KABARBURSA.COM - Indeks-indeks Wall Street mengalami penurunan yang signifikan, dipengaruhi oleh sejumlah sentimen negatif termasuk kekhawatiran tentang inflasi, ketegangan geopolitik, dan pelemahan saham-saham bank besar.
Menurut laporan CNBC International, Sabtu 13 April 2024. Dow Jones Industrial Average turun 475,84 poin (1,24 persen) dan ditutup pada level 37.983,24. S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1,46 persen dan berakhir di 5.123,41. Sementara itu, Nasdaq Composite tergelincir 1,62 persen dan mencapai angka 16.175,09.
Selama pekan ini, ketiga indeks utama Wall Street tersebut mencatatkan penurunan. S&P 500 turun 1,56 persen, Dow Jones mengalami penurunan sebesar 2,37 persen, dan Nasdaq, yang berfokus pada teknologi, mengalami penurunan 0,45 persen.
Saham JPMorgan Chase merosot lebih dari 6 persen setelah perusahaan tersebut melaporkan hasil keuangan kuartal pertamanya. Pendapatan bunga bersih, yang menjadi indikator utama aktivitas pinjaman, sedikit di bawah perkiraan para analis Wall Street untuk tahun 2024. CEO Jamie Dimon juga memperingatkan tentang tekanan inflasi yang terus menerus.
Saham Wells Fargo juga tergelincir 0,4 persen setelah melaporkan angka kuartalan terbarunya. Sedangkan saham Grup Citi turun 1,7 persen meskipun pendapatannya lebih baik dari perkiraan.
Harga minyak terus naik seiring laporan tentang persiapan Israel menghadapi serangan langsung dari Iran akhir pekan ini, yang menjadi eskalasi ketegangan terbesar di kawasan sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober lalu. Harga minyak mentah WTI AS ditutup pada level US$ 85,66 per barel setelah sempat melonjak di atas US$ 87.
Semua ini, bersamaan dengan data impor AS terbaru, menambah kekhawatiran tentang inflasi yang telah menekan pasar.
"Kami melihat sentimen risk-off lebih lanjut menjelang akhir pekan. Ada peralihan ke perdagangan yang lebih aman, dengan dolar yang lebih kuat, dan kita melihat aksi jual saham," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di Bank Wealth Management AS.
"Hal ini terjadi setelah data inflasi menunjukkan bahwa perekonomian masih cukup panas dan inflasi masih stagnan. Ini membuat (investor) benar-benar menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap The Fed. Itu beberapa alasan mengapa mereka bersikap hati-hati menjelang akhir pekan," tambah Haworth.
Indeks sentimen konsumen untuk April menunjukkan penurunan menjadi 77,9, di bawah estimasi konsensus Dow Jones yang sebesar 79,9, menurut Survei Konsumen Universitas Michigan. Ekspektasi inflasi tahun depan dan jangka panjang juga meningkat, mencerminkan rasa frustasi terhadap inflasi yang sulit dikendalikan.