KABARBURSA.COM - Bank of America Corp mengungkapkan bahwa perekonomian di Eropa mengalami pergerakan, meskipun pertumbuhan belanja konsumen melambat, setelah para penggemar Taylor Swift bepergian ke Eropa untuk Eras Tour.
Mengacu data yang dirilis oleh Bank of America, President of Preferred Banking Aron Levine mengatakan, nasabah menghabiskan 22 persen lebih banyak di Paris pada Mei 2024, ketika Taylor Swift melakukan tur di kota tersebut. Penyanyi itu tampil di Ibu Kota Prancis dari 9 Mei hingga 12 Mei, tepat ketika terjadi lonjakan pengeluaran.
“Tidak ada penjelasan lain. Dia akan memberikan dorongan pada perekonomian Eropa,” kata Levine, dikutip dari Bloomberg.
Ia menambahkan bahwa kota-kota Eropa lainnya juga dapat mengharapkan peningkatan serupa, karena para penggemar berbondong-bondong menghadiri tur mendatang di kota-kota termasuk London, Milan dan Wina.
Kota-kota di seluruh dunia memperoleh manfaat ekonomi karena konsumen berbelanja pengalaman dan hiburan langsung. Konser Taylor Swift di Pittsburgh pada Juni lalu menunjukkan peningkatan belanja yang signifikan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Federal Reserve Bank of Philadelphia mengatakan bahwa tur tersebut membantu menstimulasi perjalanan dan pariwisata di wilayah tersebut.
"Di seluruh dunia, pengeluaran Bank of America meningkat sekitar 3 persen hingga 4 persen dibandingkan tahun lalu, meskipun saldo rekening telah turun dari angka tertinggi selama pandemi," menurut Levine, yang juga merupakan anggota tim manajemen eksekutif dan pengawas Bank of America.
Bank of Americe memiliki lebih dari 30.000 karyawan perbankan dan penasihat solusi keuangan. Perusahaan berfokus pada konsumen kelas atas yang menggunakan berbagai produk seperti kartu kredit, hipotek, layanan investasi, dan rekening bank.
Pekan lalu, Chief Executive Officer Brian Moynihan mengatakan konsumen AS berada dalam kondisi yang baik, terbantu oleh pertumbuhan upah, bahkan di tengah kenaikan suku bunga.
“Ini menunjukkan kepada Anda ketahanan konsumen Amerika,” kata Moynihan dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Penerbangan Eropa Sibuk
Konser Taylor Swift membuat penerbangan di Eropa menjadi lebih sibuk. Salah satu maskapai penerbangan United Airlines mencatat peningkatan penerbangan sampai 25 persen untuk tujuan Lisbon, tempat Taylor Swift mengadakan konser Eras Tour.
Peningkatan permintaan penerbangan ini diproyesikan akan melonjak beberapa bulan ke depan seiring dengan animo penonton konser yang mengincar tiket konser yang lebih murah dibandingkan di Amerika Serikat.
United Airlines juga mencatat, penerbangan ke kota-kota lain tempat Taylor Swift konser seperti Madrid, Edinburgh, dan Dublin, juga terus meningkat. Adapun, penerbangan tujuan Milan dan Munich pada Juli 2024 menjadi penerbangan yang paling banyak menunjukkan peningkatan penumpang sebesar 45 persen sebaca tahunan.
Setali tiga uang, Delta Air Lines jua mencatat peningkatan permintaan penerbangan ke Eropa. Maskapai ini menyebutkan, jadwal penerbangan musim panas mendatang adalah jadwal internasional terpadat yang pernah ada. Kedua maskapai penerbangan bersiap untuk memecahkan rekor perjalanan musim panas secara keseluruhan.
Delta dan United mengatakan akan menerbangkan hampir 3 juta orang selama akhir pekan dari Kamis hingga Senin depan, atau meningkat 5 persen dari tahun lalu. Selain itu, sebuah kelompok yang mewakili maskapai-maskapai besar Amerika Serikat (AS), Airlines for America, memperkirakan rekor jumlah penumpang pada musim panas ini, dengan maskapai diperkirakan akan menerbangkan 270 juta penumpang, atau naik 6 persen dari tahun lalu.
Peningkatan penerbangan ini hanya salah satu bagian dari dampak ekonomi yang mampu dihasilkan oleh ikon pop Taylor Swift. Kepala ilmuwan perilaku Barclays Peter Brooks menilai, sekurang-kurangnya, akan ada lebih dari 1 juta pengemar Taylor Swift atau disebut Swifties yang akan menghadiri pertunjukkannya di Inggris.
Laporan Barclays menunjukkan, rata-rata penggemar akan menghabiskan 810 dollar AS untuk perjalanan, akomodasi, dan biaya lainnya. Dengan demikian, biaya yang dapat dikumpulkan dari jumlah itu bernilai 953 dollar AS untuk perekonomian.
"Jika menyangkut ikon budaya seperti Taylor Swift, seperti yang kita lihat pada Elvis dan Beatlemania di tahun 50-an dan 60-an, para pendukungnya memiliki hubungan yang kuat dengan artis tersebut dan dengan fandom lainnya sehingga keinginan untuk membelanjakan uang menjadi semakin kuat," kata dia, dikutip dari CNN.
Indonesia Saingi Singapura
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia akan menggelar konser musik ekslusif sebagai langkah untuk bersaing dengan Singapura.
Pernyataan Luhut menanggapi sikap Singapura yang mengontrak Taylor Swift untuk tampil secara eksklusif di negara tersebut. “Indonesia harus berani bersaing dengan memberikan tawaran yang sepadan kepada artis-artis internasional,” kata Luhut.
Dalam upaya ini, lanjut Luhut, pemerintah sudah mengadakan rapat terkait rencana ini, dan dalam waktu enam bulan, salah satu pelaku usaha di bidang hiburan yang akan mendatangkan artis dari luar negeri diharapkan sudah mendapatkan izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Ia juga meminta agar pelaku usaha tersebut menjalin kontrak dengan artis lain untuk mengadakan konser tandingan di Indonesia.
Menurut Luhut, aksi eksklusif yang dilakukan oleh Singapura telah memberikan pendapatan yang signifikan dalam bentuk devisa, termasuk tingkat hunian hotel yang penuh selama sembilan hari di negara tersebut.
Meskipun Luhut tidak memberikan detail mengenai alasan mengapa Taylor Swift tidak bisa melaksanakan tur di Indonesia, namun dia menegaskan bahwa langkah Indonesia untuk menggelar konser musik eksklusif merupakan upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan ekonomi negara.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.