KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2023 meningkat menjadi 407,1 miliar dolar AS, mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 persen secara year on year (yoy).
Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 mencapai 407,1 miliar dolar AS, menunjukkan peningkatan 2,7 persen (yoy). Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut terutama berasal dari transaksi ULN sektor publik. Peningkatan juga dipengaruhi oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.
Pemerintah berhasil menjaga ULN-nya tetap terkendali, dengan posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV-2023 mencapai 196,6 miliar dolar AS, tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy). Faktor penarikan pinjaman luar negeri, terutama pinjaman multilateral, untuk mendukung program dan proyek menjadi penyebab utama pertumbuhan ini.
Kenaikan ULN pemerintah juga dipicu oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, sejalan dengan kepercayaan pelaku pasar yang positif menghadapi meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan membayar pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel. Pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung sektor produktif dan belanja prioritas, termasuk dalam sektor jasa kesehatan, pendidikan, konstruksi, serta keuangan dan asuransi.
Posisi ULN pemerintah dianggap aman dan terkendali, sebagian besar memiliki tenor jangka panjang mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah.
Sementara itu, ULN swasta mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9 persen (yoy) pada akhir triwulan IV-2023. Kontraksi ini terutama berasal dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan, masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,4 persen (yoy) dan 1,8 persen (yoy).
ULN swasta, terutama dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik, dan pertambangan, mendominasi struktur ULN Indonesia. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 29,7 persen, dengan ULN jangka panjang mendominasi 86,6 persen dari total ULN.
Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi untuk memantau perkembangan ULN, menjaga struktur yang sehat, dan mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.