Logo
>

Video: Anti Bokek Sejak Dini, Ayo Berinvestasi!

Ditulis oleh KabarBursa.com
Video: Anti Bokek Sejak Dini, Ayo Berinvestasi!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis laporan yang menunjukkan bahwa sedikitnya 9,9 juta generasi Z di Indonesia dalam kondisi menganggur, tidak kuliah, dan tidak bekerja. Temuan BPS mengungkapkan bahwa penyebab utama dari kondisi ini adalah kesenjangan keterampilan, tingginya biaya pendidikan, serta perubahan ekonomi dan teknologi.

    Mengoptimalkan bonus demografi merupakan modal utama pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, namun tantangan besar masih menghadang. Survei BPS yang dilakukan antara tahun 2021 hingga 2022 menemukan bahwa 9,9 juta penduduk Indonesia yang berusia 15 hingga 25 tahun tidak mengikuti pendidikan, pelatihan, dan juga tidak mempunyai pekerjaan, sehingga masuk dalam kategori pengangguran. Dari jumlah tersebut, 5,73 juta adalah perempuan muda dan 4,17 juta adalah lelaki muda.

    Hasil survei ini memberikan sinyal kuat adanya potensi masalah sosial yang serius, seperti kesenjangan sosial dan kemiskinan, yang bisa mengancam visi Indonesia Emas. Sebelumnya, dilaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang, turun 4,82 persen dibandingkan Februari 2023.

    Sementara itu, peran platform digital terbukti efektif dalam menumbuhkan dan mengembangkan bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Terlihat dari peningkatan transaksi pesanan produk UMKM serta brand lokal di tahun 2024 yang mencapai empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang bertajuk "Peran Platform Digital Terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia" melaporkan bahwa penggunaan platform digital dalam bisnis telah membantu para pelaku UMKM meningkatkan omset dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, para pelaku UMKM masih menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital tersebut.

    Riset INDEF juga menemukan bahwa program pelatihan Shopee paling banyak diminati untuk program Kampus UMKM termasuk program ekspor, diikuti oleh Sekolah Kilat Seller Tokopedia. Mengutip laman Parapuan, aplikasi Shopee mencatat tren pertumbuhan UMKM serta brand lokal sejak awal tahun 2024, dengan peningkatan total pesanan hingga empat kali lipat dibandingkan tahun 2023. Selain itu, transaksi ekspor sekitar 26 juta produk lokal ke mancanegara juga naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan pesanan produk lokal ini berkat peningkatan respon positif konsumen via Shopee Live.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi