KABARBURSA.COM - Indeks utama di bursa Wall Street kembali melemah pada perdagangan Selasa, 16 Oktober 2024. Dilansir dari Reuters, Rabu, 16 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,75 persen ke posisi 42.740,42. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq Composite merosot lebih dalam dengan penurunan 1,01 persen menjadi 18.315,59. Indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,76 persen dan berakhir di level 5.815,26.
Pada perdagangan futures, Dow Jones Mini $5 mengalami penurunan tipis sebesar 0,03 persen menjadi USD43.003. Indeks S&P 500 Mini juga tergelincir 0,03 persen ke level USD5.860,75. Adapun S&P Mid Cap 400 mencatat kenaikan tipis 0,07 persen ke posisi USD3.190,90. Indeks Nasdaq 100 Future turun 0,04 persen ke angka USD20.333,25.
Saham di sektor semikonduktor memimpin pelemahan, dengan ASML terjun 16 persen. CEO ASML memperingatkan adanya sikap ‘kehati-hatian’ di antara para pelanggan dan memprediksi pemulihan yang akan berlangsung lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
Saham Nvidia dan AMD ikut mengalami penurunan tajam, masing-masing turun 4,7 persen dan 5,2 persen. Exchange Traded Fund (ETF) Semikonduktor VanEck (SMH) jatuh 5,4 persen, mencatat hari terburuk sejak 3 September lalu.
Di sisi lain, saham UnitedHealth turun 8,1 persen setelah perusahaan memangkas proyeksi pendapatan tahunannya. Penurunan tersebut memberikan tekanan besar pada indeks Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham.
Menurut data dari FactSet. hingga saat ini, sekitar 40 perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan hasil keuangan kuartal III-2024, dengan 80 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis.
Kendati pasar melemah pada perdagangan Selasa, ketiga indeks utama, yaitu Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500, masih mencatat kenaikan sepanjang bulan ini dan diprediksi dapat melewati periode volatilitas yang biasanya terjadi di akhir tahun.
Pasar Rentan Terkoreksi
Kepala Strategi Ekuitas di U.S. Bank Wealth Management, Terry Sandven, memperingatkan pasar masih rentan terhadap koreksi. "Sulit untuk meningkatkan posisi kita dari titik ini. Pasar dengan cepat berubah dari beli tinggi menjadi jual lebih tinggi, terutama dengan S&P yang kini berada di titik tertinggi sepanjang masa. Mungkin kita akan mengalami sedikit kemunduran," ujar Sandven.
Ia menambahkan, kinerja keuangan yang kuat pada kuartal ketiga dan fundamental pasar yang baik dapat mendukung tren hingga akhir tahun. Sandven memproyeksikan indeks S&P 500 bisa mencapai target akhir tahun di level 6.000, yang berarti masih ada potensi kenaikan sekitar 3 persen.
"Bagi para investor, ini adalah momen terbaik sekaligus terburuk. Kinerja ekuitas AS tahun ini luar biasa dan tersebar luas. Namun, kekhawatiran muncul karena valuasi yang meningkat, ketegangan politik terkait pemilu, hingga meningkatnya tensi global," katanya.
Sandven juga mengingatkan dalam jangka pendek, pasar ekuitas memiliki daya tarik tersendiri. "Jika melihat ke akhir tahun dan ke depan, kami memperkirakan volatilitas akan menjadi hal yang lebih umum daripada sekadar pengecualian," katanya.
Wall Street dan Bursa Eropa Kompak Menguat
Pada Senin, 14 Oktober 2024, saham-saham di bursa Eropa ditutup lebih tinggi. Hasil ini mengikuti momentum positif dari Amerika Serikat (AS) saat para pedagang bersiap untuk minggu yang sibuk dengan laporan pendapatan perusahaan.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup naik 0,5 persen setelah pembukaan yang beragam pada hari itu, dan setelah sesi awal yang kuat di perdagangan AS mendukung pasar ekuitas di benua Eropa. Saham teknologi naik 1,7 persen, sementara saham perjalanan dan rekreasi turun 0,8 persen.
Indeks utama di kawasan tersebut juga ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, pekan lalu, ketika para investor menilai angka pertumbuhan Inggris dan menantikan pengumuman stimulus Tiongkok yang sangat dinantikan pada akhir pekan.
Menteri Keuangan China, Lan Fo’an, dalam konferensi pers pada hari Sabtu, pekan lalu, memberikan petunjuk mengenai penerbitan utang yang lebih banyak sebagai upaya untuk mendukung ekonomi, dengan menyatakan bahwa pemerintah memiliki ruang yang cukup besar untuk meningkatkan defisit.
Pasar Asia-Pasifik sebagian besar naik pada hari Senin, 14 Oktober 2024, dengan indeks CSI 300 China daratan mengakhiri hari dengan kenaikan 1,9 persen setelah sesi yang fluktuatif karena investor mengevaluasi hasil konferensi pers tersebut.
Sementara itu, Wall Street pun ditutup lebih tinggi dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial mencatat rekor penutupan baru. Penopangnya ialah saham-saham teknologi yang dibeli oleh investor menjelang pekan padat dengan laporan pendapatan perusahaan dan data ekonomi penting.
Seperti dikutip dari Reuters, indeks S&P 500 naik 44,82 poin atau 0,77 persen menjadi 5.859,85 poin, sementara Nasdaq Composite naik 159,75 poin atau 0,87 persen menjadi 18.502,69. Indeks Dow Jones naik 201,36 poin atau 0,47 persen menjadi 43.065,22.
Meskipun Dow mencatat tonggak positif, kenaikannya pada Senin, 14 Oktober 2024 terbatasi oleh penurunan 2 persen pada Caterpillar setelah mendapat penurunan peringkat dari perusahaan pialang. Selain itu, terjadi penurunan 1,3 persen pada Boeing setelah perusahaan pesawat tersebut memperkirakan kerugian kuartal ketiga yang lebih besar dari perkiraan pada Jumat, 11 Oktober 2024.(*)