Logo
>

Wanti-wanti RI Terhadap Kestabilan Ekonomi Global

Ditulis oleh KabarBursa.com
Wanti-wanti RI Terhadap Kestabilan Ekonomi Global

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah terus mengamati dengan cermat potensi ancaman yang mungkin muncul dari ketidakpastian ekonomi global, yang bisa memberikan dampak pada perekonomian dalam negeri.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, beberapa faktor ancaman global perlu diwaspadai. Di antaranya adalah situasi geopolitik yang tegang antara Rusia dan Ukraina yang belum mereda. Sementara itu, eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya ketegangan antara Israel dan Palestina yang terus berlanjut, ditambah dengan insiden serangan dari Iran ke Israel.

    Selain itu, Airlangga juga menyoroti pertumbuhan ekonomi di Eropa yang masih stagnan, dengan kekhawatiran terbesar muncul dari meningkatnya kekuatan gerakan ekstrem kanan di beberapa negara Eropa.

    "Kita lihat Belanda dan Prancis, dengan kemungkinan hasil pemilu yang mendorong ke arah kanan. Jerman juga menghadapi tantangan ekonomi yang serius, yang mungkin akan mempengaruhi ke arah politik yang lebih konservatif. Ini adalah hal yang perlu kita pantau," ungkap Airlangga dalam seminar ekonomi di Kolese Kanisius, Jakarta, dikutip Minggu 12 Mei 2024.

    Meskipun demikian, Airlangga optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat dan tahan banting. Keyakinan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024, yang mencapai 5,11 persen, melampaui kuartal IV 2023 yang sebesar 5,04 persen.

    Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran 2024, serta adanya pemilihan umum yang menggerakkan konsumsi domestik.

    Selain itu, Indeks Manufaktur (PMI) Indonesia pada April 2024 mencapai 52,9, melampaui negara-negara seperti China (51,4), Korea Selatan (49,4), dan Malaysia (49).

    Lebih lanjut, Airlangga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kokoh tercermin dari peningkatan jumlah tenaga kerja baru, yang turut menurunkan tingkat pengangguran.

    Pada Februari 2024, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta jiwa, naik sebesar 3,5 juta dibandingkan dengan Februari 2023. Sementara itu, jumlah pengangguran saat ini mencapai 7,2 juta jiwa, turun sekitar 800 ribu dari tahun sebelumnya.

    Tingkat pekerja formal domestik juga mengalami kenaikan menjadi 40,83 persen, naik sekitar 0,95 persen dari tahun sebelumnya yang berada di angka 39,88 persen.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi