KABARBURSA.COM-Di awal perdagangan hari ini, indeks utama Wall Street mengalami kenaikan setelah reli yang tajam kemarin. Lonjakan itu terpicu oleh kinerja gemilang perusahaan kecerdasan buatan (AI), Nvidia, yang memicu kembali antusiasme terhadap teknologi AI.
Pada Jumat (23/2) pukul 22.27 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,53 persen ke 39.275, sementara Indeks S&P 500 naik 0,40 persen ke 5.107. Nasdaq Composite juga ikut naik sebesar 0,16 persen ke 16.066.
Rekor tertinggi penutupan berhasil dicapai oleh S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average pada hari Kamis. Sedangkan Nasdaq, yang dikenal dengan teknologinya, hampir mencapai rekor tertingginya sepanjang masa. Investor semakin tertarik pada saham-saham teknologi, terutama yang terkait dengan kecerdasan buatan, di Wall Street.
Nvidia berhasil menambah nilai pasar sahamnya sebesar US$ 277 miliar dalam satu hari pada hari Kamis, mencatat kenaikan harian terbesar dalam sejarah Wall Street. Saham perusahaan desain chip ini naik 2,3 persen dalam perdagangan pra-pasar pada Jumat dan hampir mencapai nilai pasar US$ 2 triliun untuk pertama kalinya.
"Pedagang akan memperhatikan pergerakan harga saham Nvidia hari ini. Apakah akan bertahan? Itu masih menjadi tanda tanya," ujar Kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities Peter Cardillo, mengutip Reuters Sabtu 23 Februari 2024.
"Ia kemungkinan besar akan mengalami kelelahan pada satu titik. Euforia di pasar kemungkinan akan berakhir dengan penurunan yang signifikan," tambah Cardillo.
Sebagian besar saham megacap mengalami penurunan pada hari Jumat. Saham Tesla, Amazon.com, dan Apple turun antara 0,1 persen hingga 0,6 persen.
Sementara itu, Carvana melonjak 27,4 persen setelah melaporkan laba tahunan pertamanya. Namun, harga saham Warner Bros Discovery turun 5 persen karena melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan. Sedangkan saham Super Micro Computer turun 2,7 persen setelah mengumumkan harga obligasi senior yang dapat dikonversi senilai US$ 1,5 miliar.
Block, yang dipimpin oleh Jack Dorsey, mengalami lonjakan harga saham sebesar 15,7 persen setelah memperkirakan pendapatan inti yang disesuaikan untuk kuartal ini melebihi perkiraan Wall Street.
Ketiga indeks utama ini bergerak menuju kenaikan mingguan setelah mengalami turbulensi pada minggu sebelumnya, terutama karena data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Dow Jones menuju kenaikan 1,23 persen sepekan, sementara S&P 500 dan Nasdaq menuju penguatan 1,44 persen dan 0,86 persen.
Para pedagang semakin yakin terhadap penurunan suku bunga AS sebelum bulan Juni setelah Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan bahwa ia "tidak terburu-buru" untuk menurunkan suku bunga.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.