Logo
>

Was-was Mandatori Biodiesel Rugi Akibat CPO Anjlok

Ditulis oleh KabarBursa.com
Was-was Mandatori Biodiesel Rugi Akibat CPO Anjlok

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kondisi ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang melambat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengusaha kelapa sawit terkait kebijakan mandatori biodiesel yang dapat mengakibatkan kerugian.

    Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, menyatakan bahwa meskipun permintaan untuk ekspor sedang lesu, tidaklah mudah bagi pengusaha untuk mengubah strategi penjualan CPO hanya untuk pasar domestik, terutama karena faktor harga. "Tidak ada perbedaan signifikan antara harga CPO yang dijual di pasar dalam negeri dan luar negeri, karena keduanya dipengaruhi oleh faktor harga internasional. Oleh karena itu, menjual CPO di dalam negeri tidak selalu menjadi solusi yang lebih menguntungkan," kata dia Kamis 16 Mei 2024.

    Meskipun begitu, kata Eddy, pengusaha tetap membutuhkan ekspor untuk memperoleh keuntungan, terutama karena permintaan CPO di dalam negeri sering kali masih harus dipenuhi melalui impor. "Tantangan terbesar terletak pada sektor biodiesel di dalam negeri, di mana keekonomian produksi biodiesel masih belum sebanding dengan pasar ekspor," jelas dia.

    Selain itu, program biodiesel di Indonesia saat ini masih mendapatkan pendanaan dari pungutan ekspor CPO yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKAS). "Jika pengusaha mengurangi ekspor CPO, pendanaan untuk program biodiesel akan terganggu, yang pada gilirannya akan membebani industri biodiesel," beber Eddy.

    Eddy juga mengungkap penurunan ekspor CPO dan produk turunannya telah terjadi sejak September 2023. Pada Februari 2024, persentase ekspor terhadap produksi mencapai 50,9 persen, menurun dari biasanya yang mencapai 70,9 persen. "Permintaan untuk biodiesel di dalam negeri sudah melebihi konsumsi untuk pangan sejak Juni 2023. Dengan kewajiban penggunaan B35, konsumsi CPO untuk biodiesel semakin meningkat, mengurangi pasokan yang seharusnya untuk ekspor," kata dia.

    Meskipun demikian, industri kelapa sawit di Indonesia masih berupaya menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah terkait mandatori biodiesel, seperti transisi dari B30 menjadi B35. Meskipun terdapat beberapa tantangan, industri ini tetap berharap dapat mengoptimalkan potensinya baik di pasar domestik maupun internasional.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi