KABARBURSA.COM - PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada PT Bina Pertiwi Energi (BPE).
Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors, langkah ini dilakukan melalui pengeluaran 88.944 saham baru, yang seluruhnya diambil oleh EPN, sehingga meningkatkan kepemilikan saham EPN di BPE..
Dengan peningkatan kepemilikan saham ini, EPN kini memiliki 391.499 lembar saham atau setara dengan Rp176.174.550.000 di BPE. "Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menyediakan tambahan modal bagi operasional BPE," ujar Sara dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Januari 2025.
United Tractors menjelaskan bahwa tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 42/POJK.04/2020, dan transaksi ini tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen.
Selain itu, nilai transaksi ini juga tidak memenuhi ambang batas yang ditetapkan dalam POJK No. 17/POJK.04/2020, sehingga tidak tergolong sebagai transaksi material.
“Seperti yang diatur dalam POJK 42/2020, kami telah melakukan keterbukaan informasi kepada publik dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan telah disampaikan secara transparan dan tidak ada fakta material yang disembunyikan,” sambung Sara.
United Tractors, EPN, dan BPE terjalin melalui kepemilikan saham EPN di BPE dan kesamaan manajemen yang terlibat dalam transaksi ini. Beberapa nama yang tercatat dalam jajaran direksi dan komisaris antara lain Frans Kesuma, Iwan Hadiantoro, dan Vilihati Surya yang memiliki peran serupa di ketiga perusahaan tersebut.
Revisi Target 2024, UNTR Optimis Hadapi 2025
Perusahaan terkemuka di sektor alat berat dan energi, mengumumkan revisi target kinerja untuk 2024 sekaligus merilis proyeksi optimistis untuk tahun 2025 dalam analyst meeting yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.
Revisi ini mencerminkan langkah strategis perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar serta memanfaatkan peluang pertumbuhan di tahun mendatang.
UNTR merevisi target penjualan alat berat merek Komatsu untuk 2024 dari 4.500 unit menjadi 4.350 unit, akibat adanya keterlambatan pengiriman.
Sebelumnya, pada September 2024, UNTR justru menaikkan target penjualan dari 4.000 unit menjadi 4.500 unit, berkat prospek pasar yang lebih baik. Namun, kendala logistik yang muncul belakangan ini memaksa perusahaan menyesuaikan kembali target tersebut.
Di sisi lain, produksi batu bara justru mengalami revisi naik dari 144 juta ton menjadi 147 juta ton. Hal ini menunjukkan kemampuan operasional perusahaan yang solid di tengah permintaan pasar yang stabil.
Menghadapi tahun 2025, UNTR menetapkan target yang lebih ambisius di berbagai lini bisnisnya. Hal tersebut terinci dalam proyeksi kinerja UNTR.
Pertama adalah penjualan alat berat Komatsu. Target ini naik menjadi 4.600 unit, meningkat 5,7 persen dibandingkan target revisi tahun ini. Selanjutnya proyeksi produksi batu bara, yang ditargetkan mencapai 150 juta ton, naik 2 persen dari target 2024.
Dari kenaikan target itu, maka penjualan batu bara diproyeksikan mencapai 14 juta ton, tumbuh 6,1 persen dibandingkan tahun ini. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada volume overburden removal dengan target sebesar 1,25 miliar bcm, meningkat 2 persen secara tahunan.
Selain alat berat, UNTR juga memiliki sektor pertambangan emas yang signifikan memberikan dampak besar pada kinerja keuangan.
Untuk tahun deoan, UNTR memiliki target penjualan emas mencapai 240.000 ons, naik 2,1 persen dari target 2024. Sedangkan untuk penjualan bijih nikels ebagai bagian dari ekspansi ke sektor nikel, memiliki target penjualan sebesar 2 juta ton, meningkat 5,3 persen dari tahun sebelumnya.
UNTR: 2025 Tahun Penuh Peluang
UNTR memandang 2025 sebagai tahun yang penuh peluang di tengah tantangan global. Karenanya, UNTR berfokus pada diversifikasi bisnis, seperti ekspansi ke segmen nikel, mencerminkan strategi perusahaan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor energi dan sumber daya mineral.
Kenaikan target pada berbagai segmen bisnis juga mencerminkan kepercayaan diri UNTR terhadap pasar. Penguatan kapasitas produksi, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran diharapkan mampu mendukung realisasi target ambisius perusahaan.
Sebagai salah satu emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani, Jumat, 22 November 2024, mengatakan bahwa UNTR terus menjadi sorotan investor. Dengan rekam jejak yang solid dan langkah diversifikasi yang agresif, UNTR dipandang memiliki prospek cerah untuk menghadapi dinamika pasar di tahun mendatang.
UNTR tetap menjadi simbol ketangguhan sektor alat berat dan energi di Indonesia. Revisi target 2024 dan proyeksi untuk 2025 menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan kinerja terbaik sekaligus menjaga kepercayaan para pemegang saham.
Selain sektor alat berat dan batu bara, UNTR menunjukkan fokus pada diversifikasi komoditas. Penjualan emas ditargetkan mencapai 240.000 ons, meningkat 2,1 persen, sementara volume penjualan bijih nikel diproyeksikan mencapai 2 juta ton, naik 5,3 persen.
Diversifikasi ini sejalan dengan strategi UNTR untuk memperkuat portofolio bisnisnya, terutama di sektor pertambangan dan energi terbarukan.
Strategi UNTR yang mengombinasikan penyesuaian panduan tahunan dengan target ambisius untuk tahun depan mencerminkan ketangkasan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar. (*)