KABARBURSA.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengincar proyek tol milik PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang diproyeksikan memiliki nilai investasi hingga Rp9,92 triliun. Proyek tol tersebut memiliki rute Kediri-Tulungagung, dengan panjang tol 44,17 kilometer.
Menurut Sales Manager Area 3 Wakita Beton Precast Heru Purnomo, saat ini pihaknya sedang mengikuti tender proyek tol tersebut. Proyek diharapkan dapat mendongkrak target kontrak WSBP Tahun ini. Adapun target yang dimaksud adalah RKAP area 3 senilai Rp430 miliar, di mana sampai triwulan II/2024 masih di kisaran Rp117 miliar.
Dia menjelaskan, raihan kontrak sampai dengan kuartal II/2024 sebesar Rp1117 miliar merupakan kontrak dari induk usaha WSKT hingga beberapa proyek swasta. Salah satu yang sedang dikerjakan adalah smelter milik PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan nilai investasi sebesar Rp84 miliar.
Kontrak lainnya adalah suplai spun pile pembangunan RSUD SIdoarjo hingga suplai kawasan industri Bali, Turtle Island.
"Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi sekitar Rp50 miliar, kemudian batching plant Sumbawa ke proyek Amman Mineral, Bendungan Bay, Area tiga banyak eksternal. Karena itu, RKAP akan dapat terpenuhi hingga 70 persen di kuartal III mendatang dan harapannya akan tutup buku di November 2024. Triwulan IV biasanya sepi. Semoga bisa close di November mendatang," ujar Heru saat kunjungan ke proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jumat, 12 Juli 2024.
"Agak berat memang, karena masih terasa efek pandemi. Tapi kita optimis, proyek Tol Kediri-Tulungagung GGRM ini bisa membantu pencapaian target tersebut. Kita sedang ikut tender di sana," kata Heru.
Adapun tol GGRM ini ditargetkan selesai tahun depan. Pembangunan tol merupakan salah satu proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha atas prakarsa badan usaha (unsolicited).
Incar Proyek Jalan Tol IKN
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memperluas portofolio bisnisnya dengan memasuki sektor jalan tol melalui anak usahanya, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT). SSAT telah ditetapkan sebagai pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung pada 14 Desember 2023. Proyek jalan tol ini memiliki total biaya investasi sebesar Rp9,92 triliun, dengan alokasi Rp3,14 triliun untuk pengadaan lahan.
Pada awal 2024, GGRM bersama PT Suryaduta Investama, pemegang 69,29 persen saham GGRM yang dimiliki oleh keluarga konglomerat Wonowidjojo, mendirikan dan menyetor modal senilai Rp3,5 triliun untuk SSAT.
Menurut keterangan resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), GGRM akan memulai pembangunan jalan tol sepanjang 44,17 km ini pada kuartal II/2024. Jalan tol Kediri-Tulungagung ini akan mempercepat konektivitas di Jawa Timur dengan menghubungkan Jalan Tol Trans Jawa dengan jalan nasional Pansela hingga Mojokerto.
Bisnis jalan tol yang diambil alih oleh Gudang Garam ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperluas jaringan transportasi dan memperkuat infrastruktur di Jawa Timur.
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) melalui pabriknya di Prambon, Sidoarjo, masih mengincar beberapa kontrak baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara setelah sebelumnya menyelesaikan kontrak IKN senilai Rp15,46 miliar.
Manager Precast Plant WSBP Prambon, Mohammad Fajar Daniel, menjelaskan bahwa saat ini terdapat proyek jalan tol IKN target 3B dan 6C yang sedang dibidik dan menunggu konfirmasi.
"Nanti juga ada bandara VIP, tapi itu dari induk [WSKT]. Proyek tol target 3B dan 6C juga sedang dalam tahap tarik ulur mengenai kontrak, tapi secara harga kita sudah menang," kata Fajar di Plant WSBP Prambon, Rabu, 10 Juni 2024.
Fajar juga menjelaskan bahwa beberapa kontrak proyek IKN yang telah diselesaikan mencakup PC-I Girder senilai Rp15,46 miliar. Kontrak tersebut berjalan sejak Januari 2024.
Saat ini, WSBP Plant Prambon sedang mengerjakan setidaknya tiga proyek, yaitu PC-I Girder, Spun Pile, dan Square Pile untuk Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Tol Proban) Paket 3 yang ditargetkan selesai pada Juli 2024. Selain itu, pabrik juga sedang menyuplai spun pile untuk proyek RSUD Sidoarjo dengan target selesai pada Juli 2024 serta suplai spun pile untuk pembangunan Swissbell Hotel Nabire yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.
Dengan target-target kontrak baru di IKN Nusantara, WSBP Prambon terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri beton pracetak di Indonesia.
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp1,03 triliun pada kuartal pertama 2024. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 137,57 persen dibandingkan perolehan 2022 dan telah mencapai 40 persen dari target nilai kontrak baru yang ditetapkan untuk tahun ini.
Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto, menjelaskan bahwa kenaikan nilai kontrak baru ini didominasi oleh segmen jasa konstruksi yang mencapai Rp432,28 miliar. Selain itu, perseroan mencatatkan perolehan nilai kontrak baru dari sektor readymix sebesar Rp383,10 miliar atau 37,34 persen, sementara sektor precast menyumbang Rp207,97 miliar.
Fandy mengatakan bahwa perseroan menerapkan strategi pemasaran ke eksternal untuk memperoleh proyek-proyek baru. Strategi ini meliputi penyusunan portofolio strategi produk, memperkuat posisi brand, serta mengembangkan kapabilitas penjualan dan pemasaran.
Dengan implementasi strategi yang efektif dan fokus pada ekspansi pasar, WSBP optimis dapat terus meningkatkan nilai kontrak baru dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri beton pracetak di Indonesia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.