Logo
>

Wadirut Serok Saham BOBA, Tambah Kepemilikan Langsung

Ditulis oleh Yunila Wati
Wadirut Serok Saham BOBA, Tambah Kepemilikan Langsung

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Formosa Ingredient Factory (BOBA) mengumumkan bahwa Dewi Irianty Wijaya, Wakil Direktur Utama, kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan. Pada tanggal 8, 9, dan 12 Agustus 2024, Dewi membeli total 373.500 lembar saham BOBA dengan harga per saham berkisar antara Rp169 hingga Rp170.

    Sebelumnya, Dewi juga melakukan pembelian saham pada awal Agustus 2024, dengan 404.800 lembar saham pada 2 dan 6 Agustus, serta 300.000 lembar saham di harga Rp165 per saham pada 31 Juli 2024.

    "Tujuan transaksi ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu, 14 Agustus 2024.

    Dengan penambahan ini, kepemilikan saham Dewi Irianty Wijaya di BOBA meningkat menjadi 65,48 juta lembar saham atau sekitar 5,67 persen, naik dari sebelumnya 65,1 juta lembar saham atau 5,63 persen.

    Catatan Kinerja

    PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA), produsen boba terkemuka, berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp83,73 miliar sepanjang semester I-2024, meningkat signifikan sebesar 34,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I-2023, penjualan BOBA tercatat sebesar Rp62,12 miliar.

    Laporan keuangan yang dirilis pada 23 Juli 2024 menunjukkan bahwa penjualan tersebut didorong oleh kontribusi dari segmen makanan dan minuman yang mencapai Rp83,86 miliar, serta penjualan mesin sebesar Rp23,42 juta. Namun, total penjualan ini mengalami pengurangan akibat potongan penjualan sebesar Rp143,38 juta dan retur penjualan sebesar Rp5,79 juta.

    Pertumbuhan penjualan yang impresif ini turut mendorong peningkatan beban pokok penjualan sebesar 21,78 persen yoy menjadi Rp59,02 miliar. Meskipun demikian, BOBA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kotor yang signifikan, melonjak 89,95 persen yoy dari Rp13,65 miliar menjadi Rp24,70 miliar.

    Pada saat yang sama, beban usaha BOBA juga mengalami peningkatan sebesar 34,96 persen yoy menjadi Rp14,90 miliar, naik dari Rp11,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Hingga akhir Juni 2024, BOBA berhasil mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp7,11 miliar, meningkat tajam sebesar 119,64 persen yoy dibandingkan Rp3,23 miliar pada semester I-2023. Prestasi ini menunjukkan bahwa BOBA terus memperkuat posisinya di industri makanan dan minuman, khususnya dalam segmen boba yang sedang populer.

    Laba Bersih

    PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) merilis laporan keuangan untuk semester I-2024, mengungkapkan lonjakan laba bersih yang signifikan sebesar Rp7,11 miliar. Pencapaian ini meningkat 119,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2023, di mana laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp3,23 miliar.

    Peningkatan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang naik dari Rp62,12 miliar pada semester I-2023 menjadi Rp83,73 miliar pada semester I-2024. Meskipun beban pokok penjualan juga meningkat dari Rp48,46 miliar menjadi Rp59,02 miliar pada 30 Juni 2024, perusahaan tetap berhasil meningkatkan laba per saham dasar dari Rp3 per saham pada semester I-2023 menjadi Rp6 per saham pada semester I-2024.

    Per 30 Juni 2024, Formosa Ingredient Factory mencatat kas dan setara kas sebesar Rp10,32 miliar, dengan total aset mencapai Rp172,79 miliar. Sementara itu, total liabilitas tercatat sebesar Rp22,72 miliar, dan ekuitas perusahaan mencapai Rp150,07 miliar.

    Formosa Ingredient Factory, yang didirikan pada 11 April 2016 dan mulai beroperasi komersial pada 2017, dikenal sebagai produsen dan distributor berbagai produk seperti mutiara tapioka, topping jelly, popping boba, saus premium, sirup, dan produk bubuk premix dengan merek Boba King.

    Namun, di tengah pencapaian kinerja yang positif, saham BOBA tercatat stagnan di harga Rp161 pada perdagangan 23 Juli 2024. Saham ini relatif sepi transaksi dengan hanya 55 ribu saham diperdagangkan dalam 31 transaksi, dengan nilai total transaksi sebesar Rp8,84 juta. Dalam satu pekan terakhir, saham BOBA mengalami pelemahan sebesar 2,42 persen dan turun 8 persen dalam satu bulan terakhir.

    Perpanjangan Kontrak Quaker

    PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) telah mendapatkan perpanjangan kontrak selama dua tahun dari PT Quaker Indonesia. Pengumuman resmi mengenai perpanjangan kontrak ini disampaikan pada 5 Agustus 2024, dengan kontrak baru mulai berlaku sejak 1 Agustus 2024.

    Dalam perjanjian ini, BOBA akan terus memproduksi, memproses, mengemas, dan menyimpan produk tertentu untuk PT Quaker Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Manajemen BOBA menjelaskan bahwa perpanjangan kontrak ini akan berdampak positif pada kegiatan operasional perusahaan dengan memastikan kelanjutan produksi dan pendapatan dari kontrak tersebut.

    Manfaat dari perjanjian ini diharapkan akan memberikan pendapatan tambahan bagi BOBA, meningkatkan keberlangsungan usaha, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan adanya perpanjangan kontrak, BOBA akan memperkuat posisinya dalam industri dan memastikan aliran pendapatan yang stabil untuk masa depan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79