KABARBURSA.COM - wall Street cenderung stabil, sementara indeks acuan S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada Kamis, 23 Januari 2025 waktu setempat atau Jumat, 24 Januari 2025 dinihari WIB. Indeks ini melonjak hingga mencapai ATH atau all time high setelah investor mencerna campuran laporan laba perusahaan dan pernyataan Presiden Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss.
Dalam forum tersebut, Trump menyerukan pemangkasan suku bunga dan harga minyak serta memperingatkan para pemimpin bisnis global tentang tarif terhadap produk yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Ini mengindikasikan bahwa Trump mulai menabuh genderang perang dagang bagi negara-negara lain di dunia.
Permintaan Trump agar OPEC menurunkan harga minyak dan bank sentral memangkas suku bunga, semakin mempengaruhi pasar. Sementara, ketidakpastian terkait tarif masih menjadi perhatian utama.
Trump menyebut tarif impor dari Kanada, Meksiko, Cina, dan Uni Eropa bisa berlaku mulai 1 Februari, meskipun sejumlah analis memprediksi kebijakan utama baru akan diumumkan pada 1 April.
Kekhawatiran investor terhadap tarif terfokus pada potensi peningkatan tekanan inflasi yang dapat memperlambat langkah Federal Reserve dalam melonggarkan kebijakan moneter. Namun, berdasarkan data LSEG, pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan mengubah suku bunga, setidaknya hingga semester pertama 2025.
Menurut Lindsey Bell, kepala strategi di 248 Ventures, investor merespons positif gagasan penurunan suku bunga dan harga minyak, meskipun masih berhati-hati terhadap potensi dampak tarif.
Optimisme terhadap kebijakan Trump tercermin dari kinerja pasar. Dow Jones Industrial Average atau DJIA naik 310,11 poin atau 0,70 persen menjadi 44.466,84. Sementara, S&P 500 bertambah 8,16 poin atau 0,13 persen ke 6.094,53.
Namun, lagi-lagi Nasdaq Composite tergelincir, kali ini sebesar 63,96 poin atau 0,32 persen ke 19.945,38.
Di lain sisi, sektor kesehatan memimpin penguatan di S&P 500 dengan kenaikan 1 perseb, diikuti sektor industri yang naik 0,96 persen dan utilitas yang bertambah 0,9 persen. Indeks perbankan S&P 500 juga menyentuh rekor tertinggi dengan kenaikan 0,6 persen.
Meskipun sebagian besar sektor menguat, sektor teknologi justru mengalami penurunan terbesar dengan pelemahan 0,4 persen. Saham-saham teknologi besar seperti Nvidia dan Microsoft masing-masing turun 0,5 persen, menyusul reli besar sebelumnya akibat pengumuman investasi sektor swasta senilai USD500 miliar untuk infrastruktur AI oleh Trump.
Namun, sektor utilitas mencatat lonjakan signifikan setelah Trump menyatakan Amerika Serikat memerlukan dua kali lipat kebutuhan energinya untuk mendukung pengembangan operasi AI yang pesat.
Dalam laporan laba perusahaan, GE Aerospace melonjak 6,5 persen setelah memproyeksikan laba tahun 2025 melampaui ekspektasi. Di sisi lain, saham American Airlines anjlok 8,3 persen akibat prediksi laba tahun depan yang di bawah perkiraan.
Saham Elevance, perusahaan asuransi kesehatan, naik 3,1 persen setelah mencatat laba kuartal keempat melampaui estimasi. Namun, penerbit video game Electronic Arts merosot 17 persen usai memangkas target pemesanan tahunan.
Data ekonomi yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan mencapai 223.000, sedikit di atas perkiraan 220.000.
Di pasar saham, volume perdagangan menunjukkan lebih banyak saham naik dibandingkan turun, dengan rasio 1,22:1 di NYSE dan 1,04:1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 28 harga tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir sementara Nasdaq mencatat 63 harga tertinggi baru, meskipun masih ada 105 harga terendah baru.
Dengan optimisme yang tetap tinggi terhadap sejumlah kebijakan Trump, pasar mencerminkan keyakinan bahwa ekonomi Amerika Serikat tetap memiliki peluang besar untuk tumbuh meskipun tantangan tarif dan tekanan global terus menjadi perhatian utama.
Proyek Infrastruktur AI Jadi Sorotan
Proyek infrastruktur AI senilai USD500 miliar yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump terus menjadi perhatian besar di pasar global. Pengumuman ini memberikan angin segar bagi perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk Oracle, yang sahamnya melonjak 7 persen pada perdagangan hari Rabu, 22 Januari 2025, serta Nvidia yang hampir mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Optimisme terhadap masa depan teknologi kecerdasan buatan memang terasa kuat, meskipun masih ada catatan skeptis yang muncul.
Salah satu tokoh yang turut berkomentar adalah Elon Musk, yang melalui media sosialnya meragukan komitmen pendanaan dari para mitra proyek seperti OpenAI dan SoftBank.
Pernyataan ini dengan cepat dibantah oleh CEO OpenAI Sam Altman, yang menegaskan bahwa komitmen para mitra tetap kokoh. Terlepas dari perdebatan tersebut, pasar terus memandang proyek AI sebagai salah satu penggerak utama ekonomi global dalam beberapa tahun mendatang.
Leslie Thompson, Kepala Investasi di Spectrum Wealth Management, menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah lanskap ekonomi dan bisnis, menjadikannya salah satu peluang investasi paling menarik saat ini.
Di sisi lain, sektor hiburan juga memberikan kabar menggembirakan. Saham Netflix melonjak 9 persen. setelah melaporkan lonjakan jumlah pelanggan berbayar hingga mencapai 300 juta. Keberhasilan ini didukung oleh serial populer seperti Squid Game serta strategi baru perusahaan yang menghadirkan program olahraga bergengsi di platform mereka.
Antusiasme ini menjadi sinyal positif bahwa layanan streaming terus menjadi pilihan utama konsumen di tengah persaingan sengit di industri hiburan.
Disney juga menjadi salah satu sorotan di pasar, dengan prospek pertumbuhan yang kian cerah. Goldman Sachs memperkirakan perusahaan ini akan melampaui ekspektasi laba pada kuartal mendatang, terutama berkat kinerja kuat di segmen film dan olahraga.
Dengan katalog film blockbuster yang konsisten serta hak siar olahraga premium, Disney diproyeksikan memiliki potensi kenaikan harga saham hingga 27 persen dalam 12 bulan ke depan.
Secara keseluruhan, pasar global berada di tengah fase optimisme yang kuat, meskipun tetap dibayangi oleh perdebatan dan tantangan dari berbagai sektor.
Teknologi kecerdasan buatan dipandang sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi baru, sementara sektor hiburan membuktikan bahwa inovasi dan kreativitas tetap menjadi fondasi keberhasilan di industri yang sangat kompetitif.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.