KABARBURSA.COM - Bursa saham AS atau Wall Street mengalami penutupan perdagangan di zona merah pada Senin 25 Maret 2024 waktu setempat. Saham-saham tergelincir setelah reli yang membawa Wall Street ke level rekornya terhenti.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 162,26 poin, atau 0,41 persen, dan ditutup pada level 39.313,64. S&P 500 melemah 0,31 persen dan berakhir pada posisi 5.218,19, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,27 persen dan berakhir pada level 16.384,47.
Beberapa peristiwa memengaruhi penurunan ini, antara lain saham Intel yang turun 1,7 persen setelah Financial Times melaporkan bahwa China akan memblokir perusahaan chip di server dan komputer pemerintah, serta United Airland yang turun 3,4 persen setelah Administrasi Penerbangan Federal mengumumkan peningkatan pengawasan terhadap maskapai tersebut setelah serangkaian insiden keselamatan.
Meskipun pasar telah mengalami kenaikan selama lima bulan berturut-turut, pelaku pasar masih mencerna pernyataan terbaru dari Federal Reserve mengenai jadwal penurunan suku bunga bank sentral untuk tahun ini. Terdapat juga kekhawatiran investor terhadap dampak potensial dari reli yang berlebihan dan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kepala strategi investasi di CFRA Research, Sam Stovall, mengingatkan bahwa ekuitas menjadi mahal dan bahwa pasar menjadi semakin rentan terhadap penurunan harga. Namun, ia juga mencatat bahwa investor tidak mungkin bereaksi terlalu dramatis terhadap data inflasi yang akan dirilis minggu ini.
Minggu ini, investor akan memperoleh wawasan lebih lanjut mengenai jalur inflasi dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Februari. Reaksi pasar selanjutnya akan dipantau pada Senin berikutnya, setelah libur Jumat Agung. Stovall memperkirakan bahwa investor kemungkinan tidak akan bereaksi secara signifikan terhadap data inflasi tersebut, mengingat reaksi sebelumnya terhadap data inflasi lainnya.