Logo
>

Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, Saham Sepatu Bata Anjlok

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, Saham Sepatu Bata Anjlok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah mengambil langkah drastis dengan menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, karena mengalami kerugian selama empat tahun berturut-turut.

    Keputusan ini memengaruhi performa saham perusahaan, yang terus mengalami penurunan hingga mencapai level terendah.

    Menurut data dari RTI pada Selasa, 7 Mei 2024, pukul 14.02, nilai saham Sepatu Bata (BATA) turun menjadi Rp77 per lembar, menurun sebanyak 5 basis poin atau 6,10 persen.

    Pada pembukaan perdagangan, saham Sepatu Bata dibuka pada level Rp81, sedikit lebih rendah dari penutupan sebelumnya di level Rp82. Penurunan nilai saham terus terjadi sejak pembukaan perdagangan.

    Selama ini, saham produsen alas kaki ini bergerak dalam kisaran nilai antara 75 hingga 84, dengan total transaksi sebanyak 541,80 ribu kali pada hari tersebut, dengan total nilai transaksi mencapai Rp41,46 juta.

    Selain itu, saham BATA juga mendapat notasi khusus yaitu L atau (late submission of financial report), yang menunjukkan bahwa perusahaan belum mengajukan laporan keuangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Penting untuk dicatat bahwa nilai saham perusahaan ini mengalami penurunan sejak awal tahun 2024. Pada awal Januari, saham BATA mencapai level Rp145, namun kemudian turun tajam ke level Rp93 pada akhir bulan yang sama. Selanjutnya, saham ini bertahan di kisaran Rp93 hingga Rp104 sepanjang Februari hingga akhir Maret.

    Namun, pada awal Mei 2024, saham BATA kembali mengalami penurunan signifikan hingga mencapai level terendahnya, yaitu Rp77 per lembar. Penurunan ini diduga terjadi setelah pengumuman penutupan salah satu pabrik BATA.

    Pabrik Bata ditutup

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, telah menutup salah satu fasilitasnya, menyebabkan ratusan karyawannya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta, Didi Garnadi, sebanyak 233 pekerja terkena dampak PHK akibat penutupan pabrik tersebut.

    “Garis besar PHK ini terjadi pada awal Mei 2024 karena penutupan perusahaan,” kata Didi, Selasa, 7 Mei 2024.

    Dia menyatakan bahwa proses PHK dilakukan secara bertahap, dan perusahaan berjanji untuk memenuhi semua kewajibannya terhadap pekerja yang terkena dampak. Ini termasuk pembayaran gaji dan pesangon sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    “Pihak perusahaan telah berkomitmen untuk memenuhi semua hak-hak karyawan yang terkena PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tambahnya.

    Sebelum penutupan resmi, perusahaan telah melaporkan rencana penghentian produksi pabrik tersebut pada akhir Maret sebelumnya. Dalam laporan tersebut, berbagai alasan disampaikan untuk penutupan pabrik, salah satunya adalah kerugian yang dialami selama empat tahun terakhir akibat minimnya pesanan.

    Di sisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk (BATA) dalam waktu dekat. Langkah ini diambil menyusul keputusan perusahaan untuk menutup produksi di Purwakarta, Jawa Barat, per 30 April 2024.

    “Kami akan memanggil perusahaan alas kaki Bata,” ungkap Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, di Kemenperin, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

    Febri tidak merinci kapan pemanggilan akan dilakukan, namun menjelaskan bahwa sebagian besar bisnis Bata berada di sektor ritel, dengan sebagian besar produk ritelnya diisi oleh produk impor.

    Alasan BATA tutup

    PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan ini disampaikan oleh manajemen melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sekretaris Perusahaan Bata, Hatta Tutuko, menyatakan bahwa penutupan pabrik ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk bertahan di tengah tantangan industri yang diakibatkan oleh pandemi dan perubahan perilaku konsumen.

    “Operasional pabrik dihentikan sejak 30 April 2024 karena permintaan terhadap produk yang diproduksi di sana terus menurun,” kata Hatta, dikutip Senin, 6 Mei 2024.

    Ia menambahkan bahwa kapasitas produksi pabrik juga jauh melebihi kebutuhan yang dapat dipenuhi secara berkelanjutan melalui pemasok lokal di Indonesia.

    “Dengan keputusan ini, perseroan tidak memiliki opsi selain menghentikan produksi di pabrik Purwakarta,” jelasnya.

    Menurut informasi yang tertera di situs web resmi Bata, Tomas Bata, salah satu pendiri Bata, mendirikan sebuah pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di wilayah Kalibata.

    Nama alamatnya pun masih terpampang dalam laman situs jejaring resminya yang beralamat di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu yang terjadi pada mulai 1940.

    Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialis produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Saat ini Bata Indonesia menempati Gedung 6 lantai, yaitu kantor PT Sepatu Bata Tbk, di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Mengutip laporan keuangannya, sampai dengan kuartal III-2023, kerugian BATA mencapai Rp80,65 miliar alias membengkak 294,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Periode tersebut, penjualan perseroan hanya Rp488,47 miliar atau turun 0,42 persen secara year on year (yoy).

    Setahun sebelumnya, pada 2022, BATA mencatatkan kerugian setahun sebanyak Rp105,92 miliar atau melonjak 106,85 persen yoy. Penjualan tahun tersebut, padahal, mencapai sekitar Rp643,45 miliar, tumbuh 46,74 persen yoy.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi