KABARBURSA.COM - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), yang dikenal dengan nama Surge, berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam kinerja keuangannya pada semester I 2024. Laba bersih perusahaan mengalami lonjakan tiga digit.
Berdasarkan laporan keuangan paruh pertama tahun ini per 30 Juni, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WIFI mencapai Rp89,86 miliar, meningkat 853,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp9,42 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan perusahaan. WIFI membukukan pendapatan usaha bersih sebesar Rp309 miliar, tumbuh 40,13 persen secara tahunan dari Rp220,51 miliar pada semester I 2023.
Selama semester I 2024, WIFI juga telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan 200 ribu homepass untuk penyedia layanan internet (ISP) lokal. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem.
Saat ini, PT Integrasi Jaringan Ekosistem memiliki sekitar 200 mitra dan klien yang memiliki reputasi baik di industri telekomunikasi, termasuk NTT Indonesia, Starlink Services Indonesia, My Republic, Lightstorm, Huawei Cloud, Qualcomm, dan lainnya.
Direktur Solusi Sinergi Digital, Gilman Nugraha, menyatakan bahwa WIFI terus konsisten menunjukkan kinerja terbaiknya, yang tercermin dari peningkatan pendapatan bersih di berbagai segmen bisnis serta kinerja laba yang terus meningkat.
"Ke depan, kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja secara konsisten dalam mencapai visi dan misi kami untuk menyediakan layanan internet yang terjangkau," ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Sasar 25 Juta Rumah Tangga
WIFI sebelumnya menjalin kemitraan strategis dengan Nokia Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas layanan internet rumah di Indonesia.
Presiden Direktur Solusi Sinergi Digital, Yune Marketatmo, menjelaskan bahwa pada tahap awal, WIFI dan Nokia Indonesia akan fokus menyasar 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa sebelum memperluas ke pulau-pulau lainnya.
Dalam kemitraan ini, Nokia Indonesia akan berperan sebagai mitra strategis yang menyediakan jaringan konektivitas end-to-end yang andal dan berkecepatan tinggi bagi masyarakat.
"Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas akses internet, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan dalam bidang Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Otomatisasi, dan pengembangan Pengalaman Pengguna (User Experience)," jelas Yune dalam pernyataan resminya.
Yune juga menyampaikan bahwa kemitraan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada berbagai sektor, termasuk pendidikan melalui pembelajaran jarak jauh serta pengembangan keterampilan digital yang penting bagi generasi muda.
Saat ini, penetrasi internet broadband tetap di Indonesia hanya mencapai 15 persen, yang masih jauh di bawah negara-negara lain di Asia Tenggara. Yune berharap melalui kemitraan ini, penetrasi dan inklusi digital dapat meningkat.
"Kemitraan strategis ini juga mencakup pengembangan solusi jaringan multi-layered IP di sepanjang Pulau Jawa, yang akan mencakup akses berkecepatan tinggi, aggregation routers, serta platform routing IP dari Nokia," tambahnya.
Emiten Telekomunikasi
Sektor telekomunikasi terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, seiring dengan meningkatnya kebutuhan teknologi di kalangan masyarakat modern. Kinerja sektor ini sepanjang kuartal pertama 2024 juga terlihat solid.
Analis dari Stocknow, Abdul Haq, menyatakan bahwa laporan keuangan yang menunjukkan laba bersih yang positif menandakan sektor telekomunikasi tetap menarik di Indonesia. Pada tahun 2024, emiten telekomunikasi akan fokus pada berbagai inisiatif, meskipun bisnis inti mereka tetap beragam. Salah satu fokus utama adalah memperkuat infrastruktur jaringan, termasuk proyek fiberisasi, yang menggantikan koneksi BTS dengan serat optik, sebagai persiapan adopsi teknologi 5G.
Kesimpulannya, emiten telekomunikasi perlu memperluas jangkauan jaringan Fixed Broadband dan meningkatkan potensi ARPU dari produk-produk yang mereka tawarkan di tahun 2024.
Untuk emiten Solusi Sinergi Digital (WIFI) atau Surge, yang mendominasi segmen bisnis telekomunikasi fiber optik (FO) di jalur kereta Indonesia, masih menargetkan pertumbuhan dalam bisnis backbone dan bandwidth, serta perluasan Edge Data Center di tahun 2024. Emiten yang bekerja sama dengan raksasa chip asal AS, Qualcomm Technologies, Inc, ini juga tetap berada di jalur yang tepat untuk ekspansi ekosistem internet terjangkau di sepanjang jalur kereta di Pulau Jawa.
Abdul Haq menambahkan bahwa di sepanjang rute tersebut, terdapat lebih dari 40 juta keluarga yang semakin membutuhkan konektivitas yang kuat dan terjangkau, menjadikan saham WIFI tetap direkomendasikan.
WIFI juga diperdagangkan dengan valuasi PER sebesar 3,02x. Potensi pendapatan WIFI masih dianggap besar dengan pasar yang luas. Hal ini terlihat dari lonjakan laba bersih WIFI pada tahun 2023 yang mencapai Rp58,54 miliar, dan pendapatan tumbuh menjadi Rp439,3 miliar, dengan segmen telekomunikasi menyumbang Rp122,46 miliar. (*)