KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan raihan positif hingga Oktober 2024 dengan berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp2,07 triliun.
Kontrak-kontrak strategis tersebut mencakup sejumlah proyek unggulan, seperti Gedung BMKG InaTEWS Jakarta-Denpasar, Rusun Cilangkap, Rumah Sakit Klaten, Bio Farma Bandung, Bank Mandiri Gresik, Bank Indonesia Karawang, Sekolah Holistik Indonesia Heritage Foundation Bogor, Universitas Muhammadiyah Malang, Telkom Landmark Tower Jakarta, Hunian Modular TNI di IKN, Hunian Pekerja Konstruksi Modular Fase II di IKN, serta berbagai office keet proyek lainnya.
Komposisi kontrak baru tersebut berdasarkan tipe pemberi kerja adalah pemerintah 58,60 persen, BUMN/BUMD 23,97 persen, dan swasta 23,97 persen.
Berdasarkan tipe proyek, perkantoran mendominasi dengan porsi 40,42 persen, diikuti proyek hunian 28,18 persen, dan fasilitas publik 31,40 persen.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan, dengan pencapaian ini, WEGE akan terus meningkatkan kinerja baik keuangan maupun operasional.
"WEGE berkomitmen untuk selalu menjadi perusahaan yang bertumbuh dan sustain," kata dia dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis, 13 Desember 2024
Pada laporan keuangan Kuartal III-2024,
WEGE mencatat kinerja positif dengan meraih laba bersih sebesar Rp47,11 miliar, melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 121,32 persen (YoY).
Dalam sembilan pertama 2024 pula, WEGE mencatat pendapatan sebesar Rp2,26 triliun, dengan laba bruto Rp178,28 miliar dan Gross profit margin 7,90 persen, capaian ini menunjukkan pengelolaan efisiensi operasional yang baik.
Saat ini total aset WEGE mencapai Rp5,13 triliun, total ekuitas senilai Rp2,59 triliun, dan total Liabilitas sebesar Rp2,54 triliun mengalami penurunan sebesar 15,47 persen yang berasal dari adanya penurunan utang usaha.
Sementara rasio Debt to Equity (DER) turun menjadi 0,98x, Gearing Ratio 0,10x, serta Current Ratio meningkat menjadi 206,21 persen, hal ini mencerminkan kondisi likuiditas perusahaan yang semakin kuat.
Pilkada 2024 tak Ganggu Jalannya Proyek
Hadian sebelumnya mengatakan pelaksanaan pemilihan umum serentak 2024 tidak akan mempengaruhi jadwal proyek-proyek yang sedang dikelola perusahaan.
“Pemilu dan Pilkada serentak tampaknya tidak terlalu mempengaruhi jadwal proyek di WEGE karena target-target kami sudah jelas,” ungkapnya dalam acara Public Expose Live secara daring pada Jumat, 30 Agustus.
Hadian memberikan contoh dua megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) yang dikerjakan WEGE, yaitu pembangunan rumah susun (rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN) dan konstruksi Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang sesuai dengan jadwal kontrak.
“Beberapa proyek di IKN memiliki target penyelesaian pada Oktober dan November, ada juga yang dijadwalkan awal tahun depan, dan proyek lainnya juga mengikuti jadwal serupa,” ujarnya.
Menurut Hadian, WEGE berkomitmen untuk menyelesaikan semua proyek sesuai dengan ketentuan kontrak, baik sebelum pemilihan presiden maupun setelahnya.
“Komitmen kami sebagai perusahaan adalah menyelesaikan proyek sesuai kontrak, baik sebelum Pilpres maupun setelah Pileg atau Pilkada,” katanya.
Hingga Juli 2024, WEGE mencatatkan kontrak baru senilai Rp1,21 triliun, mengalami pertumbuhan 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hadian menjelaskan mayoritas kontrak baru berasal dari sektor pemerintah, menyumbang 76,44 persen dari total perolehan. Beberapa proyek penting yang diperoleh termasuk pembangunan Gedung InaTEWS BMKG senilai Rp168,5 miliar, proyek pengembangan Gedung Substation dan Jaringan Listrik PT Bio Farma sebesar Rp55,4 miliar, dan pembangunan Gedung Pusat Onkologi Kementerian Kesehatan senilai Rp248,4 miliar.
“Sektor modular juga memberikan kontribusi signifikan dengan perolehan 11 proyek modular yang totalnya mencapai Rp490,8 miliar,” kata Hadian.
Order book WEGE saat ini mencapai Rp8,67 triliun, termasuk carry-over dari proyek sebelumnya sebesar Rp7,46 triliun, yang mencakup berbagai jenis pembangunan mulai dari fasilitas publik, perumahan, hingga gedung komersial dan perkantoran.
“Pencapaian kontrak baru senilai Rp1,21 triliun hingga Juli 2024 menunjukkan komitmen kami untuk berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur nasional,” ujar Hadian.
Dia menambahkan bahwa pertumbuhan 31 persen tahun ke tahun (yoy) yang dicapai merupakan bukti bahwa strategi perusahaan dalam fokus pada proyek berkualitas dari sektor pemerintah, BUMN, dan swasta berjalan dengan baik.
“Kami yakin dapat mempertahankan momentum ini dan terus memberikan hasil positif bagi pemegang saham dan semua pemangku kepentingan,” tambah Hadian.
Pada kuartal II-2024, WEGE membukukan laba bersih sebesar Rp18,61 miliar (unaudited), meningkat 5,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan perusahaan mencapai Rp1,38 triliun, dengan segmen konstruksi menyumbang Rp1,26 triliun, segmen industri Rp90,33 miliar, dan segmen konsesi Rp32,52 miliar. Laba bruto mencapai Rp104,65 miliar dengan margin laba bruto meningkat menjadi 7,58 persen dari sebelumnya 6,97 persen.
Per 30 Juni 2024, WEGE mencatatkan total aset sebesar Rp5,06 triliun, total ekuitas Rp2,57 triliun, dan total liabilitas yang menurun 17,31 persen dibandingkan tahun 2023.(*)