya menjadi acara ikonik, diganti dengan pertunjukan marching band di Capital One Arena.

    Kepemimpinan Trump di periode kedua ini membawa janji perubahan besar dengan banyak kontroversi di depan mata. Ia tak hanya menghadapi tantangan dari masa lalu seperti pemakzulan, dakwaan kriminal, dan percobaan pembunuhan, tetapi juga tantangan baru yang akan menguji retorikanya tentang “restorasi total Amerika.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.