Logo
>

Wall Street Bangkit, Nasdaq, Dow Jones dan S&P 500 Melonjak

Ditulis oleh KabarBursa.com
Wall Street Bangkit, Nasdaq, Dow Jones dan S&P 500 Melonjak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wall Street menutup perdagangan awal pekan ini dengan kemenangan gemilang. Ini merupakan kali ketiga berturut-turut kenaikan, seiring terus tumbuhnya optimisme investor akan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

    Senin 6 Mei 2024 kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebanyak 176,59 poin atau 0,46 persen, mencapai 38.852,27 poin, sementara Indeks S&P 500 mengalami lonjakan sebesar 52,95 poin atau 1,03 persen, hingga 5.180,74 poin, dan Indeks Nasdaq Composite melonjak 192,92 poin atau 1,19 persen, mencapai 16.349,25 poin.

    Mayoritas sektor yang terdapat dalam Indeks S&P 500 menyelesaikan hari tersebut dengan pencapaian positif. Indeks energi menjadi salah satunya yang mengalami peningkatan signifikan, terutama karena harga gas alam berjangka AS menembus level tertinggi dalam 14 minggu.

    Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral AS terus mengalami penurunan seiring berjalannya waktu, karena inflasi ternyata lebih stabil dari yang diperkirakan, dan beberapa investor mulai merasa was-was bahwa kemungkinan penurunan suku bunga tersebut mungkin tidak akan terjadi sama sekali, yang pada akhirnya memengaruhi pasar selama bulan April.

    Namun, data yang dirilis pada hari Jumat (3/5) menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan April, yang mengurangi tekanan terhadap Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Selain itu, dengan hasil laporan keuangan perusahaan Amerika yang secara positif menggembirakan, memberikan dorongan positif bagi para investor dalam beberapa sesi terakhir.

    Setelah pada pekan sebelumnya Federal Reserve memberikan sinyal bahwa mereka cenderung akan melakukan penyesuaian biaya pinjaman, namun ingin melihat indikator yang lebih kuat terkait penurunan inflasi sebelum benar-benar menurunkan suku bunga, para pembuat kebijakan sekali lagi mengulangi pesan mereka pada hari Senin.

    Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Thomas Barkin, menyatakan bahwa tingkat suku bunga saat ini telah cukup untuk mendinginkan perekonomian dan mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen. Kondisi pasar tenaga kerja memberikan ruang bagi pejabat untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana.

    Barkin, yang juga menjadi salah satu dari pemilih kebijakan suku bunga, menambahkan bahwa "lonjakan inflasi yang tak terduga" mendukung kebijakan yang hati-hati dari Federal Reserve terhadap suku bunga.

    Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of New York, John Williams, mengatakan bahwa meskipun penurunan suku bunga akan terjadi, kebijakan moneter saat ini masih dalam keadaan yang baik.

    "Inflasi dan Federal Reserve adalah fokus utama pasar saat ini," kata Jason Pride, kepala strategi investasi & penelitian di Glenmede.

    "Pergerakan di pasar mencerminkan usaha untuk memahami dan menyempurnakan perspektif berbagai aspek inflasi dan suku bunga."

    Investor saat ini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 46 basis poin dari The Fed pada akhir tahun 2024, dengan penurunan pertama yang diantisipasi akan terjadi pada bulan September atau November, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG.

    Di sisi lain, produsen chip mengalami kenaikan yang signifikan pada hari Senin, termasuk kenaikan 5,2 persen dari Arm Holdings menjelang laporan pendapatan akhir pekan ini.

    Saham Micron Technology juga mengalami kenaikan sebesar 4,7 persen setelah laporan yang mengindikasikan Baird menaikkan peringkat sahamnya, sementara saham Advanced Micro Devices dan Super Micro Computer masing-masing menguat sebesar 3,4 persen dan 6,1 persen, memperbaiki posisi mereka setelah laporan pendapatan yang mengecewakan pada minggu sebelumnya.

    Saham Paramount Global naik 3,1 persen setelah perusahaan media tersebut mengakhiri negosiasi eksklusif dengan Skydance Media tanpa kesepakatan, memberi kesempatan bagi komite khusus untuk mempertimbangkan tawaran lain dari pesaing.

    Namun, saham Tyson Foods mengalami penurunan sebesar 5,7 persen setelah perusahaan pengolahan daging itu melampaui ekspektasi Wall Street untuk laba kuartal kedua, namun memberikan peringatan bahwa konsumen terus menderita akibat inflasi yang bertahan.

    Sementara itu, saham Spirit Airlines merosot 9,7 persen, mencapai rekor penutupan terendah, setelah melaporkan proyeksi pendapatan yang lesu untuk kuartal kedua.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi