Logo
>

Vale Indonesia (INCO) Menguat Tajam: saatnya Masuk atau Tunggu Momentum?

Saham Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat hingga Rp4.370 per saham, mendekati resistensi kunci Rp5.000. Apakah reli ini berlanjut atau justru berbalik arah?

Ditulis oleh Yunila Wati
Vale Indonesia (INCO) Menguat Tajam: saatnya Masuk atau Tunggu Momentum?
Ilustrasi: Fasilitas yang dimiliki dan dikelola oleh Vale Indonesia (INCO). (Foto: Dok. Vale Indonesia)

KABARBURSA.COM - Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) kembali mencuri perhatian pelaku pasar dengan reli panjang yang membawa harga melonjak nyaris 100 persen dalam enam bulan terakhir.

Dari titik rendah Rp1.825 per saham, INCO kini diperdagangkan di kisaran Rp4.370. Inilah yang menandai pemulihan besar setelah tren turun panjang sejak 2022. 

Namun, di balik penguatan impresif itu, pertanyaan besar muncul, apakah ini saat yang tepat untuk masuk, atau justru investor harus menunggu konfirmasi lebih lanjut?

Jika dilihat dari posisinya saat ini, INCO berada pada fase kritis. Harga terakhir Rp4.370, hanya sedikit di bawah rata-rata target konsensus analis sebesar Rp4.438, dengan proyeksi optimistis hingga Rp5.200 dan estimasi terendah Rp3.260. 

Secara teknikal, saham ini sedang menguji area resistensi menantang di sekitar Rp4.800–Rp5.000, yang selama ini menjadi batas psikologis dan zona distribusi bagi investor jangka menengah. Apabila area ini berhasil ditembus dengan volume kuat, peluang terbuka bagi INCO untuk melanjutkan tren naik menuju target tertinggi analis. 

Sebaliknya, kegagalan di level tersebut bisa memicu koreksi tajam, bahkan membuka kembali risiko penurunan ke bawah Rp3.500.

Dari sisi teknikal jangka pendek, sentimen masih berpihak pada pembeli. Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di 61,9, menunjukkan momentum positif tanpa tanda overbought yang berlebihan. 

Moving average, dari jangka pendek hingga panjang (MA5 hingga MA200), seluruhnya mengindikasikan tren beli. Bahkan indikator MACD dan ADX juga memperkuat sinyal tren naik yang sedang berlangsung. 

Meski demikian, volatilitas cukup tinggi, tercermin dari ATR yang menembus 214, yang berarti investor harus siap menghadapi pergerakan harga yang lebar dalam waktu singkat.

Masih Ada Ruang Optimisme

Secara fundamental, konsensus analis juga memberi ruang optimisme. Pendapatan diperkirakan tumbuh dari Rp15 triliun di 2024 menjadi Rp16,3 triliun pada 2025, dan melonjak ke hampir Rp20 triliun di 2026. 

Laba bersih pun diproyeksi naik berlipat, dari Rp916 miliar pada 2024 menjadi Rp1,4 triliun tahun ini, dan mencapai Rp2,44 triliun di 2026.

Dengan EPS yang meningkat dari 86,86 menjadi 235,83 dalam dua tahun, prospek jangka menengah INCO terlihat cerah, terutama dengan katalis permintaan nikel global yang terus meningkat seiring tren kendaraan listrik.

Namun, investor perlu menyadari bahwa reli cepat yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membawa INCO ke wilayah yang rawan koreksi teknis. Kenaikan hampir 100 persen dalam enam bulan adalah pencapaian besar, tetapi sekaligus menimbulkan risiko profit taking di area resistensi. 

Dengan harga yang sudah mendekati rata-rata target analis, ruang kenaikan mungkin terbatas dalam jangka pendek, kecuali ada kejutan fundamental atau sentimen global yang memperkuat permintaan nikel.

Strategi untuk Trader

Bagi trader jangka pendek, strategi terbaik adalah menunggu konfirmasi breakout di atas Rp4.800–Rp5.000 sebelum menambah posisi. Jika breakout gagal, disiplin cut loss di bawah Rp4.200 menjadi penting untuk menjaga modal. 

Sementara itu, bagi investor jangka menengah hingga panjang, INCO masih menarik untuk akumulasi bertahap, terutama jika ada koreksi sehat yang membawa harga kembali ke kisaran Rp3.800–Rp4.000. 

Di level tersebut, valuasi menjadi lebih menarik dengan prospek pertumbuhan laba yang solid.

Singkatnya, saham INCO kini berada di persimpangan penting. Tren jangka pendek masih bullish, tetapi level resistensi yang menanti bisa menentukan apakah reli berlanjut atau koreksi sementara akan terjadi. 

Bagi investor, waktu terbaik untuk membeli adalah dengan disiplin pada level support, atau menunggu konfirmasi di atas resistensi kunci.

Namun, dengan prospek fundamental yang menjanjikan, INCO tetap layak dipertimbangkan dalam portofolio, tetapi pengelolaan risiko menjadi kunci di tengah volatilitas yang tinggi.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79