Logo
>

Wall Street Bangkit, Kinerja Keuangan Cerah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Wall Street Bangkit, Kinerja Keuangan Cerah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Bursa saham di Amerika Serikat, dikenal sebagai Wall Street, bangkit kembali dengan gemilang pada permulaan perdagangan hari ini, Selasa (6/2/2024), dalam rangka menunggu laporan keuangan perusahaan-perusahaan terkemuka.

    Indeks Dow Jones mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen menjadi 38.447,4. Sementara itu, Indeks S&P naik 0,15 persen menjadi 4.950,23, dan indeks Nasdaq juga mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen menjadi 15.612,69.

    Kenaikan signifikan di bursa AS ini memberikan angin segar setelah kondisi yang merosot pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Senin (5/2/2024), terjadi penurunan di Indeks Dow Jones sebesar 0,71 persen, indeks Nasdaq merosot 0,2 persen, dan indeks S&P turun 0,32 persen.

    Pergerakan pasar saham di AS masih akan dipengaruhi oleh laporan keuangan perusahaan. Dari 230 perusahaan yang terdaftar di Indeks S&P, sebanyak 80,4 persen melaporkan kinerja keuangan mereka melebihi ekspektasi.

    Eli Lilly, perusahaan farmasi raksasa, baru saja melaporkan pendapatan mereka mencapai US$ 9,35 miliar pada Oktober-Desember 2023, melampaui ekspektasi sebelumnya sebesar US$ 8,93 miliar.

    Sementara itu, Meta melaporkan pendapatan sebesar US$ 40,1 miliar dan laba bersih sebesar US$ 14 miliar untuk kuartal yang sama. Amazon juga mencatat pendapatan sebesar US$ 170 miliar pada kuartal terakhir, melebihi harapan pasar.

    Data-data ini menunjukkan bahwa perusahaan masih optimis dalam pertumbuhan ke depannya dan mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sesuai ekspektasi. Ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi AS tanpa adanya resesi, menurut Kim Forrest, chief investment officer Bokeh Capital Partners, seperti dilansir dari Reuters.

    Para investor juga sedang mengantisipasi kapan Federal Reserve AS akan melakukan pemangkasan suku bunga. Meskipun sebagian masih optimis bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan pada bulan Maret, beberapa lainnya lebih pesimis. Chairman The Fed, Jerome Powell, telah menyatakan bahwa pemangkasan tersebut kemungkinan masih lama.

    Dalam wawancara di acara 60 Minutes di CBS, Powell menyatakan bahwa The Fed akan berhati-hati dalam menentukan pemangkasan suku bunga tahun ini. Dia menyatakan perlunya bukti yang lebih meyakinkan bahwa inflasi akan mencapai tingkat 2 persen sebelum langkah yang signifikan seperti pemangkasan suku bunga diambil.

    Powell juga mengingatkan bahwa kebijakan pengetatan suku bunga bisa membawa dampak yang signifikan, meskipun kekhawatirannya tentang dampak tersebut belum terbukti. Dia menambahkan bahwa meskipun ada pemilu presiden pada November mendatang, ekonomi AS tetap akan kuat.

    "Dengan ekonomi yang sangat kuat, sepertinya kita bisa mulai bertanya kapan memangkas suku bunga," ujar Powell.

    Pada pekan sebelumnya, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25-5,50 persen.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi