Logo
>

Wacana Food Estate di Kepulauan Seribu: Ini Kendalanya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Wacana Food Estate di Kepulauan Seribu: Ini Kendalanya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dirasa bakal mengalami sejumlah kendala jika ingin mengembangkan lumbung pangan atau food estate di Kepulauan Seribu.

    Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan Pemprov DKI harus serius untuk memfasilitasi kebutuhan di Pulau Seribu.

    "Kalau kendala tentang infrastrukturnya, itu betul-betul harus tersedia dengan baik. Misal perahu atau kapal," kata Trubus kepada Kabar Bursa, Kamis 21 Maret 2024.

    Trubus menyarankan pihak terkait untuk mengkaji tanah di sekitar Kepulauan Seribu.  Hal ini, kata dia, bertujuan untuk menyesuaikan jenis tanaman yang bisa digarap di area lahan.

    Selain itu, Trubus juga berbicara mengenai irigasi atau pengairan. Mengingat iklim juga berpotensi menjadi kendala dalam mengembangkan food estate.

    "Nanti pengairannya gimana? Harus ada supporting pengairan, karena biasanya kalau musim panas, bisa panas sekali," ucap dia.

    Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana mengembangkan wilayah Kepulauan Seribu menjadi kawasan lambung pangan atau Food Estate.

    Trubus menyebut pengembangan food estate di Kepulauan Seribu agak sulit terealisasi karena belum ada infrastruktur yang memadai.

    Kendati begitu, Trubus memiliki beberapa solusi andai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta benar-benar serius ingin mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu.

    Menurut Trubus,  Pemprov DKI harus menata kembali tanah-tanah atau pulau yang masih kosong di sekitar Kepulauan Seribu untuk dijadikan lahan tanaman. (yog/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.